Membangun kepercayaan pada anak dengan cerebral palsy melibatkan pendekatan multifaset yang mengintegrasikan strategi fisik, sosial, dan psikologis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan harga diri, kemandirian, dan partisipasi dalam berbagai kegiatan, yang secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup anak. Beberapa penelitian telah mengeksplorasi metode yang berbeda untuk mencapai hasil ini, menyoroti pentingnya intervensi yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan unik setiap anak.
Trik Sulap dan Kegiatan Rekreasi
- Trik Ajaib: Mengajar anak-anak penyandang cacat, termasuk cerebral palsy, trik sulap dapat secara signifikan meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri mereka. Sebuah studi yang melibatkan 26 anak menunjukkan bahwa belajar dan melakukan trik sulap menyebabkan peningkatan statistik dalam harga diri dan kepercayaan diri, yang diukur dengan Skala Konsep Diri Siswa (Ezell & Klein-Ezell, 2003).
- Renang Rekreasi: Program renang 8 minggu menunjukkan peningkatan harga diri yang signifikan di antara anak-anak dan remaja dengan cerebral palsy. Program ini menekankan aktivitas fisik dan interaksi sosial, yang berkontribusi pada peningkatan kepercayaan diri, kemandirian, dan persepsi diri yang positif (Oates, 2004).
Intervensi Pelatihan dan Terapi
- Pelatihan Berfokus pada Solusi: Intervensi ini berfokus pada membantu anak-anak dengan cerebral palsy mencapai tujuan yang berorientasi pada partisipasi. Studi ini menemukan peningkatan yang signifikan dalam kinerja dan kepuasan tujuan, menunjukkan bahwa pembinaan semacam itu dapat secara efektif meningkatkan kepercayaan diri dengan memungkinkan anak-anak untuk mencapai tujuan yang dipilih sendiri (Schwellnus et al., 2020).
- Terapi Berpusat pada Pribadi: Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan kepercayaan diri pada siswa dengan cerebral palsy dengan mengatasi persepsi dan interaksi mereka dengan lingkungan mereka. Terapi ini membantu siswa mengatasi kecemasan dan depresi, mendorong mereka untuk mengekspresikan diri dengan lebih bebas (Trisnani et al., 2021).
Aktivitas Fisik dan Peralatan Adaptif
- Program Terapi Berbasis Web: Program seperti Mitii™, yang menggunakan realitas virtual dan platform berbasis web, telah efektif dalam meningkatkan kapasitas aktivitas fisik pada anak-anak dengan cerebral palsy. Meskipun peningkatan kinerja aktivitas fisik tidak diamati, peningkatan kapasitas dapat berkontribusi pada kepercayaan diri dan kemandirian yang lebih besar (Mitchell, 2014).
- Peralatan Adaptif: Penggunaan becak yang diadaptasi secara khusus dapat memberi anak-anak dengan cerebral palsy kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik secara mandiri. Ini tidak hanya meningkatkan kemampuan fisik tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dengan memungkinkan anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mereka nikmati (Harding & Nelham, 1975).
Dukungan Orang Tua dan Emosional
- Keterlibatan Orangtua: Orang tua memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan dengan memberikan dukungan dan dorongan yang konstan. Memahami cerebral palsy dan berpartisipasi aktif dalam perkembangan anak dapat secara signifikan mempengaruhi harga diri dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan (Geralis & Ritter, 1991).
- Pelatihan Emosional: Mengajar orang tua untuk merespons emosi anak dengan tepat dapat menumbuhkan harga diri dan kepercayaan diri. Ini melibatkan membantu anak-anak mengelola emosi, memecahkan masalah, dan terlibat secara sosial, yang merupakan keterampilan penting untuk mengembangkan kepercayaan diri (Apter, 1997).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak dengan cerebral palsy. Pendekatan komprehensif yang menggabungkan intervensi fisik, sosial, dan emosional, disesuaikan dengan keadaan unik anak, kemungkinan akan menghasilkan hasil terbaik. Selain itu, mengatasi hambatan potensial dan memastikan lingkungan yang mendukung dapat lebih meningkatkan kepercayaan diri dan partisipasi anak dalam kegiatan sehari-hari.