Membantu anak dengan Down Syndrome yang sering lupa bentuk huruf melibatkan penggunaan strategi dan alat khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan Down Syndrome mendapat manfaat dari metode pembelajaran multi-sensorik dan menarik yang dapat membantu memperkuat memori dan pemahaman tentang bentuk huruf. Metode-metode ini termasuk game digital, alat bantu belajar nyata, dan program literasi terstruktur. Berikut adalah beberapa strategi efektif berdasarkan penelitian terbaru:
Permainan Digital dan Teknologi Bantuan
- Sebuah game digital yang dikembangkan untuk perangkat seluler telah menunjukkan harapan dalam membantu proses melek huruf untuk anak-anak dengan Down Syndrome. Permainan ini menggabungkan kegiatan yang dirancang khusus untuk menyelaraskan dengan profil pembelajaran anak-anak ini, menjadikannya alat yang relevan untuk meningkatkan pengenalan huruf dan keterampilan melek huruf (Freitas et al., 2023)].
- Teknologi bantu, seperti sistem komunikasi augmentatif dan alternatif, dapat mendukung pendidikan literasi dengan menyediakan cara interaktif dan menarik untuk mempelajari bentuk huruf dan suara (Manoharan et al., 2022).
Alat Bantu Pembelajaran Berwujud
- Kartu flash yang menampilkan binatang atau benda berbentuk huruf dapat membuat pembelajaran lebih konkret dan menyenangkan. Setiap kartu mewakili huruf dengan binatang atau benda yang sesuai yang secara visual menyerupai huruf dan berbagi suara awalnya, membantu anak-anak mengasosiasikan bentuk dengan suaranya (Khachatrian & Khachatrian, 2008).
- Pendekatan serupa melibatkan memasangkan setiap huruf dengan gambar yang menyerupai huruf dan dimulai dengan suara yang sama, yang dapat digunakan dalam permainan untuk memperkuat asosiasi huruf-suara (Gregory, 1984).
Program Literasi Terstruktur
- Model 4 Blok Literasi, yang mencakup “Bekerja dengan Kata-kata” dan “Membaca Buku Bersama,” telah efektif dalam mengajarkan pengenalan alfabet dan korespondensi huruf-suara kepada anak-anak dengan kebutuhan komunikasi yang kompleks, termasuk mereka dengan Sindrom Down (Manoharan et al., 2022).
- Pendekatan fonik berbasis ejaan, yang melibatkan penggunaan awal dan rim untuk membentuk kata-kata, telah terbukti meningkatkan keterampilan membaca dan mengeja pada anak-anak dengan Down Syndrome. Metode ini membantu anak-anak memahami struktur kata-kata dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengenali dan mengingat bentuk huruf (Williams, 2012).
Alat Fisik dan Sensorik
- Pegangan pena baru yang dirancang untuk anak-anak dengan Down Syndrome dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis mereka dengan mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berlatih tulisan tangan. Alat ini mengatasi masalah ketangkasan dan secara tidak langsung dapat mendukung menghafal bentuk huruf dengan membuat latihan menulis lebih mudah diakses (AlBeeshi et al., 2020).
- Teka-teki lantai huruf, yang menggunakan warna kontras dan desain yang menarik, telah efektif dalam meningkatkan menghafal alfabet pada anak-anak penyandang cacat intelektual. Teka-teki ini dapat menarik minat dan memotivasi anak-anak untuk belajar melalui permainan (Septiany et al., 2018).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons alat digital dengan lebih baik, sementara yang lain mungkin mendapat manfaat lebih dari alat bantu belajar taktil atau program literasi terstruktur. Selain itu, keterlibatan pengasuh dan pendidik dalam proses pembelajaran sangat penting untuk memberikan dukungan dan penguatan yang konsisten.