Untuk melibatkan anak autis dalam belajar menulis, penting untuk menyesuaikan strategi yang selaras dengan preferensi dan kekuatan belajar mereka yang unik. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak autis sering mendapat manfaat dari pendekatan visual dan terstruktur, serta intervensi yang memanfaatkan minat mereka dan memberikan bimbingan yang jelas dan konsisten. Berikut adalah beberapa strategi efektif berdasarkan penelitian terbaru.
Penggunaan Media Visual dan Video Prompting
- Siswa autis biasanya pembelajar visual, menjadikan media visual alat yang ampuh dalam mengajarkan keterampilan menulis. Alat bantu visual dapat membantu memperjelas konsep abstrak dan memberikan contoh konkret yang lebih mudah dipahami oleh siswa ini (Faruga et al., 2023).
- Video prompting, metode di mana siswa menonton video yang menunjukkan tugas menulis, telah terbukti meningkatkan keterampilan menulis pada siswa autis. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan meninjau kembali materi sesuai kebutuhan, mendorong pembelajaran mandiri (Subroto & Hafidz, 2024).
Desain Universal untuk Pembelajaran (UDL)
- Kerangka kerja UDL menekankan menciptakan lingkungan belajar yang fleksibel yang mengakomodasi perbedaan pembelajaran individu. Untuk siswa autis, ini melibatkan pemahaman karakteristik spesifik mereka dan potensi hambatan untuk belajar. Dengan demikian, guru dapat merancang tugas menulis yang lebih menarik dan dapat diakses (Smith, 2023).
- Pengembangan profesional untuk guru di UDL dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi beragam kebutuhan pelajar autis, sehingga meningkatkan keterlibatan dan hasil penulisan (Smith, 2023).
Memanfaatkan Minat dalam Materi Tertulis
- Banyak anak autis menunjukkan minat yang kuat pada huruf dan angka, yang dapat dimanfaatkan untuk memotivasi mereka dalam tugas menulis. Minat ini sering muncul sejak dini dan dapat digunakan untuk membuat kegiatan menulis menarik yang selaras dengan kecenderungan alami mereka (Ostrolenk et al., 2024).
- Memahami dan memanfaatkan minat ini dapat mengarah pada instruksi menulis yang lebih efektif, karena memanfaatkan motivasi intrinsik anak (Ostrolenk et al., 2024).
Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD)
- Pendekatan SRSD melibatkan pengajaran strategi siswa untuk merencanakan, menyusun, dan merevisi tulisan mereka. Metode ini telah efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis pada siswa autis dengan memberikan bimbingan terstruktur dan mempromosikan pengaturan diri (Marble-Flint & Brown, 2022).
- Teknik seperti POW (Pilih ide saya, Atur catatan saya, dan Tulis dan katakan lebih banyak) dan WWW, Apa = 2, Bagaimana = 2 strategi membantu siswa mengatur pemikiran mereka dan meningkatkan kelancaran menulis mereka (Marble-Flint & Brown, 2022).
Pendekatan Neuropsikologis
- Strategi neuropsikologis berfokus pada organisasi fungsional otak dan bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar spesifik pada anak-anak autis. Pendekatan ini melibatkan intervensi individual, komprehensif, dan sistematis yang mempertimbangkan profil perkembangan anak dan tantangan belajar (“Neuropsychological Bases of Correctional and Preventive Preparation of Children with Autism to Master Writing”, 2022).
- Intervensi semacam itu dapat mencakup latihan yang meningkatkan fungsi kognitif yang terkait dengan menulis, seperti perhatian, memori, dan fungsi eksekutif (“Neuropsychological Bases of Correctional and Preventive Preparation of Children with Autism to Master Writing”, 2022).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk melibatkan anak-anak autis secara tertulis, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Setiap anak mungkin merespons secara berbeda terhadap berbagai intervensi, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, pendekatan yang dipersonalisasi yang mempertimbangkan kekuatan, minat, dan tantangan unik anak sangat penting untuk kesuksesan. Selain itu, penelitian dan kolaborasi berkelanjutan antara pendidik, psikolog, dan orang tua sangat penting untuk menyempurnakan dan menyesuaikan strategi ini untuk memenuhi kebutuhan peserta didik autis yang berkembang.