Happy child enjoying a carefree moment lying on grass, arms wide open.

Bagaimana Cara Membantu Anak Dengan Disleksia Agar Tetap Mandiri Dalam Kehidupan Sehari-Hari?

Membantu anak dengan disleksia tetap mandiri dalam kehidupan sehari-hari melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan otonomi pribadi, teknologi bantu, pendidikan keterampilan hidup, dan intervensi yang disesuaikan. Strategi ini bertujuan untuk memberdayakan anak-anak dengan disleksia dengan meningkatkan harga diri mereka, memberi mereka alat yang diperlukan untuk mengatasi tantangan belajar, dan menumbuhkan kemampuan mereka untuk mengelola tugas sehari-hari secara mandiri. Bagian berikut menguraikan strategi dan intervensi utama yang dapat mendukung anak dengan disleksia dalam mencapai kemandirian yang lebih besar.

Membangun Otonomi Pribadi

  • Harga Diri dan Harga Diri Sendiri: Mendorong anak-anak untuk mengenali kekuatan dan prestasi mereka dapat membantu membangun harga diri dan harga diri mereka, yang sangat penting untuk otonomi pribadi. Penguatan positif dan merayakan keberhasilan kecil dapat berkontribusi pada citra diri yang lebih positif (Kucharczyk & Zalewska, 2024).
  • Motivasi dan Efisiensi Sendiri: Mengembangkan motivasi anak untuk belajar dan keyakinan mereka pada kemampuan mereka untuk berhasil (efikasi diri) dapat meningkatkan kemandirian mereka. Menetapkan tujuan yang dapat dicapai dan memberikan dukungan yang konsisten dapat membantu mempertahankan motivasi (Kucharczyk & Zalewska, 2024).
  • Hubungan Sosial: Membangun hubungan dan jaringan sosial yang kuat dapat memberikan dukungan emosional dan rasa memiliki, yang penting untuk otonomi pribadi (Kucharczyk & Zalewska, 2024).

Teknologi Bantu

  • Aplikasi Seluler: Teknologi bantu seluler, seperti aplikasi yang dirancang untuk dukungan disleksia, dapat meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan kognitif. Alat-alat ini menawarkan fleksibilitas dan akses jarak jauh ke sumber belajar, yang dapat sangat bermanfaat untuk menjaga kelangsungan pendidikan (Mohamad et al., 2024).
  • Teks-ke-ucapan dan Pengenalan Bicara: Teknologi seperti text-to-speech dan pengenalan ucapan otomatis memberikan intervensi membaca segera dan menciptakan lingkungan belajar interaktif, membantu anak-anak dengan disleksia meningkatkan keterampilan membaca mereka (Singh et al., 2021).
  • Teknologi Berkembang: Inovasi seperti realitas virtual dan pemrosesan bahasa alami sedang dieksplorasi untuk menawarkan solusi unik yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak disleksika (Paudel & Acharya, 2024).

Pendidikan Keterampilan Hidup

  • Pelatihan Keterampilan Dasar: Mengajar anak-anak keterampilan hidup yang penting, seperti perawatan diri, manajemen keuangan, dan komunikasi, dapat secara signifikan meningkatkan kemandirian mereka. Program pelatihan terstruktur yang mencakup tahap persiapan, pelatihan, dan evaluasi telah terbukti meningkatkan keterampilan ini (Sarah, 2023).
  • Dukungan Orang Tua dan Sekolah: Melibatkan orang tua dan sekolah dalam proses pelatihan memastikan lingkungan yang mendukung yang memperkuat keterampilan yang dipelajari dan mendorong penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Sarah, 2023).

Intervensi yang Disesuaikan

  • Pendekatan Orton-Gillingham: Pendekatan multisensori terstruktur untuk intervensi membaca ini dapat disampaikan melalui telepraktik, membuatnya dapat diakses oleh anak-anak terlepas dari lokasinya. Telah terbukti meningkatkan keterampilan membaca dini pada anak-anak dengan disleksia (“Telepractice Reading Intervention using Orton-Gillingham Approach for Child with Dyslexia”, 2023).
  • Model Davis Intervensi Disleksia: Teknik seperti Konseling Orientasi Davis dan Penguasaan Simbol dapat mengatasi gejala disleksia tertentu, seperti masalah persepsi visual dan pembalikan huruf, sehingga meningkatkan keterampilan membaca dan menulis (Wah, 2010).

Sementara strategi dan intervensi ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mendukung anak-anak dengan disleksia, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan kebutuhan mereka dapat bervariasi. Oleh karena itu, pendekatan yang dipersonalisasi yang mempertimbangkan tantangan dan kekuatan spesifik anak sangat penting. Selain itu, penelitian dan pengembangan berkelanjutan dalam teknologi bantu dan strategi pendidikan terus menawarkan peluang baru untuk meningkatkan kemandirian anak-anak dengan disleksia.

Kucharczyk, I., & Zalewska, P. (2024). Strategies for building personal autonomy by students with dyslexia. Studia z Teorii Wychowania. https://doi.org/10.5604/01.3001.0054.8956
Mohamad, M., Abdullah, N., Rahim, N., Sanmugam, M., & Takajo, H. (2024). Mobile Assistive Technology for Dyslexic Children: A Significant Review. Journal of Advanced Research in Applied Sciences and Engineering Technology. https://doi.org/10.37934/araset.51.2.5770
Singh, K., Goyal, V., & Rana, P. S. (2021). Existing Assistive Techniques for Dyslexics: A Systematic Review. https://doi.org/10.4018/978-1-7998-7460-7.CH007
Paudel, S., & Acharya, S. (2024). A comprehensive review of assistive technologies for children with  dyslexia. https://doi.org/10.48550/arxiv.2412.13241
Sarah, Y. (2023). Life Skills Education for Students with Special Needs to Improve Independence and Skills in Daily Life at UPT SLBN 2 Makassar. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari. https://doi.org/10.55927/jpmb.v2i5.4181
Telepractice Reading Intervention using Orton-Gillingham Approach for Child with Dyslexia. (2023). https://doi.org/10.30872/psikostudia.v12i2.10830
Wah, L. L. (2010). the davis Model of dyslexia Intervention: Lessons from one child.
Scroll to Top