Memotivasi anak-anak dengan disleksia untuk belajar membaca melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan alat pendidikan inovatif, strategi pengajaran yang dipersonalisasi, dan lingkungan belajar yang mendukung. Penelitian menunjukkan bahwa mengintegrasikan teknologi, menggunakan strategi membaca khusus, dan menumbuhkan suasana belajar yang positif dapat secara signifikan meningkatkan motivasi dan keterampilan membaca pada anak-anak disleksia. Di bawah ini adalah strategi kunci yang berasal dari penelitian terbaru yang dapat digunakan untuk memotivasi anak-anak dengan disleksia untuk membaca.
Penggunaan Teknologi dan Gamifikasi
- Augmented Reality (AR) dan Gamified Apps: Penggunaan aplikasi pendidikan gamified yang ditingkatkan AR telah menunjukkan harapan dalam memotivasi siswa dengan disleksia. Alat-alat ini memberikan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif, yang dapat membuat membaca lebih menarik bagi anak-anak. Namun, tantangan dalam implementasi menunjukkan perlunya penyempurnaan dan penelitian lebih lanjut untuk memaksimalkan potensi motivasi mereka (“Fostering Learning Motivation of Students with Reading and Spelling Difficulties by an AR-Enhanced Gamified Educational App for Literacy Learning”, 2023) (“Fostering Learning Motivation of Students with Reading and Spelling Difficulties by an AR-Enhanced Gamified Educational App for Literacy Learning”, 2023) (“Fostering Learning Motivation of Students with Reading and Spelling Difficulties by an AR-Enhanced Gamified Educational App for Literacy Learning”, 2022).
- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Alat TIK telah diidentifikasi efektif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang memotivasi bagi siswa disleksia. Teknologi ini dapat menawarkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi yang memenuhi kebutuhan individu, sehingga meningkatkan keterlibatan dan motivasi (Cano et al., 2021).
Strategi Pembelajaran yang Dipersonalisasi dan Interaktif
- Cerita Interaktif: Tutor kefasihan disleksia RAFT, yang menggunakan cerita interaktif, telah terbukti meningkatkan pembacaan sukarela di antara anak-anak dengan disleksia. Dengan mengizinkan anak-anak memilih acara plot, cerita-cerita interaktif ini membuat pengalaman membaca menjadi lebih menarik dan dipersonalisasi (Ward et al., 2012).
- Membaca Berulang dengan Masking Musik Vokal (RVM): Intervensi baru ini telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam efisiensi dan motivasi membaca. Metode ini melibatkan sesi membaca berulang disertai dengan musik vokal, yang membantu menyeimbangkan pengkodean fonologis dan ortografi, sehingga meningkatkan kelancaran dan motivasi baca(Leloup et al., 2021).
Dukungan Guru dan Instruksi yang Disesuaikan
- Bimbingan dan Pengulangan: Guru memainkan peran penting dalam memotivasi siswa disleksia dengan memberikan bimbingan tambahan dan menggunakan metode pengajaran berulang. Teknik-teknik seperti mengulangi alfabet, mengatur kartu huruf, dan berlatih membaca dengan lantang dapat membantu anak-anak penderita disleksia mengatasi kesulitan membaca dan meningkatkan antusiasme mereka untuk belajar (Darmayanti et al., 2024).
- Buku Bacaan Awal: Menggunakan buku bacaan yang dirancang khusus yang menyenangkan dan menarik dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan melek huruf dini pada anak-anak disleksia. Buku-buku ini membantu anak-anak mengenali huruf dan membaca kata-kata sederhana dengan lebih efektif, sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi mereka untuk membaca (Hasballah et al., 2023).
Model Motivasi Konseptual
- Faktor Motivasi dalam Alat Pembelajar: Mengembangkan model motivasi yang menggabungkan faktor motivasi pengguna dapat meningkatkan pengalaman belajar bagi siswa disleksia. Dengan memahami faktor-faktor kunci yang mempengaruhi motivasi, pendidik dapat menyesuaikan alat pembelajaran untuk lebih memenuhi kebutuhan peserta didik disleksia, sehingga meningkatkan motivasi dan efisiensi belajar mereka (Wang et al., 2017).
Sementara strategi ini menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak dengan disleksia. Tidak semua anak akan merespons metode yang sama, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, integrasi strategi ini membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat untuk memastikannya efektif dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut di bidang ini sangat penting untuk menyempurnakan pendekatan ini dan mengeksplorasi kemungkinan baru untuk memotivasi anak-anak disleksia untuk membaca.