Membantu anak dengan keterbelakangan mental mengingat huruf yang sudah dipelajari melibatkan penggunaan strategi dan alat pendidikan khusus yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Strategi ini sering menggabungkan pendekatan multisensori, teknologi bantu, dan media pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan retensi memori dan ingatan. Bagian berikut menguraikan metode dan alat yang efektif berdasarkan penelitian terbaru.
Pendekatan Pembelajaran Multisensori
- Metode Gillingham: Metode ini menggunakan pendekatan multisensori, mengintegrasikan elemen visual, pendengaran, kinestetik, dan taktil (VAKT) untuk memperkuat pengenalan huruf. Dengan melibatkan banyak indera, anak-anak dapat mengingat dan mengingat huruf dengan lebih baik. Misalnya, menulis huruf sambil mengucapkannya dengan lantang dapat memperkuat memori melalui penguatan kinestetik dan pendengaran (Afrianto et al., 2019)Â (Gillingham & Stillman, 2014).
- Aktivitas yang Diperkaya Motor: Memasukkan aktivitas motorik halus dan kasar ke dalam pembelajaran huruf dapat meningkatkan pengenalan dan retensi. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam pelatihan huruf yang diperkaya motorik menunjukkan ingatan langsung dan tertunda yang lebih baik dari huruf dibandingkan dengan mereka yang tidak terlibat dalam kegiatan tersebut(Damsgaard et al., 2020).
Penggunaan Teknologi dan Media Interaktif
- Video Animasi: Memanfaatkan video pendidikan animasi dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah diingat bagi anak-anak penyandang cacat intelektual. Video-video ini sering menampilkan karakter ikonik dan elemen interaktif yang menarik perhatian dan memfasilitasi retensi materi yang dipelajari dengan lebih baik(Ruslan et al., 2024).
- Augmented Reality (AR) : Aplikasi AR dapat menciptakan pengalaman belajar interaktif dan imersif, membuat konsep abstrak seperti huruf lebih nyata dan lebih mudah diingat. Teknologi ini telah terbukti meningkatkan daya ingat dan pemahaman pada anak-anak dengan disabilitas intelektual (Afrianto et al., 2019).
Instruksi Keterampilan Kognitif
- Kartu Flash dan Permainan Memori: Kartu flash adalah alat tradisional namun efektif untuk memperkuat pengenalan huruf. Ketika dikombinasikan dengan teknik maksimalisasi memori, mereka dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan anak untuk mengingat huruf. Demikian pula, permainan memori pendidikan dapat berfungsi sebagai teknologi bantu, memberikan cara yang menyenangkan dan interaktif untuk berlatih dan memperkuat pembelajaran (Longpoe & Adebisi, 2023) (Subaihah et al., 2023) (Segatto et al., 2017).
- Teka-teki Lantai Huruf: Teka-teki ini dapat menarik minat dan memotivasi anak-anak untuk belajar dengan memberikan cara langsung dan menarik untuk berlatih pengenalan huruf. Penggunaan warna yang kontras dan tindakan fisik menyusun teka-teki dapat membantu menghafal (Septiany et al., 2018).
Keterlibatan Orang Tua dan Pendidik
- Pengaruh Orangtua: Orang tua memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan kognitif anak mereka. Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran dan memberi mereka strategi untuk memperkuat pembelajaran di rumah dapat meningkatkan efektivitas intervensi pendidikan (Longpoe & Adebisi, 2023).
- Pendidik Khusus: Pendidik yang dilatih dalam teknik pendidikan khusus dapat menyesuaikan pengalaman belajar untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak penyandang cacat intelektual, sehingga meningkatkan retensi dan keberhasilan akademik (Longpoe & Adebisi, 2023).
Meskipun metode ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, pendekatan yang dipersonalisasi yang mempertimbangkan kebutuhan spesifik anak, minat, dan gaya belajar sangat penting. Selain itu, sementara teknologi dan media interaktif menawarkan alat yang menjanjikan, mereka harus digunakan bersama dengan metode tradisional untuk memberikan pengalaman pendidikan yang menyeluruh.