Membatasi waktu layar untuk anak-anak hiperaktif, terutama mereka yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), adalah tantangan beragam yang membutuhkan pendekatan strategis. Hubungan antara waktu layar dan gejala ADHD sangat kompleks, dengan penelitian menunjukkan berbagai tingkat korelasi. Namun, ada konsensus tentang perlunya intervensi yang efektif untuk mengelola waktu layar pada anak-anak dengan ADHD. Jawaban ini mengeksplorasi strategi untuk membatasi waktu layar, menarik wawasan dari penelitian terbaru.
Memahami Dampak Waktu Layar pada ADHD
- Hubungan Kompleks: Penelitian menunjukkan hubungan kompleks antara waktu layar dan gejala ADHD. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi yang signifikan antara peningkatan paparan layar dan gejala ADHD, sementara yang lain menemukan hasil yang bertentangan, menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami nuansa ini dengan lebih baik (Ghosh et al., 2024) (Takahashi & Tsuchiya, 2024).
- Potensi Hasil Negatif: Waktu layar yang berlebihan dikaitkan dengan kurang tidur, gangguan kognitif, dan peningkatan gejala ADHD. Efek ini diperburuk oleh faktor-faktor seperti multitasking media dan penggunaan layar malam hari (“Screen media technology and ADHD in children and adolescents: Potential perils and emerging opportunities”, 2023) (Muppalla & Vuppalapati, 2023).
Strategi untuk Membatasi Waktu Layar
- Intervensi Perilaku: Intervensi yang efektif sering kali mencakup teknik perubahan perilaku seperti penetapan tujuan, umpan balik, dan perencanaan. Teknik-teknik ini telah terbukti mengurangi waktu layar dan meningkatkan perilaku terkait (Jones et al., 2021).
- Mediasi Orangtua: Keterlibatan orang tua sangat penting. Strategi seperti mediasi yang mendukung otonomi, di mana orang tua membimbing anak-anak dalam membuat pilihan media yang sehat, dapat mengurangi efek negatif dari waktu layar (“Screen media technology and ADHD in children and adolescents: Potential perils and emerging opportunities”, 2023).
- Menetapkan Batas: American Academy of Pediatrics merekomendasikan pembatasan waktu layar rekreasi menjadi kurang dari dua jam per hari. Pedoman ini didukung oleh bukti yang menunjukkan bahwa pengurangan waktu layar dapat menyebabkan hasil kesehatan yang lebih baik (McCarthy, 2013) (Persichetti, 2020).
- Konten Pendidikan dan Interaktif: Tidak semua waktu layar sama. Konten pendidikan dan interaktif mungkin memiliki dampak negatif yang lebih kecil dibandingkan dengan konsumsi pasif media hiburan. Mendorong anak-anak untuk terlibat dengan konten yang lebih interaktif dapat bermanfaat (Wu et al., 2024).
Peran Pendidik dan Penyedia Layanan Kesehatan
- Pendidikan dan Kesadaran: Pendidik dan penyedia layanan kesehatan memainkan peran penting dalam mendidik keluarga tentang risiko waktu layar yang berlebihan dan manfaat dari menetapkan batasan. Mereka dapat memberikan sumber daya dan dukungan untuk membantu keluarga menerapkan strategi manajemen waktu layar yang efektif (Wartenberg, 2022) (Persichetti, 2020).
- Rencana Media Keluarga: Alat seperti Family Media Plan dapat membantu keluarga menetapkan pedoman dan harapan yang jelas untuk penggunaan media, mempromosikan kebiasaan layar yang lebih sehat (Persichetti, 2020).
Sementara strategi yang diuraikan di atas berfokus pada pengurangan waktu layar, penting untuk mempertimbangkan manfaat potensial media layar ketika digunakan dengan tepat. Terapi digital, seperti permainan serius dan aplikasi pendidikan, telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan gejala ADHD dan mendukung kepatuhan pengobatan. Alat-alat ini dapat diintegrasikan ke dalam diet media seimbang untuk memanfaatkan aspek positif dari teknologi layar (“Screen media technology and ADHD in children and adolescents: Potential perils and emerging opportunities”, 2023).