Bagaimana Cara Memberikan Pujian Yang Tepat Saat Anak Hiperaktif Berhasil Menulis?

Ketika memberikan pujian kepada anak hiperaktif yang telah berhasil menulis, sangat penting untuk memastikan bahwa pujian itu efektif dan mendukung perkembangan anak. Pujian harus spesifik, tulus, dan fokus pada upaya dan proses daripada hanya hasilnya. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan harga diri anak tetapi juga mendorong pola pikir pertumbuhan, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif yang mungkin berjuang dengan perhatian dan impulsif. Bagian berikut menguraikan strategi utama untuk memberikan pujian yang tepat.

Pujian Khusus dan Berbasis Upaya

  • Pujian harus spesifik untuk tugas dan menyoroti upaya yang dilakukan anak dalam tulisan mereka. Misalnya, alih-alih mengatakan “Kerja bagus!” , pujian yang lebih efektif adalah “Saya sangat suka bagaimana Anda fokus menulis setiap kata dengan jelas” (Karadeniz, 2023) (Gunderson et al., 2013).
  • Menekankan upaya membantu anak-anak mengembangkan kerangka motivasi tambahan, di mana mereka melihat kemampuan mereka dapat ditingkatkan melalui kerja keras (Gunderson et al., 2013).

Menghindari Pujian yang Menggembungkan

  • Pujian yang meningkat, seperti “Kamu melakukannya dengan sangat baik!” , terkadang dapat menyebabkan persepsi negatif, terutama pada anak-anak dari latar belakang SES rendah, karena dapat membuat mereka tampak kurang pintar dan lebih bergantung pada validasi eksternal (Schoneveld & Brummelman, 2023).
  • Sebaliknya, gunakan pujian sederhana dan tulus yang mengakui kerja keras dan kemajuan anak, yang dapat membantu membangun kepercayaan diri dan harga diri (Halls, 2024).

Mendorong Pemantauan Diri dan Fokus

  • Anak-anak hiperaktif sering mendapat manfaat dari belajar untuk memantau sendiri kemajuan mereka dan merekrut perhatian dari guru atau orang tua. Pujian dapat memperkuat keterampilan ini dengan mengakui ketika anak telah berhasil fokus pada suatu tugas atau meminta bantuan yang sesuai(“Teaching elementary students with Attent…”, 2022).
  • Misalnya, mengatakan “Saya perhatikan bagaimana Anda meminta bantuan ketika Anda membutuhkannya, itu adalah pilihan yang cerdas” dapat mendorong anak untuk terus menggunakan strategi ini (“Teaching elementary students with Attent…”, 2022).

Membangun Keterampilan Komunikasi dan Interaksi

  • Pujian juga dapat digunakan untuk memperkuat keterampilan komunikasi dan interaksi positif, yang seringkali merupakan area kesulitan bagi anak-anak hiperaktif. Mengakui ketika seorang anak berkomunikasi secara efektif atau berinteraksi secara positif dengan orang lain dapat meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan sosial mereka (Kurniawati, 2018) (Rahman & Hidayat, 2019).
  • Misalnya, “Saya melihat bagaimana Anda menjelaskan cerita Anda kepada teman Anda, dan itu sangat jelas dan menarik” dapat mendorong pengembangan lebih lanjut di bidang ini (Kurniawati, 2018).

Pertimbangan untuk Anak Hiperaktif

  • Anak-anak hiperaktif mungkin memiliki tantangan unik, seperti kesulitan fokus dan impulsif, yang dapat memengaruhi tulisan dan tugas lainnya. Pujian harus disesuaikan untuk mengakui tantangan ini dan upaya anak untuk mengatasinya (Re et al., 2008) (Johnson et al., 2000).
  • Mengenali pencapaian dan kemajuan kecil dapat sangat memotivasi anak-anak ini, membantu mereka membangun ketahanan dan ketekunan dalam pembelajaran mereka (Re et al., 2008).

Sementara pujian adalah alat yang ampuh dalam mendukung perkembangan anak, penting untuk menyeimbangkannya dengan umpan balik yang konstruktif dan peluang bagi anak untuk merefleksikan kemajuan mereka sendiri. Pendekatan ini tidak hanya menumbuhkan lingkungan belajar yang mendukung tetapi juga mendorong anak-anak untuk mengambil kepemilikan perjalanan belajar mereka. Selain itu, memahami kebutuhan individu dan konteks setiap anak, seperti latar belakang sosial ekonomi mereka atau tantangan spesifik yang terkait dengan hiperaktif, dapat lebih meningkatkan efektivitas pujian.

Karadeniz, G. (2023). Çocuk Yetiştirmede Ebeveyn Övgüsü Kavramı. Psikiyatride Guncel Yaklasimlar – Current Approaches in Psychiatry. https://doi.org/10.18863/pgy.1242969
Gunderson, E. A., Gripshover, S. J., Romero, C., Dweck, C. S., Goldin-Meadow, S., & Levine, S. C. (2013). Parent praise to 1- to 3-year-olds predicts children’s motivational frameworks 5 years later. Child Development. https://doi.org/10.1111/CDEV.12064
Schoneveld, E., & Brummelman, E. (2023). “You did incredibly well!”: teachers’ inflated praise can make children from low-SES backgrounds seem less smart (but more hardworking). Npj Science of Learning. https://doi.org/10.1038/s41539-023-00183-w
Halls, C. (2024). The importance of praising children ‘for being.’ Early Years Educator. https://doi.org/10.12968/eyed.2024.24.6.12
Teaching elementary students with Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder to recruit teacher attention: effects on teacher praise, on-task behavior, and academic work. (2022). https://doi.org/10.31390/gradschool_theses.3018
Kurniawati, W. (2018). Pemerolehan Bahasa pada Anak Hiperaktif yang Sulit Memusatkan Perhatian. https://doi.org/10.26499/METALINGUA.V15I2.161
Rahman, F., & Hidayat, R. (2019). Tindak Ujaran pada Anak Hiperaktif Usia Dua Tahun. https://doi.org/10.30998/DEIKSIS.V11I01.3020
Re, A. M., Caeran, M., & Cornoldi, C. (2008). Improving Expressive Writing Skills of Children Rated for ADHD Symptoms. Journal of Learning Disabilities. https://doi.org/10.1177/0022219408317857
Johnson, B. D., Franklin, L. C., Hall, K., & Prieto, L. R. (2000). Parent Training Through Play: Parent-Child Interaction Therapy with a Hyperactive Child: The Family Journal. https://doi.org/10.1177/1066480700082013
Scroll to Top