A serene writing setup featuring notebooks, a lit candle, and a laptop in a cozy indoor setting.

Bagaimana Cara Memilih Alat Tulis Yang Cocok Untuk Anak Hiperaktif Belajar Menulis?

Memilih alat tulis yang cocok untuk anak hiperaktif yang belajar menulis melibatkan pemahaman tantangan unik yang dihadapi oleh anak-anak dengan kondisi seperti ADHD dan Gangguan Koordinasi Perkembangan (DCD). Anak-anak ini sering mengalami kesulitan dengan keterampilan motorik halus, yang dapat memengaruhi kemampuan tulisan tangan mereka. Memilih alat yang tepat dapat membantu mengurangi tantangan ini dan mendukung proses pembelajaran mereka. Bagian berikut menguraikan pertimbangan utama dan rekomendasi untuk memilih alat tulis yang sesuai untuk anak-anak hiperaktif.

Memahami Tantangan

  • Defisit Keterampilan Motorik Halus: Anak-anak dengan ADHD dan DCD sering berjuang dengan keterampilan motorik halus, yang sangat penting untuk tulisan tangan. Kesulitan-kesulitan ini dapat bermanifestasi sebagai ukuran tulisan yang tidak konsisten, keterbacaan yang buruk, dan tekanan yang berlebihan pada permukaan tulisan (Missiuna et al., 2004) (Langmaid et al., 2014).
  • Masalah Perhatian dan Koordinasi: Anak-anak hiperaktif mungkin mengalami kesulitan mempertahankan perhatian dan mengoordinasikan gerakan mereka, yang menyebabkan tulisan tangan yang berantakan dan sulit dibaca (Cohen et al., 2019) (malekshah et al., 2022).

Fitur Alat Tulis yang Direkomendasikan

  • Alat Menulis Ergonomis: Pensil dan pena dengan pegangan ergonomis dapat membantu anak-anak mempertahankan pegangan yang tepat, mengurangi ketegangan dan meningkatkan kontrol. Alat-alat ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan kesulitan koordinasi (Pascoe et al., 1997).
  • Pena dan Pensil Tertimbang: Menambahkan bobot pada alat tulis dapat memberikan umpan balik sensorik tambahan, membantu anak-anak dengan ADHD fokus lebih baik pada tugas menulis mereka (Pascoe et al., 1997).
  • Kertas beraturan lebar: Menggunakan kertas dengan garis yang lebih lebar dapat membantu anak-anak dengan tantangan keterampilan motorik menyelaraskan tulisan mereka dengan lebih baik, mengurangi frustrasi dan meningkatkan keterbacaan (Missiuna et al., 2004).

Mendukung Pengembangan Keterampilan Motorik

  • Pelatihan Graphomotor: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang meningkatkan keterampilan grahomotor dapat meningkatkan kinerja tulisan tangan mereka. Program yang berfokus pada presisi motorik dan integrasi visuomotor telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan keterampilan menulis (Lavoie et al., 2021) (malekshah et al., 2022).
  • Aktivitas Fisik-Motorik: Memasukkan aktivitas fisik-motorik ke dalam rutinitas anak dapat mengatasi masalah tulisan tangan dengan meningkatkan keterampilan motorik secara keseluruhan. Intervensi semacam itu telah efektif pada anak-anak dengan ADHD, yang mengarah pada peningkatan signifikan dalam tulisan tangan (malekshah et al., 2022).

Pendekatan Alternatif

  • Alat Digital: Untuk beberapa anak, perangkat digital seperti tablet dengan pena stylus dapat berfungsi sebagai alternatif yang efektif untuk alat tulis tradisional. Alat-alat ini dapat menawarkan pengalaman menulis yang dapat disesuaikan dan mengurangi ketegangan fisik yang terkait dengan tulisan tangan (Shibata & Omodani, 2019).
  • Pertimbangan Obat: Meskipun obat-obatan seperti methylphenidate dapat meningkatkan perhatian dan tulisan tangan pada anak-anak dengan ADHD, itu juga dapat mempengaruhi kefasihan tulisan tangan. Penting untuk menyeimbangkan pengobatan dengan intervensi lain untuk mengoptimalkan hasil penulisan (Tucha & Lange, 2004) (Stasik et al., 2009).

Meskipun memilih alat tulis yang sesuai sangat penting, penting juga untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari lingkungan belajar dan sistem pendukung anak. Guru dan orang tua harus bekerja sama untuk menciptakan suasana yang mendukung yang mendorong latihan dan kesabaran. Selain itu, sementara alat digital dapat menawarkan manfaat, mereka harus diintegrasikan dengan bijaksana untuk melengkapi praktik penulisan tradisional daripada menggantikannya sepenuhnya.

Mackenzie, N. (2011). From drawing to writing: What happens when you shift teaching priorities in the first six months of school? The Australian Journal of Language and Literacy.
Taverna, L., Tremolada, M., & Sabattini, F. (2019). Drawing and Writing. Learning of Graphical Representational Systems in Early Childhood. https://doi.org/10.1007/978-3-030-41018-6_20
Jesi, Y. B. L. (2019). A Study to Assess the Effectiveness of Drawing and Painting on Behavioural Problems of Children with Attention Deficit Hyperactivity Disorder in a Selected Special School at Kanyakumari District. International Journal of Nursing Education. https://doi.org/10.37506/ijone.v11i3.4197
Mata, A., Solovieva, Y., Quintanar, L., & Soto, F. (2014). Utilidad del dibujo para superar problemas en la escritura: estudio de un caso Correction of problems in writing through drawing: a case study.
Mackenzie, N., & Veresov, N. (2013). How drawing can support writing acquisition: text construction in early writing from a Vygotskian perspective. Australian Journal of Early Childhood. https://doi.org/10.1177/183693911303800404
Adoniou, M. (2013). Drawing to support writing development in English language learners. Language and Education. https://doi.org/10.1080/09500782.2012.704047
Dui, L. G., Lomurno, E., Lunardini, F., Termine, C., Campi, A., Matteucci, M., & Ferrante, S. (2022). Identification and characterization of learning weakness from drawing analysis at the pre-literacy stage. Dental Science Reports. https://doi.org/10.1038/s41598-022-26038-9
Anning, A. (1999). Learning to Draw and Drawing to Learn. International Journal of Art and Design Education. https://doi.org/10.1111/1468-5949.00170
Kalin, N. M. (2017). Drawing as Language. https://doi.org/10.1007/978-94-6300-980-5_10
Scroll to Top