A schoolgirl holds a 'Stop the bullying' sign in a classroom to raise awareness against bullying.

Bagaimana Cara Memberikan Kasih Sayang Tanpa Memanjakan Anak Dengan Retardasi Mental?

Memberikan kasih sayang kepada anak dengan keterbelakangan mental tanpa memanjakan mereka melibatkan pendekatan seimbang yang menumbuhkan hubungan emosional sambil mempromosikan kemandirian dan perilaku yang tepat. Interaksi penuh kasih sayang sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak-anak dengan keterbelakangan mental, tetapi mereka harus disusun untuk mendorong perilaku dan keterampilan positif. Ini dapat dicapai melalui strategi khusus yang mengintegrasikan kasih sayang dengan tujuan perkembangan.

Aktivitas Kasih Sayang Terstruktur

  • Aktivitas Kasih Sayang: Menerapkan kegiatan kasih sayang terstruktur, seperti yang digunakan dalam pengaturan anak usia dini yang terintegrasi, dapat meningkatkan interaksi teman sebaya dan keterampilan sosial. Kegiatan ini termasuk permainan dan lagu dengan komponen afektif, mendorong anak-anak untuk tersenyum, mengatakan hal-hal positif, dan terlibat dalam kasih sayang fisik seperti berpelukan. Kegiatan semacam itu telah terbukti meningkatkan interaksi teman sebaya selama bermain bebas, menunjukkan efektivitasnya dalam mempromosikan keterampilan sosial tanpa memanjakan berlebihan (McEvoy, 1990) (McEvoy et al., 1988).
  • Rutin dan Konsistensi: Membangun rutinitas yang mencakup interaksi penuh kasih sayang secara teratur dapat membantu anak-anak dengan keterbelakangan mental merasa aman dan dicintai. Konsistensi dalam interaksi ini membantu anak-anak memahami harapan dan batasan, mengurangi risiko pembusakan (Seideman & Kleine, 1995).

Keterlibatan dan Pendidikan Orang Tua

  • Kedekatan Orangtua: Orang tua, terutama ibu, sering merasakan rasa kedekatan yang kuat dengan anak-anak mereka dengan keterbelakangan mental. Kedekatan ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan kasih sayang dengan cara yang mendukung perkembangan anak. Orang tua dapat dididik tentang bagaimana menyeimbangkan kasih sayang dengan promosi kemandirian dan keterampilan fungsional (Essex, 2002).
  • Transformasi Parenting: Orang tua dari anak-anak dengan keterlambatan perkembangan sering mengalami proses pengasuhan yang diubah, yang melibatkan adaptasi gaya pengasuhan mereka untuk memenuhi kebutuhan unik anak mereka. Ini termasuk memberikan kasih sayang sekaligus mendorong anak untuk mengembangkan keterampilan dan kemandirian (Seideman & Kleine, 1995).

Intervensi Terapi

  • Memeluk dan Bernyanyi: Intervensi terapeutik, seperti memeluk sambil bernyanyi dan bergoyang, telah terbukti meningkatkan relaksasi dan mengurangi stres pada anak-anak dengan cacat motorik dan intelektual yang parah. Intervensi ini memberikan kasih sayang secara terkendali, mendukung kesejahteraan emosional tanpa menyebabkan ketergantung (Ao et al., 2018).

Pertimbangan untuk Otonomi

  • Mendorong Otonomi: Sambil memberikan kasih sayang, penting untuk mendorong otonomi dan pilihan pribadi. Hal ini dapat dicapai dengan menghormati preferensi anak dan mendukung kemampuan mereka untuk membuat keputusan dalam lingkungan yang aman dan terstruktur (Konieczna & BiaÅ‚ek, 2024).
  • Keterikatan dan Keamanan: Membangun keterikatan yang aman sangat penting bagi anak-anak dengan keterbelakangan mental. Kemampuan orang tua untuk mengatasi kondisi anak dan menyediakan lingkungan yang stabil secara signifikan mempengaruhi gaya keterikatan anak dan perkembangan keseluruhan (Ouss & Boissel, 2022).

Sementara kasih sayang sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak-anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk menyeimbangkannya dengan strategi yang mempromosikan kemandirian dan perilaku yang tepat. Ini melibatkan kegiatan terstruktur, pendidikan orang tua, dan intervensi terapeutik yang memberikan kasih sayang dengan cara yang mendukung perkembangan anak. Selain itu, menumbuhkan otonomi dan keterikatan yang aman dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berkembang.

McEvoy, M. A. (1990). Affection Activities: Procedures for Encouraging Young Children with Handicaps to Interact with Their Peers. Education and Treatment of Children.
McEvoy, M. A., Nordquist, V. M., Twardosz, S., Heckaman, K. A., Wehby, J. H., & Denny, R. K. (1988). Promoting autistic children’s peer interaction in an integrated early childhood setting using affection activities. Journal of Applied Behavior Analysis. https://doi.org/10.1901/JABA.1988.21-193
Seideman, R. Y., & Kleine, P. F. (1995). A theory of transformed parenting: parenting a child with developmental delay/mental retardation. Nursing Research. https://doi.org/10.1097/00006199-199501000-00008
Essex, E. L. (2002). Mothers and Fathers of Adults With Mental Retardation: Feelings of Intergenerational Closeness*. Family Relations. https://doi.org/10.1111/J.1741-3729.2002.00156.X
Ao, A., Tokunaga, O., Aita, C., Samura, T., Sasaki, Y., Miyashita, R., & Miyanomae, T. (2018). An Open-Label Uncontrolled Trial of the Efficacy and Safety of a Hug with Singing and Rocking for Promotion of Relaxation in Pediatric Patients with Severe Motor and Intellectual Disabilities: Study Protocol. The Kurume Medical Journal. https://doi.org/10.2739/KURUMEMEDJ.MS652004
Konieczna, A., & BiaÅ‚ek, I. (2024). Education to Support Intimate Relationships For Youth With Intellectual Disabilities. Lubelski Rocznik Pedagogiczny. https://doi.org/10.17951/lrp.2024.43.2.209-225
Ouss, L., & Boissel, L. (2022). L’attachement des enfants avec un handicap neurologique ou neurodéveloppemental précoce. Contraste. https://doi.org/10.3917/cont.055.0181
Scroll to Top