Membangun kepercayaan diri anak dengan disgrafia melibatkan pendekatan multifaset yang membahas aspek teknis penulisan dan tantangan emosional dan psikologis yang terkait dengan gangguan tersebut. Disgrafia, ketidakmampuan belajar tertentu yang mempengaruhi keterampilan menulis, dapat secara signifikan mempengaruhi harga diri dan kinerja akademik anak. Oleh karena itu, intervensi harus disesuaikan untuk meningkatkan kemampuan menulis sekaligus meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan emosional anak. Bagian berikut menguraikan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan ini.
Intervensi dan Alat yang Disesuaikan
- Metode Koreksi Individual: Sangat penting untuk mendiagnosis disgrafia sejak dini dan menerapkan metode koreksi individual yang memenuhi kebutuhan unik setiap anak. Metode ini harus fokus pada peningkatan pengetahuan ejaan, keterampilan menulis, dan kemampuan, yang dapat membantu meningkatkan harga diri dan kesejahteraan psikologis anak (Shevchenko et al., 2024).
- Teknologi Bantuan: Alat seperti aplikasi Write-Rite dan perangkat Graphibabot menyediakan cara interaktif dan menarik bagi anak-anak untuk berlatih menulis. Teknologi ini menawarkan latihan yang meningkatkan integrasi visual-motorik dan memberikan umpan balik, membantu anak-anak secara bertahap meningkatkan keterampilan menulis mereka tanpa bantuan orang tua yang konstan (Rahim & Jamaludin, 2019) (Sumathi et al., 2024).
- Pelatihan Perilaku dan Motorik Halus: Menerapkan intervensi perilaku yang dikombinasikan dengan pelatihan motorik halus dapat mengatasi keterbatasan fisik dan kognitif yang terkait dengan disgrafia. Pendekatan ini dapat meningkatkan kualitas tulisan tangan dan mengurangi masalah emosional dan perilaku, yang sering dikaitkan dengan rendahnya harga diri (Yanjana et al., 2020).
Dukungan Psikologis dan Emosional
- Teknik Multisensor dan Relaksasi: Menggabungkan metode multisensori dengan teknik relaksasi dapat secara signifikan mengurangi kesalahan menulis dan kecemasan pekerjaan rumah pada anak-anak dengan disgrafia. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan menulis tetapi juga mengurangi kecemasan, berkontribusi pada citra diri yang lebih positif (Tafti & Abdolrahmani, 2014).
- Interaksi Anak-Robot: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan di mana mereka mengajar robot menulis dapat memulihkan motivasi dan mengurangi perilaku penghindaran. Metode inovatif ini telah menunjukkan peningkatan kualitas tulisan tangan dan postur, menunjukkan bahwa kegiatan yang menyenangkan dan disesuaikan dapat meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri (Gargot et al., 2021).
Mendorong Efikasi Diri dan Partisipasi
- Laporan Diri dan Umpan Balik: Mendorong anak-anak untuk melaporkan sendiri kinerja tulisan tangan mereka dan efikasi diri yang dirasakan dapat membantu mereka menjadi lebih sadar akan kemampuan dan kemajuan mereka. Kesadaran ini dapat memfasilitasi partisipasi dalam intervensi dan meningkatkan kepercayaan mereka dalam pengaturan kelas (Engel-Yeger et al., 2009).
- Kolaborasi Orang Tua dan Guru: Kolaborasi dengan orang tua dan guru sangat penting dalam memberikan dukungan dan motivasi yang konsisten. Melibatkan media pembelajaran dan metode pengajaran yang tepat dapat lebih meningkatkan kepercayaan diri dan interaksi anak dengan teman sebaya (Susanti & Ngatmini, 2024).
Sementara strategi ini berfokus pada membangun kepercayaan diri melalui peningkatan keterampilan dan dukungan emosional, penting untuk menyadari bahwa disgrafia dapat memiliki implikasi yang lebih luas pada interaksi sosial dan perjalanan akademik anak. Anak-anak dengan disgrafia mungkin menghadapi tantangan dalam membentuk hubungan dengan teman sekelas dan mungkin mengalami penurunan kinerja sekolah, yang selanjutnya dapat mempengaruhi harga diri mereka(Giordano & Maiorana, 2014)]. Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang mencakup dukungan sosial dan akademik sangat penting untuk menumbuhkan lingkungan belajar yang positif dan inklusif.