A cheerful child enjoying an Easter egg hunt in a backyard, expressing joy and excitement.

Bagaimana Cara Membuat Anak Hiperaktif Lebih Percaya Diri Dalam Menulis?

Untuk membuat anak-anak hiperaktif lebih percaya diri dalam menulis, pendekatan multifaset yang membahas kebutuhan kognitif dan emosional mereka sangat penting. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan ADHD, menghadapi tantangan unik dalam menulis karena kesulitan dalam kontrol eksekutif, perhatian, dan pengaturan diri. Namun, dengan intervensi yang ditargetkan, anak-anak ini dapat meningkatkan keterampilan menulis mereka dan mendapatkan kepercayaan diri. Strategi berikut, yang berasal dari berbagai studi penelitian, memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk meningkatkan kepercayaan menulis pada anak-anak hiperaktif.

Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD)

  • SRSD adalah model instruksional yang divalidasi yang telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan menulis anak-anak dengan ADHD. Ini berfokus pada pengajaran siswa untuk merencanakan, menyusun, dan merevisi tulisan mereka melalui strategi pengaturan diri.
  • Dalam sebuah penelitian, anak-anak dengan ADHD yang menerima instruksi SRSD menunjukkan peningkatan yang nyata dalam panjang, kelengkapan, dan kualitas narasi mereka (Reid & Lienemann, 2006).

Mengatasi Defisit Fungsi Eksekutif

  • Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan tulisan ekspresif karena defisit fungsi eksekutif, bukan kurangnya pengetahuan deklaratif tentang menulis.
  • Intervensi harus fokus pada peningkatan kontrol eksekutif melalui tugas penulisan terstruktur dan teknik perancah yang membimbing siswa dalam mengatur pemikiran dan ide mereka (Re & Cornoldi, 2010).

Menulis Revisi dan Umpan Balik

  • Mendorong siswa untuk terlibat dalam revisi substantif dan mekanis dapat meningkatkan keterampilan menulis mereka. Namun, anak-anak dengan ADHD mungkin memerlukan instruksi dan dukungan eksplisit dalam proses revisi, karena mereka cenderung menyalin teks daripada membuat perubahan yang bermakna  (Rodríguez et al., 2009).

Membangun Harga Diri dan Kompetensi Sosional

  • Model terapi kelompok yang menggabungkan kegiatan semi-terstruktur dapat membantu anak-anak hiperaktif mengembangkan harga diri dan keterampilan sosial, yang sangat penting untuk membangun kepercayaan diri dalam menulis.
  • Mengatasi masalah mendasar seperti rasa malu dan kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan peningkatan harga diri dan, akibatnya, kepercayaan menulis (Gnaulati, 1999).

Integrasi Visual-Motor

  • Intervensi yang berfokus pada integrasi visual-motorik telah terbukti meningkatkan kesiapan menulis pada anak-anak dengan ADHD. Kegiatan ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk menulis (Prasaja & Harumi, 2020).

Keterlibatan Orang Tua dan Guru

  • Keterlibatan aktif orang tua dan guru dalam proses penulisan dapat secara signifikan meningkatkan kepercayaan diri anak. Strategi termasuk memberikan umpan balik positif, menetapkan tujuan yang dapat dicapai, dan menciptakan lingkungan menulis yang mendukung di rumah dan sekolah (Koulourianos & Marienau, 2001).

Akuisisi Bahasa dan Keterampilan Komunikasi

  • Meningkatkan penguasaan bahasa melalui intervensi kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, yang merupakan dasar untuk menulis.
  • Media visual dan kegiatan interaktif dapat membantu anak-anak hiperaktif fokus dan mengekspresikan diri dengan lebih percaya diri dalam menulis (Kurniawati, 2018).

Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk meningkatkan kepercayaan menulis pada anak-anak hiperaktif, penting untuk mengenali perbedaan individu di antara anak-anak dengan ADHD. Menyesuaikan intervensi untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak, dengan mempertimbangkan kekuatan dan tantangan unik mereka, dapat mengarah pada hasil yang lebih efektif. Selain itu, menumbuhkan lingkungan yang positif dan menggembirakan, baik di rumah maupun di sekolah, sangat penting untuk mempertahankan peningkatan kepercayaan menulis.

Reid, R., & Lienemann, T. O. (2006). Self-Regulated Strategy Development for Written Expression with Students with Attention Deficit/Hyperactivity Disorder. Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/001440290607300103
Re, A. M., & Cornoldi, C. (2010). ADHD expressive writing difficulties of ADHD children: when good declarative knowledge is not sufficient. European Journal of Psychology of Education. https://doi.org/10.1007/S10212-010-0018-5
Rodríguez, C., García, J. N., González, P., Álvarez, D., Alvarez, L., Núñez, J. C., González-Pienda, J. A., Gázquez, J., & Bernardo, A. (2009). EL PROCESO DE REVISIÓN ESCRITA EN ALUMNOS CON TRASTORNO POR DÉFICIT DE ATENCIÓN E HIPERACTIVIDAD Y DIFICULTADES DE APRENDIZAJE Writing Revision Process in Attention Deficit Hyperactivity Disorder and Learning Disabilities Children. Revista De Psicodidactica.
Gnaulati, E. (1999). Enhancing the Self-Esteem and Social Competence of Hyperactive Children: A Semi-Structured Activity Group Therapy Model. https://doi.org/10.1023/A:1023036322889
Prasaja, P., & Harumi, L. (2020). Efektifitas Latihan Integrasi Visual Motorik terhadap Kemampuan Kesiapan Menulis Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). https://doi.org/10.37341/INTEREST.V9I1.149
Koulourianos, E., & Marienau, V. (2001). Improving Students’ Confidence in Writing Achievement through the Use of Parent, Student, and Teacher Interventions.
Kurniawati, W. (2018). Pemerolehan Bahasa pada Anak Hiperaktif yang Sulit Memusatkan Perhatian. https://doi.org/10.26499/METALINGUA.V15I2.161
Scroll to Top