Menentukan apakah seorang anak mengalami kesulitan belajar berhitung atau hanya membutuhkan lebih banyak latihan melibatkan memahami nuansa perkembangan menghitung dan mengidentifikasi tantangan tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa kesulitan menghitung dapat berasal dari berbagai faktor kognitif dan instruksional, dan membedakan antara kebutuhan untuk latihan dan kesulitan belajar memerlukan penilaian dan pengamatan yang cermat.
Faktor Kognitif dan Perkembangan
- Defisit Kognitif: Anak-anak dengan ketidakmampuan belajar matematika (MLD) sering menunjukkan defisit dalam memproses angka dan menghafal fakta aritmatika. Defisit ini kadang-kadang terkait dengan kapasitas memori kerja yang lebih rendah, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk memantau dan mempertahankan kesalahan penghitungan (Geary, 2010).
- Milestone Perkembangan: Keterampilan menghitung anak usia dini adalah dasar untuk pembelajaran matematika di kemudian hari. Strategi pengajaran yang efektif dapat membantu anak-anak mencapai tonggak sejarah ini, yang sangat penting untuk membedakan antara kebutuhan akan latihan dan kesulitan belajar (Jacobi-Vessels et al., 2016)].
Pengaruh Instruksional dan Lingkungan
- Praktik Terstruktur: Memberikan latihan terstruktur dengan isyarat spasial dapat secara signifikan membantu anak-anak dalam mempelajari urutan angka yang menantang, seperti yang antara 11 dan 20. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa anak mungkin hanya membutuhkan latihan yang lebih tepat sasaran untuk mengatasi rintangan tertentu dalam menghitung (Dunbar et al., 2017).
- Strategi Pengajaran: Strategi pengajaran yang efektif untuk anak-anak dengan diskalkulia dan kesulitan belajar lainnya menekankan pentingnya memahami sistem dasar-10 dan aritmatika. Strategi ini dapat membantu mengidentifikasi apakah seorang anak berjuang karena kurangnya pemahaman atau praktik yang tidak cukup (Noël & Karagiannakis, 2022)].
Alat Penilaian dan Diagnostik
- Penilaian Diagnostik: Alat yang dikembangkan untuk menilai penguasaan berhitung dapat membantu mengidentifikasi apakah seorang anak berjuang dengan prinsip-prinsip dasar berhitung. Penilaian ini dapat mengungkapkan apakah kesulitan disebabkan oleh kurangnya latihan atau masalah kognitif yang lebih dalam (Grégoire & Nieuwenhoven, 1995).
- Ukuran Tingkat Respons: Prosedur skrining yang menggunakan ukuran tingkat respons dapat memprediksi pencapaian aritmatika dengan akurasi tinggi, membantu mengidentifikasi anak-anak yang mungkin membutuhkan lebih banyak latihan dibandingkan mereka yang memiliki kesulitan yang melekat (Siders et al., 1985).
Perspektif Alternatif
Sementara praktik terstruktur dan strategi pengajaran yang efektif dapat mengatasi banyak kesulitan menghitung, penting untuk mempertimbangkan bahwa beberapa anak mungkin menghadapi tantangan unik karena ketidakmampuan belajar tertentu, seperti sindrom Down. Anak-anak ini mungkin memerlukan intervensi khusus yang berfokus pada kesadaran dini akan kuantitas dan keterampilan dasar lainnya (Porter, 2019). Selain itu, perilaku yang tidak tepat atau defisit dalam keterampilan kognitif seperti memori pendengaran dan koordinasi visual-motorik juga dapat memengaruhi kemampuan menghitung, menunjukkan bahwa pendekatan holistik untuk penilaian dan intervensi diperlukan (Sears, 1986).