Membantu anak dengan cerebral palsy (CP) menjadi lebih mandiri melibatkan pendekatan multifaset yang mencakup fisioterapi, teknologi bantu, program rehabilitasi individual, dan keterlibatan keluarga. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas, perawatan diri, dan partisipasi sosial, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup anak. Integrasi elemen-elemen ini dapat secara signifikan berkontribusi pada kemandirian anak.
Fisioterapi dan Rehabilitasi
- Fisioterapi sangat penting dalam mengelola CP, dengan fokus pada peningkatan mobilitas, postur tubuh, dan mencegah gangguan sekunder. Teknik seperti terapi perkembangan saraf, pelatihan gaya berjalan, dan hidroterapi digunakan untuk meningkatkan keterampilan motorik dan perkembangan kognitif (Apaydın & Kırmızı, 2024) (Wilewska et al., 2024).
- Hidroterapi, yang memanfaatkan sifat terapeutik air, dapat meningkatkan fungsi fisik dan kesejahteraan secara keseluruhan, berkontribusi pada peningkatan mobilitas dan daya tahan latihan (Sierkov et al., 2024).
- Terapi Bobath, pendekatan fisioterapi khusus, disorot karena efektivitasnya dalam rehabilitasi fisik anak-anak dengan CP (Sierkov et al., 2024).
Teknologi Bantu
- Mobility Assistive Technology (MAT) seperti kursi roda bertenaga, exoskeleton robot, dan orthosis kaki pergelangan kaki (AFO) dapat secara signifikan meningkatkan kemandirian dengan meningkatkan mobilitas dan keterlibatan sosial (Ren & Me, 2024).
- Penggunaan teknologi adaptif dalam pengaturan pendidikan, seperti yang terlihat di Uganda, menunjukkan sikap positif terhadap penggunaannya, meskipun tantangan seperti pelatihan yang tidak memadai dan adaptasi lingkungan tetap ada (Robert, 2024).
Program Rehabilitasi Individu
- Program rehabilitasi individual sangat penting untuk memenuhi kebutuhan unik setiap anak dengan CP. Program-program ini harus dikembangkan dengan masukan dari tim multidisiplin dan mempertimbangkan tujuan dan preferensi keluarga (Kyryk, 2023).
- Pendekatan Orientasi Kognitif terhadap Kinerja Kerja Harian (CO-OP) membantu anak-anak menetapkan tujuan dan mengembangkan strategi kognitif untuk mencapainya, menumbuhkan pembelajaran mandiri dan keterampilan pemecahan masalah (Ozaki et al., 2022).
Dukungan Keluarga dan Lingkungan
- Keterlibatan keluarga sangat penting dalam proses rehabilitasi. Keluarga harus menjadi peserta aktif dalam penetapan tujuan dan perencanaan pengobatan untuk memastikan bahwa intervensi selaras dengan kebutuhan anak dan keluarganya (Apaydın & Kırmızı, 2024).
- Adaptasi lingkungan, seperti menghilangkan hambatan dan menciptakan lingkungan yang mendukung, diperlukan untuk memfasilitasi kemandirian anak dalam kegiatan sehari-hari (Robert, 2024).
Meskipun strategi ini efektif, tantangan seperti biaya tinggi dan ketersediaan teknologi bantu yang terbatas, terutama di daerah kurang mampu, dapat menghambat implementasinya. Selain itu, kebutuhan akan pelatihan pengasuh yang komprehensif dan penyesuaian kebijakan untuk meningkatkan aksesibilitas dan dukungan bagi anak-anak dengan CP jelas (Ren & Me, 2024) (Robert, 2024). Mengatasi tantangan ini membutuhkan upaya kolaboratif di antara penyedia layanan kesehatan, keluarga, dan pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa anak-anak dengan CP dapat mencapai kemandirian dan kualitas hidup yang lebih besar.