Menciptakan rutinitas pembelajaran berhitung yang efektif untuk anak dengan cerebral palsy (CP) melibatkan memahami tantangan unik yang dihadapi anak-anak ini dan menyesuaikan strategi pendidikan untuk mengakomodasi kebutuhan mereka. Anak-anak dengan CP sering mengalami gangguan motorik dan kognitif yang dapat mempengaruhi kemampuan aritmatika mereka. Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang mengintegrasikan strategi kognitif, motorik, dan sensorik sangat penting. Bagian berikut menguraikan komponen kunci dari rutinitas pembelajaran berhitung yang efektif untuk anak-anak dengan CP.
Integrasi Keterampilan Kognitif dan Motorik
- Memori Kerja dan Keterampilan Motorik Halus: Penelitian menunjukkan bahwa memori kerja dan keterampilan motorik halus secara signifikan terkait dengan kinerja berhitung awal pada anak-anak dengan CP. Meningkatkan keterampilan ini dapat meningkatkan kemampuan aritmatika. Intervensi harus mencakup kegiatan yang memperkuat memori kerja, seperti permainan memori, dan latihan yang meningkatkan keterampilan motorik halus, seperti menggunakan manipulatif atau menggambar angka (Rooijen et al., 2016).
- Kerangka Kognisi Terwujud: Pendekatan ini menekankan peran interaksi fisik dalam pembelajaran. Untuk anak-anak dengan CP, menggabungkan aktivitas fisik yang melibatkan persepsi dan tindakan dapat meningkatkan pemrosesan kognitif dan keterampilan berhitung. Misalnya, menggunakan objek fisik untuk mewakili angka dapat membantu anak-anak memahami konsep aritmatika dengan lebih baik (Rooijen et al., 2011).
Penggunaan Media Pembelajaran Khusus
- Kotak Hitung dan Permainan Modifikasi: Alat seperti Kotak Penghitungan telah terbukti meningkatkan kemampuan menambahkan angka untuk anak-anak dengan CP. Alat-alat ini menyediakan cara visual dan sentuhan untuk terlibat dengan angka, membuat konsep abstrak lebih konkret. Demikian pula, permainan yang dimodifikasi seperti congklak dapat membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan, yang mengarah pada keterlibatan dan pemahaman yang lebih baik (Rizky et al., 2024) (Gustiany, 2014).
- Aktivitas Langsung: Memasukkan kegiatan langsung dalam rutinitas pembelajaran dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman matematika. Kegiatan ini memungkinkan anak-anak untuk memanipulasi objek secara fisik, yang dapat membantu dalam memahami operasi matematika dan konsep (Nurjanah et al., n.d.).
Instruksi dan Dukungan Individual
- Rencana Pendidikan yang Disesuai: Rencana pendidikan individual yang mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan khusus anak-anak dengan CP sangat penting. Rencana ini harus mencakup tujuan aritmatika yang terdefinisi dengan baik dan didasarkan pada penilaian menyeluruh. Instruksi yang dipersonalisasi dapat membantu mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh setiap anak (Jenks et al., 2010).
- Keterlibatan Orang Tua dan Profesional: Melibatkan orang tua dan profesional dalam proses pendidikan dapat memberikan dukungan dan sumber daya tambahan. Upaya kolaboratif dapat mengarah pada pengembangan strategi efektif yang disesuaikan dengan kekuatan dan kebutuhan anak (Neveu et al., 2023).
Waktu dan Lingkungan Instruksional
- Waktu Instruksi yang Memadak: Memastikan waktu instruksi aritmatika yang cukup sangat penting untuk anak-anak dengan CP. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak di lingkungan pendidikan khusus sering menerima instruksi aritmatika yang lebih sedikit, yang dapat menghambat kemajuan mereka. Mengalokasikan lebih banyak waktu untuk kegiatan berhitung dapat menghasilkan hasil yang lebih baik (Jenks et al., 2007).
- Lingkungan Belajar yang Mendukung: Lingkungan belajar yang mendukung dan adaptif yang mengakomodasi kebutuhan fisik dan kognitif anak-anak dengan CP dapat meningkatkan pengalaman belajar mereka. Ini termasuk menggunakan alat dan teknologi adaptif yang memfasilitasi pembelajaran (Dupont & Tucker, 1985).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mengembangkan rutinitas pembelajaran berhitung yang efektif untuk anak-anak dengan CP, penting untuk mengenali keragaman dalam kelompok ini. Setiap anak mungkin memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda, membutuhkan pendekatan yang dipersonalisasi. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan alat dan metode pendidikan baru sangat penting untuk lebih meningkatkan pendidikan berhitung untuk anak-anak dengan CP.