Membantu anak-anak hiperaktif dengan pekerjaan rumah mereka membutuhkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan perilaku dan pembelajaran mereka yang unik. Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan perhatian, impulsif, dan mempertahankan fokus, yang secara signifikan dapat memengaruhi kinerja akademik dan interaksi sosial mereka. Strategi yang efektif melibatkan kombinasi manajemen perilaku, penyesuaian lingkungan, dan intervensi suportif dari orang tua dan pendidik. Di bawah ini adalah strategi kunci yang berasal dari penelitian untuk membantu anak-anak hiperaktif dalam menyelesaikan pekerjaan rumah mereka secara efektif.
Teknik Manajemen Perilaku
- Penguatan Positif: Menerapkan sistem penghargaan dapat memotivasi anak-anak hiperaktif untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka. Penguatan positif tidak hanya mendorong perilaku yang diinginkan tetapi juga meningkatkan harga diri (Wolraich, 1979).
- Ekonomi Token: Ini melibatkan pemberian token anak-anak untuk menyelesaikan tugas, yang nantinya dapat ditukar dengan hadiah. Metode ini telah terbukti efektif dalam mengelola masalah perilaku rumah dan sekolah (Murray, 1980).
- Pemantauan Mandiri: Mengajar anak-anak untuk memantau perilaku mereka sendiri dapat meningkatkan kinerja akademik dan pengaturan diri. Strategi ini membantu anak-anak menjadi lebih sadar akan tindakan mereka dan mendorong tanggung jawab (Greenaway, 2016).
Penyesuaian Lingkungan dan Struktural
- Modifikasi Tugas: Memecah pekerjaan rumah menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan dapat dikelola dapat membantu anak-anak fokus lebih baik dan mengurangi perasaan kewalahan (Ssirimuzaawo et al., n.d.).
- Kelas dan Lingkungan Rumah: Menyesuaikan lingkungan fisik, seperti pengaturan tempat duduk dan meminimalkan gangguan, dapat membantu menjaga fokus anak (Greenaway, 2016)].
- Pertimbangan Diet: Diet Feingold, yang menghilangkan aditif makanan tertentu dan salisilat, telah dikaitkan dengan peningkatan perilaku pada anak-anak hiperaktif, menunjukkan bahwa manajemen diet dapat menjadi strategi yang mendukung (Feingold, 1979).
Keterlibatan Orang Tua dan Guru
- Komunikasi yang Konsisten: Membangun hubungan komunikasi yang kuat antara orang tua, guru, dan anak sangat penting. Ini memastikan bahwa setiap orang selaras dalam pendekatan mereka dan dapat memberikan dukungan yang konsisten (Abidin, 2023).
- Bimbingan dan Dukungan Orangtua: Orang tua harus bersabar, memberikan perhatian yang memadai, dan membimbing anak-anak mereka melalui pekerjaan rumah mereka. Ini termasuk mengatur rutinitas dan terlibat dalam proses belajar (Abidin, 2023).
- Strategi Guru: Guru dapat menggunakan teknik stimulasi pendengaran dan visual untuk melibatkan siswa dan membantu mereka fokus pada tugas mereka. Selain itu, memahami pengobatan anak dan efeknya dapat membantu menyesuaikan pendekatan pengajaran (Greenaway, 2016).
Intervensi Terapi
- Terapi Perilaku: Ini sering direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk anak-anak dengan ADHD. Ini melibatkan intervensi terstruktur yang menargetkan perilaku spesifik dan dapat digunakan bersama pengobatan untuk efek aditif (Ssirimuzaawo et al., n.d.).
- Metode Konseling Mandiri: Mendorong refleksi diri dan konseling diri dapat membantu siswa hiperaktif meningkatkan perilaku dan kinerja akademik mereka, seperti yang ditunjukkan di pengaturan kelas (Sanawiyah, 2019).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, sementara pengobatan dapat bermanfaat, obat ini sering diperdebatkan dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati dalam hubungannya dengan strategi perilaku (Greenaway, 2016). Kuncinya adalah mengadopsi pendekatan multi-modal yang dipersonalisasi yang menggabungkan berbagai strategi untuk mendukung pembelajaran dan kebutuhan perilaku anak secara efektif.