Memastikan bahwa anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) tidak menghadapi kesulitan membaca saat mereka tumbuh dewasa memerlukan pendekatan multifaset yang membahas keterampilan decoding dan pemahaman. Penelitian menunjukkan bahwa sementara banyak anak dengan ASD dapat mengembangkan keterampilan decoding yang diperlukan, mereka sering berjuang dengan pemahaman karena tantangan di bidang-bidang seperti Teori Pikiran, Koherensi Pusat Lemah, dan Fungsi Eksekutif. Oleh karena itu, instruksi membaca dini yang komprehensif yang disesuaikan dengan kebutuhan unik anak-anak dengan ASD sangat penting. Ini melibatkan penerapan strategi berbasis bukti yang berfokus pada keterampilan yang berfokus pada kode dan makna sejak usia dini.
Instruksi Membaca Dini Komprehensif
- Instruksi membaca awal harus komprehensif dan berbasis bukti, mengikuti pedoman seperti yang dari Panel Baca Nasional (NRP). Ini termasuk kesadaran fonemik, fonik, kefasihan, kosakata, dan strategi pemahaman teks (Arciuli & Bailey, 2021).
- Menyesuaikan instruksi dengan kebutuhan individu sangat penting, karena ASD menghadirkan berbagai kemampuan dan tantangan. Ini termasuk mempertimbangkan bilingualisme dan instruksi membaca dalam bahasa selain bahasa Inggris (Arciuli & Bailey, 2021).
Strategi Instruksional yang Efektif
- Instruksi Langsung (DI) dan penyelenggara grafis telah terbukti berdampak positif pada pemahaman membaca pada siswa dengan ASD. Pembelajaran kooperatif dan pembuatan pertanyaan juga menunjukkan janji-(Finnegan & Mazin, 2016).
- Pengajaran Timbal Balik, yang melibatkan siswa saling mengajar dan mengajukan pertanyaan tentang teks, telah efektif dalam meningkatkan keterampilan pemahaman (Turner, 2017).
- Strategi hubungan tanya jawab (QAR), seperti yang dianjurkan oleh NRP, dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa dengan ASDÂ (Whalon & Hart, 2011).
Mengatasi Tantangan Pemahaman
- Kesulitan pemahaman membaca pada ASD sering dikaitkan dengan defisit dalam interaksi sosial dan komunikasi. Strategi yang meningkatkan kemampuan bahasa, sosial, dan pengaturan diri dapat mendukung pemahaman (Woolley, 2016).
- Intervensi harus fokus pada pengembangan keterampilan inferensi lokal dan global melalui strategi kognitif visual dan verbal (Woolley, 2016).
- Isyarat anaforik, yang melibatkan meminta siswa untuk mendefinisikan kata ganti setelah digunakan dalam membaca, telah efektif dalam meningkatkan pemahaman (Saad, 2022).
Mendukung Kebutuhan Belajar Beragam
- Untuk anak-anak dengan ASD dan kemampuan kognitif rendah, keterampilan decoding sangat penting, tetapi pemahaman dapat ditingkatkan dengan berfokus pada morfosintaks dan kefasihan (Peristeri et al., 2024).
- Kegiatan membaca bersama dan pengembangan kosakata akademik dan sosial dapat meningkatkan pemahaman bahasa dan mendengarkan (Conner et al., 2023).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mendukung perkembangan membaca pada anak-anak dengan ASD, penting untuk mengenali heterogenitas dalam populasi ini. Beberapa anak mungkin memerlukan pendekatan yang lebih individual, dan penelitian berkelanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi metode yang paling efektif untuk subkelompok yang berbeda dalam komunitas ASD. Selain itu, ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut tentang instruksi membaca untuk anak-anak non-verbal dengan ASD, karena literatur saat ini terutama berfokus pada mereka yang menggunakan bahasa lisan (Arciuli & Bailey, 2021).