Membantu anak-anak dengan autisme memahami konsep matematika yang kompleks membutuhkan strategi pendidikan yang disesuaikan yang mengakomodasi kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi alat bantu visual, instruksi eksplisit, dan intervensi terstruktur dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman matematika pada anak-anak dengan autisme. Metode-metode ini memanfaatkan kekuatan anak-anak dengan autisme, seperti kemampuan mereka untuk memproses informasi visual dan preferensi mereka untuk lingkungan belajar terstruktur, untuk memfasilitasi pemahaman konsep matematika yang lebih abstrak.
Metode Pembelajaran Visual dan Berulang
- Flashcards: Penggunaan kartu flash sebagai alat bantu visual telah terbukti secara signifikan meningkatkan pemahaman matematika pada anak-anak dengan autisme. Metode ini membantu meningkatkan keterlibatan aktif dan keterlibatan dalam proses pembelajaran dengan menyediakan struktur pembelajaran yang berulang dan dapat diprediksi (Mustafa, 2024).
- Manipulatif Virtual: Memasukkan manipulatif virtual dengan instruksi eksplisit dapat secara efektif mengajarkan konsep pengukuran. Pendekatan ini mendukung perolehan dan pemeliharaan keterampilan matematika dengan menyediakan representasi interaktif dan visual dari konsep abstrak (Liu et al., 2023).
Intervensi Terstruktur dan Sistematis
- Project MIND: Intervensi ini menggunakan pendekatan sistematis untuk meningkatkan kemampuan matematika dan kognitif pada anak-anak dengan autisme. Sifat terstruktur dari program ini membantu anak-anak memahami konsep-konsep kompleks dengan memecahnya menjadi bagian-bagian yang dapat dikelolaan (Su et al., 2020).
- Pendekatan Berbasis Model Konseptual: Metode pengajaran yang menggunakan model konseptual, seperti yang untuk memecahkan masalah produk Cartesian, telah efektif. Pendekatan ini membantu siswa menggeneralisasi dan mempertahankan konsep matematika dengan menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk memahami operasi (GarcÃa-Moya et al., 2022).
Praktik Berbasis Bukti dan Strategi yang Disesuaikan
- Sintesis Bukti Terbaik: Tinjauan intervensi matematika menyoroti pentingnya praktik berbasis bukti yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dengan autisme. Intervensi ini sering menghasilkan ukuran efek sedang hingga besar, menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan hasil matematis (King et al., 2016).
- Matematika Titik Sentuh: Metode multisensori ini sangat efektif untuk mengajarkan keterampilan berhitung dasar. Ini memberikan isyarat sentuhan dan visual yang membantu anak-anak dengan autisme memahami dan mempertahankan konsep matematis (Yusaini et al., 2019).
Pemecahan Masalah dan Aplikasi Kehidupan Nyata
- Pendidikan Matematika Realistis (RME) : Pendekatan ini menggunakan pengalaman kehidupan nyata untuk mengembangkan komunikasi matematika dan keterampilan pemecahan masalah. Telah terbukti meningkatkan kemampuan anak-anak autis yang berfungsi tinggi untuk memecahkan masalah secara bermakna (Kalaw, 2012).
- Instruksi Berbasis Skema (SBI) : Mengajar pemecahan masalah melalui instruksi berbasis skema membantu siswa dengan autisme menerapkan konsep yang dipelajari dalam skenario kehidupan nyata. Metode ini menekankan penggunaan dukungan visual untuk membantu pengembangan pemahaman abstrak dan konseptual (Bae, 2017).
Meskipun strategi ini telah menunjukkan harapan, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Beberapa anak mungkin menunjukkan kemampuan matematika yang luar biasa, sementara yang lain mungkin menghadapi tantangan yang signifikan. Oleh karena itu, intervensi harus dipersonalisasi untuk mengatasi kekuatan dan kelemahan individu. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan adaptasi metode pengajaran sangat penting untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan autisme yang berkembang dalam pendidikan matematika.