Ketika mencari dukungan dari sekolah untuk anak autis yang mengalami kesulitan membaca, sangat penting untuk memahami tantangan dan kebutuhan unik yang terkait dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dalam konteks literasi. Anak-anak autis sering menghadapi kesulitan dengan pemahaman membaca meskipun memiliki keterampilan decoding yang utuh, yang memerlukan strategi pendidikan yang disesuaikan. Orang tua dapat mengadvokasi kebutuhan anak mereka dengan berkolaborasi dengan pendidik untuk menerapkan praktik berbasis bukti dan rencana pembelajaran individual. Berikut adalah beberapa strategi dan pertimbangan utama untuk mencari dukungan secara efektif dari sekolah.
Memahami Tantangan
- Kesulitan Pemahaman Membaca: Banyak anak autis dapat memecahkan kode teks tetapi berjuang dengan pemahaman karena defisit dalam Teori Pikiran, Koherensi Pusat Lemah, dan Fungsi Eksekutif (Nguyen et al., 2015) (Roberts, 2013).
- Heterogenitas dalam Profil Membaca: Kemampuan membaca anak-anak dengan ASD sangat bervariasi, dengan beberapa anak mengalami kesulitan dalam decoding dan pemahaman, sementara yang lain mungkin unggul dalam satu bidang tetapi tidak yang lain (Whalon, 2018) (Roberts, 2013).
Intervensi dan Strategi yang Efektif
- Instruksi Literasi Komprehensif: Sekolah harus memberikan instruksi literasi yang membahas keterampilan yang berfokus pada kode dan makna. Ini termasuk mengajarkan keterampilan decoding di samping strategi pemahaman (Whalon, 2018).
- Praktik Berbasis Bukti: Intervensi seperti pertanyaan timbal balik dan isyarat anaforik telah terbukti meningkatkan pemahaman membaca pada siswa autis. Strategi ini mendorong keterlibatan aktif dengan teks dan membantu siswa membuat hubungan antar ide (Saad, 2022).
- Dukungan Individual: Intervensi yang disesuaikan yang mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan spesifik anak dalam pemahaman bacaan dapat bermanfaat. Misalnya, menggunakan prosedur berpikir keras dan strategi pengajaran timbal balik dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman metakognitif (Roberts, 2013).
Berkolaborasi dengan Pendidik
- Pengembangan Profesional untuk Guru: Mendorong sekolah untuk memberi guru peluang pengembangan profesional yang berfokus pada praktik berbasis penelitian untuk mengajar membaca kepada siswa dengan ASD. Ini dapat membantu menjembatani kesenjangan antara penelitian dan praktik kelas (Accardo & Finnegan, 2019).
- Model Pendidikan Inklusif: Mengadvokasi penggunaan model pendidikan inklusif, seperti intervensi “Tutor Kelas”, yang memberikan dukungan tutor kelompok dan kondisi pembelajaran individual untuk anak-anak dengan ASD (Rudneva et al., 2022).
Terlibat dengan Sekolah
- Komunikasi dan Advokasi: Buka jalur komunikasi dengan guru dan administrator sekolah untuk mendiskusikan kebutuhan spesifik anak Anda dan sumber daya yang tersedia. Bersikaplah proaktif dalam meminta pertemuan untuk mengembangkan atau meninjau rencana pendidikan individual (IEP) yang mencakup tujuan dan strategi membaca spesifik (Kluth & Chandler-Olcott, 2007).
- Memanfaatkan Sumber Daya Sekolah: Sekolah dapat menawarkan sumber daya tambahan seperti spesialis membaca atau tutor yang dilatih untuk bekerja dengan anak-anak dengan ASD. Tanyakan tentang sumber daya ini dan bagaimana mereka dapat diintegrasikan ke dalam rencana pembelajaran anak Anda (Rudneva et al., 2022).
Sementara fokusnya sering pada tantangan yang dihadapi oleh anak-anak autis dalam membaca, penting untuk mengenali potensi pertumbuhan dan pembelajaran dengan dukungan yang tepat. Sekolah dapat memainkan peran penting dalam menyediakan sumber daya dan intervensi yang diperlukan untuk membantu anak-anak autis berhasil dalam melek huruf. Dengan memahami kebutuhan spesifik pelajar autis dan menganjurkan praktik berbasis bukti, orang tua dapat bekerja secara kolaboratif dengan sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
