Melibatkan anak hiperaktif dalam proses menulis dapat menjadi tantangan karena kesulitan mereka dengan perhatian dan impulsif. Namun, beberapa strategi dapat digunakan untuk membuat menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan dan produktif bagi anak-anak ini. Strategi ini berfokus pada menciptakan lingkungan yang mendukung, menggunakan pendekatan terstruktur, dan menggabungkan elemen visual dan interaktif untuk mempertahankan minat dan motivasi anak. Bagian berikut menguraikan metode utama untuk mencapai tujuan ini.
Pendekatan Penulisan Terstruktur
- Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD) : Model ini telah terbukti meningkatkan panjang, kelengkapan, dan kualitas narasi pada anak-anak dengan ADHD dengan mengajari mereka merencanakan, menyusun, dan merevisi tulisan mereka secara sistematis. Pendekatan terstruktur ini membantu anak-anak mengelola tugas menulis mereka dengan lebih efektif dan dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan menulis merek a (Reid & Lienemann, 2006).
- Skema Panduan dan Pelatihan Singkat: Memberikan skema panduan kepada anak-anak dengan ADHD, bersama dengan pelatihan singkat tentang cara menggunakannya, dapat meningkatkan keterampilan menulis ekspresif mereka. Metode ini membantu mereka mengatur pikiran mereka dan mengurangi beban kognitif yang terkait dengan tugas menulis (Re et al., 2008).
Teknik Visual dan Interaktif
- Penggunaan Media Visual: Memasukkan alat bantu visual dapat membantu anak-anak hiperaktif memahami konsep secara lebih konkret, membuat proses penulisan lebih menarik. Media visual dapat berfungsi sebagai petunjuk atau inspirasi untuk menulis, membantu anak-anak fokus dan mengekspresikan ide-ide mereka dengan lebih jelas (Kurniawati, 2018).
- Peningkatan Fungsi Graphomotor: Untuk anak-anak dengan ADHD, meningkatkan keterampilan grafomotor melalui latihan yang ditargetkan dapat meningkatkan kualitas tulisan tangan. Ini bisa sangat efektif bila dikombinasikan dengan obat-obatan seperti methylphenidate, yang telah terbukti meningkatkan fungsi atensi (Stasik et al., 2009).
Lingkungan yang Mendukung dan Mendorong
- Penguatan Positif dan Interaksi Teman sebaya: Menciptakan lingkungan kelas yang mendorong berbagi ide dan memberikan penguatan positif dapat memotivasi penulis yang enggan. Memasangkan anak-anak dengan penulis yang lebih mahir dan memungkinkan mereka untuk mengamati dan mendiskusikan proses penulisan dapat menumbuhkan rasa kepemilikan dan kepercayaan pada kemampuan menulis mereka (Tyler, 1994).
- Pengambilan Risiko dan Umpan Balik: Menyediakan lingkungan yang tidak mengancam di mana anak-anak merasa aman untuk mengambil risiko dengan tulisan mereka sangat penting. Umpan balik langsung dan konstruktif dari guru dapat membantu anak-anak memperbaiki tulisan mereka tanpa takut akan kritik (Tyler, 1994).
Instruksi Individual dan Modifikasi Tugas
- Penyederhanaan Tugas dan Individualisasi: Memecah tugas menulis menjadi komponen yang lebih kecil dan dapat dikelola dan menyesuaikan instruksi dengan kebutuhan individu anak dapat secara signifikan meningkatkan hasil penulisan. Strategi seperti pendekatan PW2R, yang melibatkan perencanaan, penyusunan, dan peninjauan dalam batas waktu yang ditentukan, dapat membantu anak-anak mengelola kendala memori kerja mereka dan meningkatkan keterampilan menulis mereka (Bishop, 1999).
- Kurikulum Interaktif: Menerapkan kurikulum yang mencerminkan gaya belajar dan kecerdasan yang beragam dapat meningkatkan keterlibatan dan keberhasilan dalam menulis. Pendekatan ini mempertimbangkan kekuatan dan minat anak, membuat proses penulisan lebih relevan dan menyenangkan (Neighbors, 1998).
Meskipun strategi ini dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman menulis untuk anak-anak hiperaktif, penting untuk menyadari bahwa perbedaan individu memainkan peran penting dalam efektivitasnya. Beberapa anak mungkin merespons metode tertentu lebih baik daripada yang lain, dan penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan unik setiap anak. Selain itu, sementara pengobatan dapat membantu meningkatkan fungsi perhatian, obat ini mungkin tidak cocok untuk semua anak dan harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pendekatan komprehensif untuk mengelola gejala ADHD (Stasik et al., 2009).