Komunikasi yang efektif antara guru dan orang tua sangat penting untuk mendukung perkembangan anak-anak dengan diskalkulia. Komunikasi ini memastikan bahwa kedua belah pihak selaras dalam pemahaman mereka tentang kebutuhan anak dan strategi yang diterapkan untuk mengatasi kebutuhan ini. Penelitian ini menyoroti beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mendorong komunikasi ini, menekankan pentingnya kolaborasi, transparansi, dan penggunaan teknologi. Strategi ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung yang dapat meningkatkan hasil pendidikan untuk anak-anak dengan diskalkulia.
Komunikasi Kolaboratif
- Komunikasi Terstruktur dan Transparan: Membangun saluran komunikasi yang jelas dan terstruktur sangat penting. Ini melibatkan pengaturan pertemuan rutin dan pembaruan untuk membahas kemajuan anak dan tantangan apa pun yang mungkin mereka hadapi. Transparansi dalam komunikasi membantu membangun kepercayaan dan memastikan bahwa guru dan orang tua berada di halaman yang sama mengenai perkembangan anak (Rachman et al., 2024) (Spinelli, 1998).
- Melibatkan Orang Tua dalam Proses Pendidikan: Mendorong orang tua untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan anak mereka dengan berbagi wawasan dan pengamatan dapat memberi guru informasi berharga yang dapat digunakan untuk menyesuaikan intervensi dengan lebih efektif (Spinelli, 1998) (Coots, 2007).
Penggunaan Teknologi
- Platform Digital untuk Komunikasi: Memanfaatkan alat digital seperti email, aplikasi, dan portal online dapat memfasilitasi komunikasi yang lebih sering dan efisien antara guru dan orang tua. Platform ini dapat digunakan untuk berbagi pembaruan, sumber daya, dan umpan balik, sehingga memudahkan orang tua untuk tetap mendapat informasi dan terlibat (Rachman et al., 2024).
- Rapat dan Konferensi Virtual: Teknologi juga dapat digunakan untuk melakukan pertemuan virtual, yang dapat lebih nyaman bagi orang tua dan memungkinkan penjadwalan yang lebih fleksibel (Rachman et al., 2024).
Interaksi Positif dan Konstruktif
- Interaksi Hari-hari: Interaksi kecil dan positif antara guru dan orang tua dapat berdampak signifikan pada hubungan. Gerakan sederhana seperti menyambut orang tua dengan hangat dan mengakui kekhawatiran mereka dapat meletakkan dasar bagi kemitraan yang kuat (Mann et al., 2023).
- Sensitivitas dan Inklusi Budaya: Menyadari dan menghormati perbedaan budaya dapat meningkatkan komunikasi. Guru harus berusaha untuk menciptakan lingkungan inklusif di mana semua orang tua merasa dihargai dan dipahami (Spinelli, 1998).
Strategi Khusus untuk Dyscalculia
- Intervensi yang Disesuai: Komunikasi harus fokus pada kebutuhan spesifik anak-anak dengan diskalkulia, membahas intervensi dan strategi yang disesuaikan yang sedang dilaksanakan. Ini termasuk berbagi informasi tentang kemajuan anak dan penyesuaian apa pun yang diperlukan dalam pendekatan pengajaran (Noël & Karagiannakis, 2022) (Delgado et al., 2019).
- Dukungan Emosional dan Harga Diri Sendiri: Mengatasi kesejahteraan emosional anak-anak dengan diskalkulia sangat penting. Guru dan orang tua harus bekerja sama untuk mendukung harga diri dan kepercayaan anak dalam kemampuan matematika mereka (Butterworth & Yeo, 2004) (Williams, 2013).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk meningkatkan komunikasi antara guru dan orang tua, penting untuk mengenali tantangan yang mungkin timbul. Faktor-faktor seperti kendala waktu, harapan yang berbeda, dan hambatan komunikasi dapat menghambat kolaborasi yang efektif. Oleh karena itu, upaya berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini dan menyesuaikan strategi dengan konteks spesifik setiap anak dan keluarga sangat penting untuk sukses. Selain itu, penelitian lebih lanjut dan studi empiris dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang praktik yang paling efektif untuk konteks budaya dan sosial ekonomi yang beragam.