Untuk membantu seorang anak dengan keterbelakangan mental tetap fokus ketika belajar berhitung, penting untuk menggunakan strategi yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Strategi ini harus membuat pembelajaran menarik, bermakna, dan dapat diakses. Pendekatan interaktif dan praktis, seperti menggunakan permainan, objek kehidupan nyata, dan teknologi, telah terbukti efektif dalam mempertahankan fokus dan meningkatkan hasil belajar untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental. Bagian berikut menguraikan strategi dan metode utama yang didukung oleh penelitian.
Media Pembelajaran Interaktif
- Memanfaatkan media pembelajaran interaktif yang dirancang dengan pendekatan yang berpusat pada pengguna dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan pemahaman. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa prototipe interaktif untuk mempelajari operasi angka mencapai tingkat keberhasilan 92% dalam penyelesaian tugas oleh anak-anak dengan keterbelakangan mental ringan (Finandhita & Octaviana, 2023).
- Game instruksi berbantuan komputer (CAI), seperti GEMA, telah terbukti meningkatkan keterampilan aritmatika pada siswa dengan keterbelakangan mental, dengan peningkatan signifikan yang dicatat dalam skor pretes dan pasca-tes (Dico et al., 2023).
Penggunaan Game
- Memasukkan permainan ke dalam proses pembelajaran dapat membuat berhitung lebih menyenangkan dan bermakna. Permainan harus diperkenalkan dengan cara yang terstruktur untuk memastikan keberhasilan pada setiap tahap, yang membantu menjaga fokus dan motivasi anak (McEvoy & McConkey, 2009).
- Pendekatan eksperimental menggunakan permainan sederhana meningkatkan akurasi penghitungan pada anak-anak dengan cacat mental sedang, dengan keuntungan dipertahankan dari waktu ke waktu (McEvoy, 1992).
Konteks Kehidupan Nyata
- Mengajar menghitung melalui kegiatan kehidupan nyata, seperti pengiriman makanan ringan, memungkinkan anak-anak untuk melatih keterampilan dengan cara yang fungsional dan bermakna. Pendekatan ini menggunakan bahan dan pengaturan nyata, yang membantu anak-anak menerapkan keterampilan berhitung dalam kehidupan sehari-hari (Xin & Holmdal, 2003).
Pengembangan Strategi
- Mendorong anak-anak untuk mengembangkan strategi penghitungan mereka sendiri dapat mengarah pada pembelajaran yang lebih efisien. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat menemukan, mentransfer, dan mempertahankan strategi baru untuk menghitung ketika diberi kesempatan latihan reguler (Baroody, 1996).
- Mengajar teknik-teknik lanjutan, seperti menghitung, dapat efektif untuk anak-anak dengan sindrom Down, asalkan mereka memiliki keterampilan prasyarat. Metode ini berhasil digeneralisasikan ke bahan yang berbeda dan dipertahankan dari waktu ke waktu (Irwin, 1991).
Instruksi Individual
- Program bimbingan khusus yang berfokus pada permainan menghitung dapat memperpanjang urutan penghitungan lisan dan meningkatkan keterampilan berhitung. Perhatian individual seperti itu sangat bermanfaat bagi anak-anak terbelakang mental yang dapat dilatih dan dididik (Baroody & Ginsburg, 1984).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, beberapa anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan pengulangan untuk menguasai keterampilan berhitung. Sangat penting untuk mempertahankan pendekatan yang fleksibel dan menyesuaikan strategi untuk memenuhi kebutuhan individu setiap anak.