Smiling redheaded girl enjoys nature holding a flower outdoors during the day.

Bagaimana Cara Membantu Anak Dengan Autisme Merencanakan Masa Depannya?

Perencanaan untuk masa depan seorang anak dengan autisme melibatkan pendekatan multifaset yang mencakup menetapkan tujuan yang jelas, menumbuhkan kemandirian, dan memastikan partisipasi aktif dari anak dan keluarga mereka. Proses ini diperkaya dengan memanfaatkan perencanaan yang berpusat pada orang, yang menekankan kekuatan dan preferensi anak, dan dengan mempersiapkan mereka untuk pekerjaan dan kehidupan mandiri. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam menetapkan tujuan yang realistis dan bermakna tetapi juga menyelaraskan harapan anak dan orang tua mereka, yang sangat penting untuk transisi yang sukses ke masa dewasa.

Perencanaan yang Berpusat pada Orang

  • Perencanaan yang berpusat pada orang adalah strategi yang melibatkan anak dan keluarganya dalam proses pengambilan keputusan, dengan fokus pada kekuatan, aspirasi, dan kebutuhan dukungan anak. Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan partisipasi masyarakat dan hasil pekerjaan untuk individu dengan autisme (Hagner et al., 2014).
  • Model Ziggurat adalah sumber terstruktur yang membantu orang tua dan profesional mengidentifikasi prioritas dan strategi untuk pembelajaran dan perkembangan anak (Webster et al., 2017).

Persiapan Pekerjaan

  • Mempersiapkan pekerjaan sangat penting, dan disarankan agar anak-anak dengan autisme mulai belajar keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan sebelum lulus sekolah menengah. Ini termasuk memilih jalur karir yang selaras dengan gaya berpikir mereka, apakah itu visual, pola/matematika, atau verbal (Grandin, 2020).
  • Akses ke magang dan pelatihan langsung sangat penting untuk mengembangkan keterampilan praktis dan mendapatkan pengalaman kerja (Grandin, 2020).

Penetapan dan Penyelarasan Tujuan

  • Penetapan tujuan otonom penting untuk anak-anak dengan autisme, dan ada alat dan strategi yang tersedia untuk mendukung proses ini. Alat-alat ini membantu dalam mengadaptasi proses perencanaan untuk mendukung partisipasi dan memastikan bahwa tujuan bermakna dan relevan dengan kedewasaan (Hodgetts & Park, 2017).
  • Penting untuk menyelaraskan harapan anak dan orang tua mereka. Penelitian menunjukkan bahwa remaja autis sering memiliki harapan yang lebih tinggi untuk kemandirian mereka daripada orang tua mereka, menyoroti perlunya komunikasi terbuka dan penetapan tujuan bersama (“Autistic Adolescents’ and Their Parents’ Visions for the Future: How Aligned Are They?”, 2022).

Perencanaan Transisi

  • Perencanaan transisi dari sekolah menengah ke kehidupan dewasa sangat penting dan harus melibatkan partisipasi aktif dari anak dan keluarga mereka. Perencanaan ini harus menekankan penentuan nasib sendiri dan advokasi diri untuk memastikan kepuasan dan hasil positif (Hagner et al., 2014).
  • Program yang berfokus pada perencanaan transisi dapat memberikan dukungan yang signifikan, tetapi orang tua sering tetap menjadi orang kepercayaan utama bagi anak-anak mereka selama proses ini (Vasilis, 2023).

Sistem dan Sumber Daya Dukungan

  • Membuat kelompok pendukung atau “Lingkaran Dukungan” sangat penting untuk membantu anak menyadari potensi mereka dan mencapai kemandirian. Ini termasuk menemukan pengaturan hidup yang tepat dan menumbuhkan kehidupan emosional yang memuaskan (Sicile-Kira & Sicile-Kira, 2012).
  • Perencana pribadi dapat menjadi alat yang efektif untuk membantu anak-anak dengan autisme mengembangkan kemandirian dengan mengatur kegiatan sehari-hari dan strategi koping(Harper-Hill & Lord, 2007).

Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk merencanakan masa depan bagi anak dengan autisme, penting untuk mengenali perbedaan individu dan kebutuhan unik setiap anak. Keterlibatan tim multidisiplin, termasuk orang tua, terapis, dan pendidik, sangat penting dalam menyesuaikan rencana khusus yang membahas komunikasi, keterampilan sosial, dan aktivitas kehidupan sehari-hari Oommen et al., 2017). Selain itu, penelitian berkelanjutan dan adaptasi strategi diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan anak-anak dengan autisme yang berkembang saat mereka beralih ke masa dewasa

Hagner, D., Kurtz, A., May, J., & Cloutier, H. (2014). Person-Centered Planning for Transition-Aged Youth with Autism Spectrum Disorders. Journal of Rehabilitation.
Webster, A. A., Cumming, J., & Rowland, S. (2017). Empowering Parents to Create a Vision for Their Children with Autism Spectrum Disorder. https://doi.org/10.1007/978-981-10-2084-1_6
Grandin, T. (2020). Job Preparation and How to Help People on the Spectrum Have Successful Employment. https://doi.org/10.4324/9780429299391-19
Hodgetts, S., & Park, E. (2017). Preparing for the future: a review of tools and strategies to support autonomous goal setting for children and youth with autism spectrum disorders. Disability and Rehabilitation. https://doi.org/10.3109/09638288.2016.1161084
Autistic Adolescents’ and Their Parents’ Visions for the Future: How Aligned Are They? (2022). Autism in Adulthood. https://doi.org/10.1089/aut.2020.0061
Vasilis, G. (2023). Transition planning and perceptions of support in an autism spectrum disorder resource program. Preventing School Failure. https://doi.org/10.1080/1045988x.2023.2207482
Sicile-Kira, C., & Sicile-Kira, J. (2012). A Full Life with Autism: From Learning to Forming Relationships to Achieving Independence.
Harper-Hill, K., & Lord, S. (2007). Planning to Learn: Creating and Using a Personal Planner with Young People on the Autism Spectrum.
Oommen, S. P., Bhattacharyya, S., Koshy, B., Roshan, R., Samuel, L., & Preethi, R. (2017). Management of autism spectrum disorder: A case-based overview. https://doi.org/10.4103/0973-4651.200302
Scroll to Top