Membantu anak-anak dengan autisme membaca secara mandiri tanpa bantuan melibatkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan dan kekuatan unik dari peserta didik ini. Penelitian menunjukkan bahwa sementara banyak anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dapat mengembangkan keterampilan decoding, mereka sering berjuang dengan pemahaman dan memerlukan intervensi yang disesuaikan untuk mendukung membaca independen. Strategi yang efektif termasuk program analitik perilaku, instruksi literasi komprehensif, dan strategi membaca berbasis bukti yang memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak dengan ASD. Berikut adalah beberapa pendekatan kunci untuk memfasilitasi membaca mandiri pada anak-anak dengan autisme:
Program Analisis Perilaku
- Headsprout® Early Reading (HER) : Program membaca online analitik perilaku ini telah terbukti membantu anak-anak dengan ASD berkembang secara mandiri melalui episode membaca. Paket intervensi yang mencakup penguatan kontingen dan pelatihan kecocok-ke-sampel dapat meningkatkan interaksi yang benar per menit dan memungkinkan anak-anak membaca buku cetak pendamping secara mandiri (Plavnick et al., 2016).
- Pemantauan Diri dan Pemodelan Video: Intervensi ini membantu mengalihkan kontrol stimulus dari manajemen orang dewasa ke rangsangan alternatif, mempromosikan kemandirian dalam tugas membaca (Hume et al., 2009).
Instruksi Literasi Komprehensif
- Keterampilan Berfokus pada Kode dan Makna:  Instruksi literasi yang komprehensif harus membahas keterampilan decoding dan pemahaman. Fokus ganda ini sangat penting karena anak-anak dengan ASD sering menunjukkan heterogenitas dalam profil bacaan mereka, dengan beberapa berjuang dengan decoding dan yang lain dengan pemahaman (Whalon, 2018).
- Adaptasi Membaca Dialogis:  Intervensi RECALL menggabungkan membaca dialogis dengan strategi berbasis bukti untuk meningkatkan bahasa dan keterampilan melek huruf yang muncul, secara khusus menargetkan area di mana anak-anak dengan ASD menghadapi kesulitan (Whalon et al., 2013).
Strategi Membaca Berbasis Bukti
- Hubungan Tanya Jawab (QAR) :Â Strategi ini, konsisten dengan rekomendasi Panel Baca Nasional, membantu meningkatkan pemahaman bacaan dengan mengajar anak-anak untuk memahami hubungan antara pertanyaan dan jawaban dalam teks(Whalon & Hart, 2011).
- Fonik dan Kelancaran Membaca: Menggabungkan beberapa elemen dari Lima Besar Panel Baca Nasional (kesadaran fonemik, fonik, kefasihan, kosakata, dan pemahaman) telah dikaitkan dengan peningkatan akurasi dan pemahaman membaca untuk anak-anak dengan ASDÂ (Bailey et al., 2020).
Mengatasi Fungsi Eksekutif dan Teori Pikiran
- Praktik Instruksional untuk Pemahaman:  Untuk mengatasi defisit dalam fungsi eksekutif dan teori pikiran, pendidik dapat menerapkan praktik instruksional khusus yang meningkatkan kemampuan pemahaman dalam pengaturan inklusif (Nguyen et al., 2018).
- Pendekatan Pengajaran Sistematis: Metode analisis perilaku terapan (ABA) dapat digunakan untuk secara sistematis mengajarkan keterampilan membaca dan swadaya, mempromosikan kemandirian yang lebih besar pada anak-anak dengan ASDÂ (Lucker, 2009).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mendukung membaca independen pada anak-anak dengan autisme, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Setiap anak dapat merespons intervensi secara berbeda, memerlukan pendekatan individual. Selain itu, sementara beberapa anak dengan ASD mungkin unggul dalam decoding, yang lain mungkin memerlukan dukungan yang lebih intensif untuk mengembangkan keterampilan pemahaman. Oleh karena itu, penilaian berkelanjutan dan adaptasi metode pengajaran sangat penting untuk memenuhi kebutuhan setiap pelajar yang berkembang.