Two siblings enjoy a cozy indoor moment, writing and bonding in a warm setting.

Bagaimana Cara Membantu Anak Dengan Disgrafia Agar Tidak Merasa Minder Di Sekolah?

Membantu anak dengan disgrafia untuk tidak merasa rendah diri di sekolah melibatkan pendekatan multifaset yang mencakup diagnosis dini, intervensi yang disesuaikan, dan lingkungan yang mendukung. Disgrafia, gangguan neurologis yang mempengaruhi keterampilan menulis, dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja akademik dan harga diri anak. Mengatasi masalah ini membutuhkan pemahaman kebutuhan unik anak dan menerapkan strategi yang menumbuhkan kepercayaan diri dan kompetensi dalam menulis tugas. Bagian berikut menguraikan strategi kunci untuk mendukung anak-anak dengan disgrafia di lingkungan sekolah.

Diagnosis Dini dan Intervensi Individual

  • Identifikasi dini disgrafia sangat penting untuk menerapkan intervensi yang efektif. Penilaian harus fokus pada proses tulisan tangan dan produk untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kesulitan anak (Rosenblum et al., 2004).
  • Metode koreksi individual, disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak, dapat membantu mengatasi gangguan menulis. Metode-metode ini harus mengatasi fungsi mental bicara dan non-ucapan yang berkontribusi terhadap disgrafia (Shevchenko et al., 2024).
  • Intervensi seperti aplikasi Write-Rite, yang menawarkan latihan interaktif untuk meningkatkan integrasi visual-motorik, telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan kemahiran menulis di antara anak-anak disgrafis (Rahim & Jamaludin, 2019).

Penggunaan Teknologi dan Alat Inovatif

  • Teknologi, seperti interaksi anak-robot, dapat menjadi alat yang ampuh dalam memotivasi anak-anak dan meningkatkan keterampilan menulis mereka. Misalnya, sebuah penelitian yang melibatkan program penulisan yang dibantu robot menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas tulisan tangan dan postur tubuh, serta peningkatan motivasi dan pengurangan perilaku penghindaran (Gargot et al., 2021).
  • Evaluasi berbasis digitizer dapat melengkapi penilaian tradisional dengan memberikan wawasan terperinci tentang proses tulisan tangan, membantu menyesuaikan intervensi dengan lebih efektif (Rosenblum et al., 2004).

Lingkungan Pendidikan yang Mendukung

  • Menciptakan lingkungan kelas yang mendukung sangat penting. Guru harus menyadari tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan disgrafia dan memberikan akomodasi seperti waktu yang lama untuk tugas menulis dan metode alternatif untuk mencatat (Phipps-Craig, 2006).
  • Mendorong citra diri yang positif dan mengurangi kecemasan terkait tugas menulis dapat dicapai melalui metode multisensori yang dikombinasikan dengan teknik relaksasi, yang telah terbukti mengurangi kesalahan menulis dan tingkat kecemasan pada siswa dengan disgrafi (Tafti & Abdolrahmani, 2014).

Dukungan Emosional dan Sosial

  • Dukungan emosional sangat penting bagi anak-anak dengan disgrafia, karena mereka sering menghadapi tantangan psikologis seperti harga diri rendah dan kecemasan. Menyediakan lingkungan pengasuhan di mana anak-anak merasa dipahami dan didukung dapat membantu mengurangi masalah ini (Yanjana et al., 2020).
  • Mendorong dukungan teman sebaya dan menumbuhkan budaya kelas yang inklusif dapat membantu anak-anak dengan disgrafia merasa kurang terisolasi dan lebih terintegrasi ke dalam komunitas sekolah (Mamman, 2020).

Sementara strategi ini berfokus pada mendukung anak-anak dengan disgrafia, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan intervensi harus dipersonalisasi. Selain itu, sementara teknologi dan alat inovatif menawarkan hasil yang menjanjikan, mereka harus diintegrasikan dengan metode tradisional untuk memberikan pendekatan holistik untuk mengatasi disgrafia. Dengan menggabungkan diagnosis dini, intervensi yang disesuaikan, lingkungan yang mendukung, dan dukungan emosional, anak-anak dengan disgrafia dapat diberdayakan untuk berhasil secara akademis dan sosial.

Rosenblum, S., Weiss, P. L., & Parush, S. (2004). Handwriting evaluation for developmental dysgraphia: Process versus product. Reading and Writing. https://doi.org/10.1023/B:READ.0000044596.91833.55
Shevchenko, Y., Dubiaha, S., SAIENKO, Y., Huz, V., & Svyrydenko, H. (2024). Exploring dysgraphia in elementary school students: assessment and tailored intervention strategies from a psycholinguistic perspective. Multidisciplinary Science Journal. https://doi.org/10.31893/multiscience.2024ss0714
Rahim, N., & Jamaludin, Z. (2019). Write-rite: enhancing handwriting proficiency of children with dysgraphia. https://doi.org/10.32890/JICT2019.18.3.8290
Gargot, T., Asselborn, T., Zammouri, I., Brunelle, J., Johal, W., Dillenbourg, P., Archambault, D., Chetouani, M., Cohen, D., & Anzalone, S. M. (2021). “It Is Not the Robot Who Learns, It Is Me.” Treating Severe Dysgraphia Using Child-Robot Interaction. Frontiers in Psychiatry. https://doi.org/10.3389/FPSYT.2021.596055
Phipps-Craig, D. (2006). Early and appropriate remediation and accommodation for dysgraphic students.
Tafti, M. A., & Abdolrahmani, E. (2014). The Effects of a Multisensory Method Combined with Relaxation Techniques on Writing Skills and Homework Anxiety in Students with Dysgraphia. International Journal of Psychology and Behavioral Sciences.
Yanjana, Y., Singh, P., & Kumar, M. (2020). Behavioral Intervention with Fine Motor Training for Dysgraphia in School Going Children. International Journal of Current Research and Review. https://doi.org/10.31782/IJCRR.2020.121827
Mamman, S. (2020). Developmental dysgraphia and its effect on children in schools.
Scroll to Top