A teacher engages with children in an educational setting, fostering development and learning.

Bagaimana Cara Membantu Anak Autis Yang Sulit Berinteraksi Dengan Guru Dan Teman?

Membantu anak autis yang sulit berinteraksi dengan guru dan teman melibatkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan komunikasi sosial unik yang dihadapi oleh anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Tantangan-tantangan ini termasuk kesulitan dalam memahami isyarat sosial, terlibat dalam interaksi timbal balik, dan beradaptasi dengan situasi sosial baru. Strategi yang efektif harus disesuaikan dengan kebutuhan individu anak dan melibatkan kolaborasi antara orang tua, guru, dan terapis. Bagian berikut menguraikan strategi dan intervensi utama yang dapat mendukung anak-anak autis dalam meningkatkan interaksi sosial mereka.

Intervensi Keterampilan Sosial Berbasis Kelompok

  • Intervensi keterampilan sosial berbasis kelompok (GSSI) telah terbukti secara efektif mengatasi gangguan sosial inti pada anak-anak autis. Intervensi ini melibatkan sesi terstruktur di mana anak-anak belajar dan melatih keterampilan sosial dalam pengaturan kelompok, seringkali dengan keterlibatan orang tua untuk memperkuat pembelajaran di rumah (Gajre et al., 2024).
  • Sebuah penelitian menunjukkan bahwa GSSI menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam komunikasi sosial dan pengurangan minat terbatas dan perilaku berulang, dengan efek yang berlangsung hingga tiga bulan pasca-intervensi (Gajre et al., 2024).

Prosedur Interaksi Pengajaran dan Pelatihan Keterampilan Perilaku

  • Prosedur Interaksi Pengajaran (TIP) dan Pelatihan Keterampilan Perilaku (BST) adalah praktik berbasis bukti yang berfokus pada pengembangan keterampilan sosial tertentu pada individu dengan ASD. Metode ini melibatkan pemodelan, bermain peran, dan umpan balik untuk mengajarkan keterampilan seperti memulai percakapan dan memahami isyarat sosial (Liu, 2022) (Sevlever, 2015).
  • TIP telah efektif dalam meningkatkan keterampilan percakapan, yang sangat penting untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan guru (Sevlever, 2015).

Strategi Berbasis Sekolah

  • Sekolah memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak autis. Strategi termasuk menciptakan lingkungan inklusif yang mengakomodasi beragam kebutuhan siswa autis dan menggunakan pendekatan pemecahan masalah kolaboratif (Ruiz & Mejía-Ríos, 2023).
  • Sumber daya seperti buku panduan “The Man-Eating Sofa” memberikan strategi bagi pendidik untuk mendukung komunikasi sosial dan kesulitan interaksi di ruang kelas arus utamanya (“Supporting Autism and Social Communication Difficulties in Mainstream Schools”, 2022).

Membangun Persahabatan dan Inklusi Sosial

  • Mengajar keterampilan persahabatan sangat penting untuk membantu anak-anak autis membentuk hubungan yang bermakna. Ini melibatkan kegiatan terstruktur yang mendorong partisipasi dalam pengaturan kelompok dan membantu anak-anak memahami dinamika persahabatan (Thuong et al., 2021).
  • Menciptakan lingkungan yang memfasilitasi inklusi sosial dan pemahaman di antara teman sebaya dapat membantu menghilangkan mitos tentang individu autis yang tidak menginginkan teman dan mempromosikan interaksi sosial yang positif (Bennett et al., 2018).

Model Sosio-Ekologis dan Interaksi yang Bermakna

  • Model sosio-ekologis menekankan pentingnya interaksi yang bermakna dan berbasis kasih sayang dalam mempromosikan pembelajaran dan perkembangan sosial pada individu autis. Model-model ini menganjurkan interaksi yang menghormati pemrosesan sosial-kognitif unik anak-anak autis (Wachholtz et al., 2023).
  • Mendorong interaksi yang bermakna dan berdasarkan kegiatan bersama dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional dan hasil belajar (Wachholtz et al., 2023).

Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mendukung anak-anak autis dalam interaksi sosial, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Intervensi harus disesuaikan secara individual untuk memenuhi kebutuhan dan kekuatan spesifik setiap anak. Selain itu, membina lingkungan yang inklusif dan memahami di sekolah dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan intervensi ini. Kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan terapis sangat penting untuk menciptakan jaringan pendukung yang memfasilitasi pengalaman sosial positif bagi anak-anak autis.

Gajre, M. P., Shah, M., Pradhan, S. V., & Aseri, H. (2024). Examining the Impact of Group-Based Social Skills Intervention in Autistic Children Aged Eight to 15 Years. Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.53376
Liu, Y. (2022). Using the Teaching Interaction Procedure and Behavioral Skills Training to Develop Skills for Individuals with Autism: An Evidence-Based Approach. Autism and Child Psychopathology Series. https://doi.org/10.1007/978-3-030-96478-8_14
Sevlever, M. (2015). Improving Conversational Skills in Children with Autism Spectrum Disorders:A Pilot Study of the Teaching Interaction Procedure (TIP). International Journal of School and Cognitive Psychology. https://doi.org/10.4172/2469-9837.1000S1-006
Ruiz, L. M., & Mejía-Ríos, J. (2023). Optimizando el desarrollo social: estrategias escolares para estudiantes con trastorno del espectro autista. https://doi.org/10.69821/constellations.v2i2.10
Supporting Autism and Social Communication Difficulties in Mainstream Schools. (2022). https://doi.org/10.4324/9781003208013
Thuong, N. H., Thao, D. T., Hoa, N. T., & Hien, L. T. T. (2021). Teaching Friendship Skills to Adolescents with Autism Spectrum Disorder: Current Situation and Lessons. American Journal of Educational Research. https://doi.org/10.12691/EDUCATION-9-4-13
Bennett, M. R., Webster, A. A., Goodall, E., & Rowland, S. (2018). Establishing Social Inclusion the Autism Way: Denying the “They Don’t Want Friends” Myth. https://doi.org/10.1007/978-981-13-3359-0_9
Wachholtz, D., Vidal, V., Latimer, O., & Jimenez, M. (2023). Meaningful Social Interactions as a Foundation for Affection and Learning for Autistic Individuals. https://doi.org/10.1007/978-3-031-31709-5_33
Scroll to Top