Membangun kebiasaan membaca dini pada anak-anak hiperaktif membutuhkan pendekatan multifaset yang membahas kebutuhan perilaku unik mereka dan aspek dasar pengembangan literasi. Anak-anak hiperaktif sering menghadapi tantangan seperti rentang perhatian yang pendek dan kesulitan berkonsentrasi, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk terlibat dengan kegiatan membaca. Namun, dengan strategi yang ditargetkan, adalah mungkin untuk menumbuhkan kecintaan membaca dan meningkatkan keterampilan melek huruf pada anak-anak ini. Bagian berikut menguraikan metode efektif untuk membangun kebiasaan membaca dini pada anak-anak hiperaktif.
Teknik Membaca Aktif
- Membaca Keraning: Melibatkan anak-anak hiperaktif melalui membaca dengan lantang dapat membantu membangun keterampilan kosakata dan pemahaman. Metode ini melibatkan mengajukan pertanyaan, membangun kosakata, dan membuat koneksi, yang sangat penting untuk mengembangkan pembaca yang kuat (Cleaver, 2020)].
- Sesi Interaktif: Menggabungkan elemen interaktif seperti mengajukan pertanyaan selama sesi membaca dapat mempertahankan minat anak dan mendorong partisipasi aktif (Cleaver, 2020).
Permainan dan Kegiatan Pendidikan
- Permainan Labirin Alfabet: Menerapkan game edukasi seperti labirin alfabet dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca awal dengan membuat pembelajaran menyenangkan dan menarik. Permainan ini membantu anak-anak mengenali dan menyuarakan huruf, yang merupakan keterampilan dasar untuk membaca (Samad et al., 2024).
- Terapi Bermain: Memanfaatkan terapi bermain dapat membantu mengelola perilaku hiperaktif sekaligus mempromosikan literasi. Pendekatan ini memungkinkan anak-anak untuk belajar di lingkungan yang kurang terstruktur, yang dapat bermanfaat bagi mereka yang memiliki kesulitan perhatian (Abidin, 2023).
Pertimbangan Lingkungan dan Makanan
- Manajemen Makanan: Menyesuaikan pola makan anak-anak hiperaktif dengan menghilangkan pewarna buatan, rasa, dan pengawet tertentu dapat meningkatkan perilaku dan konsentrasi, sehingga memfasilitasi keterlibatan yang lebih baik dengan aktivitas baca (Feingold, 1979).
- Lingkungan Terstruktur: Menciptakan lingkungan yang terstruktur dan bebas gangguan dapat membantu anak-anak hiperaktif fokus lebih baik selama sesi membaca. Rutinitas yang konsisten dan harapan yang jelas sangat penting (“Sosialisasi dan edukasi kepada orang tua tentang anak aktif dan hiperaktif usia dibawah 12 tahun di desa suka negri”, 2022).
Peran Orang Tua dan Guru
- Keterlibatan Orangtua: Orang tua harus memodelkan perilaku membaca, menyediakan waktu membaca khusus, dan mendiskusikan buku dengan anak-anak mereka untuk menanamkan kebiasaan membaca (Tanju, 2010).
- Dukungan Guru: Guru memainkan peran penting dalam mengadaptasi kegiatan literasi untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang hiperaktif. Memahami tantangan unik yang dihadapi anak-anak ini dan memberikan dukungan yang disesuaikan dapat meningkatkan keterampilan membaca mereka (Silva et al., 2024).
Pendekatan Terapi
- Biblioterapi: Metode ini melibatkan penggunaan buku sebagai alat terapeutik untuk mengatasi masalah perilaku pada anak hiperaktif. Dengan memilih cerita yang beresonansi dengan pengalaman anak, biblioterapi dapat membantu meningkatkan perilaku dan menumbuhkan sikap positif terhadap baca (Netrawati et al., 2022).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak hiperaktif adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, pendekatan yang dipersonalisasi yang mempertimbangkan kebutuhan dan minat khusus anak sangat penting. Selain itu, sementara perubahan pola makan dan lingkungan terstruktur dapat membantu dalam mengelola hiperaktif, mereka harus dilengkapi dengan intervensi pendidikan dan terapeutik untuk mencapai hasil terbaik dalam membangun kebiasaan membaca awal.