Memastikan bahwa anak-anak dengan sindrom Down memahami hasil penghitungan melibatkan penanganan keterampilan menghitung prosedural dan pemahaman konseptual mereka tentang kardinalitas. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak dengan sindrom Down dapat mengembangkan keterampilan berhitung, mereka sering membutuhkan lebih banyak dukungan dan strategi pengajaran yang disesuaikan untuk sepenuhnya memahami konsep kardinalitas, yang merupakan pemahaman bahwa angka terakhir yang dihitung mewakili jumlah total item dalam satu set. Pemahaman ini sangat penting bagi mereka untuk memahami proses penghitungan dan hasilnya.
Keterampilan Menghitung Prosedural
- Anak-anak dengan sindrom Down dapat meningkatkan keterampilan menghitung mereka dengan dukungan orang dewasa. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang biasanya berkembang dan mereka dengan sindrom Down mendapat manfaat dari bantuan orang tua atau orang dewasa selama tugas menghitung, yang meningkatkan kinerja mereka secara signifikan (Nye et al., 2001).
- Metode pengajaran seperti “menghitung” telah efektif. Dalam sebuah penelitian, anak-anak dengan sindrom Down diajari untuk menambah dengan menghitung, yang merupakan teknik yang lebih maju daripada menghitung semua objek. Metode ini berhasil dikuasai oleh anak-anak dalam waktu seminggu dan dipertahankan selama enam bulan, menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan keterampilan berhitung (Irwin, 1991).
Pemahaman Konseptual Kardinalitas
- Memahami kardinalitas adalah tantangan bagi anak-anak dengan sindrom Down, tetapi itu tidak dapat diatasi. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar sepertiga anak-anak dengan sindrom Down dapat menggunakan penghitungan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan pemahaman tentang kardinalitas, mirip dengan rekan-rekan mereka yang biasanya berkembang (Nye et al., 2001).
- Pemahaman prinsip-prinsip penghitungan seperti korespondensi satu-ke-satu dan urutan yang stabil sangat penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat memahami prinsip-prinsip ini, yang merupakan dasar untuk memahami kardinalitas (Caycho et al., 1991) (Abreu-Mendoza & Arias-Trejo, 2017).
Peran Kosakata dan Materi Multi-sensorik
- Pengembangan kosakata terkait erat dengan kemampuan menghitung. Anak-anak dengan sindrom Down yang memiliki kosakata reseptif yang lebih baik cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kata angka dan prinsip penghitung (Abreu-Mendoza & Arias-Trejo, 2017).
- Materi multi-sensor dapat membantu dalam mengajarkan konsep matematika. Materi ini memenuhi kebutuhan belajar khusus anak-anak dengan sindrom Down dan telah terbukti membantu mereka memecahkan masalah matematika ketika disesuaikan dengan kemampuan mereka (Tabaka et al., 2021).
Strategi dan Intervensi Pengajaran
- Strategi pengajaran yang efektif yang memanfaatkan kekuatan pembelajaran visual anak-anak dengan sindrom Down dapat mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang penghitungan dan kardinalitas. Strategi ini harus mencakup praktik yang memadai dan kemajuan langkah demi langkah melalui tahapan pembelajaran (Bird & Buckley, 2001).
- Intervensi dini dan program pengajaran yang disesuaikan yang berfokus pada keterampilan nomor dasar sangat penting. Program-program ini harus dirancang untuk mengatasi tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak dengan sindrom Down dalam memperoleh keterampilan menghitung dan aritmatika (Brigstocke et al., 2008).
Sementara anak-anak dengan sindrom Down menghadapi tantangan dalam memahami hasil penghitungan, ini dapat dikurangi melalui intervensi yang ditargetkan dan strategi pengajaran. Penggunaan dukungan orang dewasa, teknik penghitungan lanjutan, dan materi multi-sensorik, bersama dengan fokus pada pengembangan kosakata, dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman mereka tentang penghitungan dan kardinalitas. Namun, penting untuk menyadari bahwa perbedaan individu ada, dan beberapa anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan latihan untuk mencapai keterampilan ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi metode pengajaran yang paling efektif dan untuk memahami variabilitas dalam hasil pembelajaran di antara anak-anak dengan sindrom Down.