Menciptakan rutinitas pembelajaran berhitung yang efektif untuk anak-anak dengan autisme melibatkan pengintegrasian metode multisensori, teknologi, dan pendekatan individual untuk memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Anak-anak dengan autisme sering menghadapi tantangan dalam menguasai keterampilan berhitung, tetapi dengan strategi yang tepat, mereka dapat mencapai kemajuan yang signifikan. Bagian berikut menguraikan komponen kunci dari rutinitas pembelajaran berhitung yang efektif untuk anak-anak ini.
Pendekatan Pembelajaran Multisensori
- Matematika Titik Sentuh: Metode ini menggunakan isyarat sentuhan dan visual untuk membantu anak-anak dengan autisme memahami angka dan operasi aritmatika. Telah terbukti meningkatkan prestasi matematika dengan menyediakan cara terstruktur dan menarik untuk mempelajari keterampilan berhitung dasar (Yusaini et al., 2019).
- Subitisasi dan Visualisasi: Strategi ini membantu anak-anak mengenali angka dan hubungan mereka tanpa menghitung. Visualisasi membantu dalam mengingat informasi numerik, sehingga memudahkan anak-anak untuk menerapkan keterampilan mereka dalam konteks yang berbeda (Clayton, 2024).
Pembelajaran yang Ditingkatkan Teknologi
- Aplikasi Seluler Interaktif: Alat seperti aplikasi TalNA memberikan pengalaman berhitung yang dipersonalisasi melalui teknologi layar sentuh, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme yang berkembang dalam rutinitas dan keakraban. Aplikasi ini menawarkan konten khusus dan memungkinkan pemantauan kemajuan jarak jauh, memastikan keterlibatan pendidikan yang konsisten (Kamaruzaman et al., 2023).
- Aplikasi Augmented Reality (AR) : AR dapat membuat pembelajaran lebih menarik dengan mengintegrasikan elemen dunia nyata ke dalam konten pendidikan. Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan pemahaman dan retensi konsep matematika pada anak-anak dengan autisme (Tashnim et al., 2017).
Kurikulum dan Instruksi Individual
- Program Berhitung yang Diadaptasikan: Program seperti Pemulihan Matematika, bila disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dengan autisme, dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan matematika mereka. Rencana pengajaran individual yang menggabungkan instruksi berhitung harian telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan matematika dari waktu ke waktu (Tzanakaki et al., 2014).
- Alat Pembelajaran Visual Dinamis: Alat-alat ini memenuhi kebutuhan kognitif spesifik anak-anak dengan autisme, membantu mereka mengembangkan kemandirian dan penentuan nasib sendiri melalui peningkatan keterampilan berhitung. Penggunaan alat pembelajaran bantu digital dapat sangat efektif dalam hal ini (Kamaruzaman et al., 2017) (Noor & Azahari, 2017).
Latihan yang Menarik dan Berarti
- Permainan Papan Linear: Permainan ini membantu anak-anak memahami hubungan numerik dengan memberikan cara yang menyenangkan dan interaktif untuk berlatih menghitung dan estimasi garis angka. Kegiatan semacam itu telah terbukti meningkatkan pemahaman numerik pada anak-anak dengan autisme (Satsangi & Bofferding, 2017).
- Aplikasi Kehidupan Nyata: Memasukkan berhitung ke dalam aktivitas sehari-hari, seperti menghitung objek atau mengatur meja, membuat pembelajaran lebih bermakna dan membantu anak-anak melihat aplikasi praktis dari keterampilan mereka (M, 1993).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mengembangkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan autisme, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, penilaian berkelanjutan dan adaptasi metode pengajaran sangat penting untuk memenuhi kebutuhan individu setiap anak. Selain itu, sementara teknologi menawarkan manfaat yang signifikan, teknologi ini harus digunakan bersama dengan metode pengajaran tradisional untuk memberikan pengalaman belajar yang seimbang.