Menyeimbangkan perhatian antara anak dengan sindrom Down dan saudara kandung mereka adalah tugas kompleks yang membutuhkan pertimbangan cermat terhadap kebutuhan semua anak yang terlibat. Orang tua harus menavigasi tantangan unik yang disajikan oleh kondisi anak sambil memastikan bahwa saudara kandung tidak merasa diabaikan atau dibayangi. Penelitian menunjukkan bahwa sementara saudara kandung dari anak-anak penyandang cacat mungkin menghadapi tantangan emosional dan sosial tertentu, mereka juga sering mengembangkan sifat-sifat positif seperti peningkatan empati dan kedewasaan. Strategi yang efektif untuk mengelola perhatian dapat membantu menumbuhkan lingkungan keluarga yang mendukung.
Memahami Dinamika Saudara
- Saudara kandung anak-anak dengan sindrom Down sering mengalami berbagai emosi, termasuk penerimaan, kebingungan, dan adaptasi. Mereka mungkin juga merasa diabaikan karena lebih banyak perhatian diarahkan pada anak dengan kebutuhan khusus (Victor et al., 2021) (Batista et al., 2016).
- Kehadiran anak dengan sindrom Down dapat menyebabkan perubahan peran dan dinamika keluarga, mengharuskan saudara kandung untuk beradaptasi dan terkadang mengambil lebih banyak tanggung jawab (Batista et al., 2016).
- Hubungan saudara yang positif dapat dipupuk melalui komunikasi terbuka dan melibatkan saudara kandung dalam perawatan dan pemahaman tentang kondisi saudara laki-laki atau perempuan mereka (Caldin & Cinotti, 2016).
Strategi untuk Membagi Perhatian
- Komunikasi: Sangat penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan saudara kandung tentang kondisi dan kebutuhan anak dengan sindrom Down. Ini membantu saudara kandung memahami situasi dan mengurangi perasaan lalai (Caldin & Cinotti, 2016).
- Keterlibatan: Melibatkan saudara kandung dalam perawatan dan aktivitas anak dengan sindrom Down dapat meningkatkan ikatan dan pemahaman. Ini dapat mencakup tugas-tugas sederhana atau kegiatan bersama yang menyenangkan bagi semua anak (Victor et al., 2021).
- Waktu Pribadi: Memastikan bahwa setiap anak menerima perhatian individu dari orang tua dapat membantu mengurangi perasaan diabaikan. Hal ini dapat dicapai melalui jadwal waktu satu lawan satu dengan setiap anak (Dyke et al., 2009).
- Sistem Pendukung: Mendorong partisipasi dalam kelompok pendukung untuk saudara kandung dapat memberi mereka ruang untuk mengekspresikan perasaan mereka dan belajar dari orang lain dalam situasi serupa (Batista et al., 2016).
Tantangan dan Pertimbangan
- Saudara kandung mungkin mengalami stres dan tantangan emosional, terutama jika mereka merasakan ketidakseimbangan dalam perhatian orang tua (Dyke et al., 2009).
- Usia dan tahap perkembangan saudara kandung dapat mempengaruhi reaksi dan kebutuhan mereka. Anak-anak yang lebih kecil mungkin memerlukan lebih banyak kepastian dan penjelasan, sementara saudara yang lebih tua mungkin membutuhkan lebih banyak otonomi dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan (Bax, 2008).
- Orang tua harus menyadari potensi masalah perilaku pada saudara kandung karena perhatian yang terbagi dan mengatasinya secara proaktif melalui penguatan positif dan dialog terbuka (Strohmeier et al., 2014).
Sementara fokusnya sering pada anak dengan sindrom Down, penting untuk mengenali potensi hasil positif untuk saudara kandung. Banyak saudara kandung mengembangkan rasa empati, kedewasaan, dan pemahaman tentang keragaman yang tinggi karena pengalaman mereka. Ciri-ciri ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pribadi dan interaksi sosial mereka. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan untuk memastikan bahwa semua anak merasa dihargai dan didukung dalam dinamika keluarga.