Ketika seorang anak dengan autisme mengalami kesulitan menulis, sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk berkolaborasi secara efektif untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Memahami tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak dan menerapkan intervensi yang ditargetkan dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan menulis dan kinerja akademik secara keseluruhan. Sekolah dapat menawarkan berbagai bentuk dukungan, termasuk instruksi menulis khusus, metode komunikasi alternatif, dan penggunaan teknologi. Berikut adalah beberapa strategi dan pertimbangan untuk mencari dukungan dari sekolah.
Memahami Tantangan
- Kesulitan Tulisan Tangan: Anak-anak dengan autisme sering menghadapi tantangan dengan tulisan tangan karena kesulitan perencanaan motorik dan defisit kognitif. Masalah-masalah ini dapat mempengaruhi aspek spasial, temporal, dan kinestetika tulisan tangan, sehingga sulit bagi mereka untuk menghasilkan cetakan yang dapat dibaca (Verma & Lahiri, 2021) (Broun, 2009).
- Regulasi Diri dalam Menulis: Banyak anak dengan autisme berjuang dengan pengaturan diri, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk merencanakan, memantau, dan mengevaluasi tugas menulis mereka. Pendekatan pengembangan strategi mandiri (SRSD) telah terbukti meningkatkan kualitas menulis dan kemampuan mengatur diri sendiri pada siswa dengan autisme (Asaro-Saddler, 2016) (Asaro-Saddler, 2016).
Intervensi dan Strategi
- Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD) : Pendekatan ini membantu siswa dengan autisme meningkatkan tulisan mereka dengan mengajari mereka strategi untuk merencanakan, menyusun, dan merevisi pekerjaan mereka. Ini juga meningkatkan kemampuan mereka untuk memantau sendiri dan mengatur sendiri proses penulisan mereka (Asaro-Saddler, 2016) (Asaro-Saddler, 2016).
- Penggunaan Teknologi: Memperkenalkan keyboarding sebagai alternatif tulisan tangan dapat bermanfaat bagi siswa dengan autisme. Penelitian telah menunjukkan bahwa siswa seringkali lebih termotivasi dan menghasilkan pekerjaan berkualitas lebih baik ketika menggunakan keyboard daripada tulisan tangan (Broun, 2009) (Ashburner et al., 2012).
- Latihan Tulisan Tangan yang Ditargetkan: Intervensi yang disesuaikan, seperti latihan tulisan tangan khusus, dapat meningkatkan keterbacaan dan kecepatan, seperti yang ditunjukkan dalam studi kasus yang melibatkan anak-anak dengan Sindrom Asperger (Pani, 2024).
Kolaborasi dan Dukungan
- Pendekatan Multidisipliner: Melibatkan tim profesional, termasuk psikolog, terapis wicara, dan terapis okupasi, dapat memberikan dukungan komprehensif bagi anak. Tim ini dapat bekerja sama untuk mengembangkan dan menerapkan rencana intervensi individual (Tanaka et al., 2024).
- Praktik Pendidikan Inklusif: Sekolah harus mengadopsi praktik pedagogis inklusif, seperti Komunikasi Augmentatif dan Alternatif (AAC) dan pengajaran terstruktur, untuk mendukung siswa dengan autisme dalam mengatasi hambatan komunikasi dan sosialisasi (Tanaka et al., 2024).
- Keterlibatan Orangtua: Orang tua harus berpartisipasi aktif dalam diskusi dengan pendidik untuk memastikan bahwa kebutuhan anak mereka terpenuhi. Berbagi wawasan tentang tantangan dan preferensi spesifik anak dapat membantu menyesuaikan dukungan yang diberikan (Pani, 2024) (Tanaka et al., 2024).
Meskipun strategi ini bisa efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan autisme adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Sekolah dan orang tua harus tetap fleksibel dan terbuka untuk mencoba pendekatan yang berbeda untuk menemukan solusi paling efektif untuk kesulitan menulis anak. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan praktik berbasis bukti sangat penting untuk meningkatkan dukungan yang tersedia bagi siswa dengan autisme dalam pengaturan pendidikan.