Membantu seorang anak dengan disleksia mempertahankan kepercayaan diri di bidang non-akademik melibatkan mengenali dan memelihara kekuatan dan bakat unik mereka, sementara juga memberikan dukungan emosional dan sosial. Individu disleksia sering memiliki kemampuan visual-spasial dan kreativitas yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai domain non-akademik. Mendorong kekuatan ini, di samping menumbuhkan lingkungan yang mendukung, dapat secara signifikan meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri mereka.
Mengenali dan Memelihara Kekuatan
- Bakat Visual-Spasial dan Kreatif: Individu penderita disleksia sering unggul dalam bidang yang membutuhkan keterampilan dan kreativitas visual-spasial, seperti seni, desain, dan teknik. Mendorong partisipasi dalam kegiatan yang memanfaatkan keterampilan ini dapat membantu membangun kepercayaan diri. Misalnya, terlibat dalam kelas seni atau proyek desain dapat memberikan platform bagi anak-anak disleksia untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan mendapatkan pengakuan atas bakat mereka (West, 2005).
- Pelatihan Musik dan Instrumen: Terapi musik, termasuk pelatihan instrumen, telah menunjukkan efek positif pada perkembangan sosial dan emosional anak-anak dengan disleksia. Belajar memainkan alat musik, seperti piano, dapat meningkatkan motivasi dan berkontribusi pada proses pembelajaran secara keseluruhan, memberikan rasa pencapaian dan meningkatkan kepercayaan diri (Eren, 2017).
Membangun Lingkungan yang Mendukung
- Intervensi Psikologi Positif: Menerapkan intervensi psikologi positif (PPI) dapat meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri sekaligus mengurangi kecemasan. Intervensi kelompok di sekolah telah efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial dan harga diri di antara siswa disleksia (Omar et al., 2024).
- Dukungan Komunitas dan Keluarga: Peran keluarga dan dukungan masyarakat sangat penting dalam menumbuhkan ketahanan psikologis. Hubungan interpersonal yang positif dan lingkungan komunitas yang mendukung dapat membantu anak-anak disleksia melawan pengaruh negatif dan membangun kepercayaan diri (V & Vishmita, 2024).
Mendorong Pengejaran Non-Akademik
- Kegiatan Ekstrakurikular: Mendorong partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang selaras dengan minat anak dapat memberikan peluang untuk sukses di luar ranah akademik. Ini dapat mencakup olahraga, drama, atau hobi apa pun yang disukai anak, membantu mereka mengembangkan rasa kompetensi dan harga diri (Zdravkova, 2022).
- Model Peran dan Mentorasi: Memperkenalkan anak-anak disleksia kepada orang dewasa disleksia yang sukses di berbagai bidang dapat memberikan inspirasi dan motivasi. Model peran ini dapat berbagi pengalaman dan strategi mereka untuk mengatasi tantangan, memperkuat gagasan bahwa disleksia tidak membatasi potensi seseorang (West, 2005).
Meskipun berfokus pada kekuatan non-akademik bermanfaat, penting juga untuk mengatasi tantangan akademis yang dihadapi oleh anak-anak disleksia. Diagnosis dan intervensi dini dapat membantu mengurangi dampak negatif disleksia pada harga diri. Memberikan dukungan pendidikan yang disesuaikan dan menciptakan lingkungan belajar yang ramah disleksia dapat membantu anak-anak merasa lebih kompeten dan kurang cemas tentang kinerja akademik mereka (Zdravkova, 2022) (Green, 2014).