Bagaimana Cara Memastikan Anak Autisme Tidak Mengalami Kesulitan Berhitung Saat Dewasa Nanti?

Memastikan bahwa anak-anak dengan autisme tidak menghadapi kesulitan dalam menghitung saat mereka tumbuh dewasa melibatkan penerapan strategi pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) dapat memperoleh manfaat dari pendekatan terstruktur, multisensori, dan individual untuk pendidikan matematika. Metode-metode ini dapat membantu memanfaatkan kekuatan kognitif mereka dan mengatasi tantangan spesifik, yang pada akhirnya mendukung pengembangan berhitung mereka.

Pendekatan Multisensori dan Terstruktur

• Matematika Titik Sentuh: Metode ini menggunakan pendekatan multisensori untuk mengajarkan keterampilan berhitung dasar, yang telah terbukti efektif untuk anak-anak dengan ASD. Ini melibatkan penggunaan isyarat sentuhan dan visual untuk membantu anak-anak memahami angka dan operasi aritmatika, membuat konsep abstrak lebih konkret dan dapat diakses (Yusaini et al., 2019).
• Flashcards: Metode pembelajaran visual dan berulang, seperti kartu flash, telah ditemukan secara signifikan meningkatkan pemahaman matematika pada anak-anak dengan autisme. Kartu flash berfungsi sebagai alat bantu visual yang meningkatkan keterlibatan aktif dan pemahaman konsep matematis (Mustafa, 2024).

Intervensi Individual dan Disesuaikan

• Kurikulum Individual: Program seperti Pemulihan Matematika, yang disesuaikan untuk anak-anak dengan autisme, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Kurikulum ini disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak, memungkinkan instruksi yang dipersonalisasi yang dapat mengatasi bidang kesulitan tertentu dan membangun kekuatan yang ada (Tzanakaki et al., 2014).
• Program Berbasis Pembangunan: Program matematika fungsional yang dirancang untuk anak-anak dengan autisme berfokus pada pengajaran keterampilan dasar yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari. Program-program ini menekankan aplikasi praktis matematika, yang bisa lebih menarik dan relevan untuk anak-anak dengan ASD (McClennen & Harrington, 1982).

Intervensi Dini dan Keterampilan Dasar

• Kompetensi Numerik Awal: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ASD memiliki kompetensi numerik awal yang serupa dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang, meskipun mereka mungkin menunjukkan kinerja yang lebih lemah di bidang-bidang seperti subitisasi verbal dan penghitungan konseptual. Strategi pendidikan awal harus fokus pada keterampilan dasar ini untuk mencegah kesulitan di masa depan (Titeca et al., 2015).
• Representasi Besarta: Anak-anak dengan autisme mungkin memiliki representasi besaran yang lebih lemah, yang sangat penting untuk memahami angka dan kuantitas. Intervensi yang menargetkan area ini sejak usia dini dapat membantu meningkatkan akurasi perbandingan numerik dan keterampilan matematika secara keseluruhan (Li et al., 2023).

Integrasi Kognitif dan Soal

• Aplikasi Pendidikan: Penggunaan aplikasi pendidikan yang menggabungkan pelatihan matematika dan kognitif dapat meningkatkan pembelajaran untuk anak-anak dengan autisme. Alat-alat ini sering menyertakan elemen interaktif yang mempromosikan pengalaman belajar individu dan sosial, yang bermanfaat untuk perkembangan kognitif (Winoto et al., 2018).
• Menghubungkan Konsep: Strategi pengajaran yang membantu anak-anak dengan autisme menghubungkan konsep matematika yang tidak dikenal dengan apa yang sudah mereka ketahui dapat meningkatkan pemahaman dan retensi. Pendekatan ini bisa sangat efektif dalam pengaturan pendidikan dini (Su et al., 2012).

Sementara strategi ini menunjukkan harapan, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Beberapa anak mungkin menunjukkan kemampuan matematika yang luar biasa, sementara yang lain mungkin menghadapi tantangan yang signifikan. Oleh karena itu, intervensi pendidikan harus fleksibel dan mudah beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan individu setiap anak. Selain itu, faktor sosial ekonomi dan cacat intelektual yang terjadi bersamaan dapat mempengaruhi perkembangan matematika, menyoroti perlunya pendekatan pendidikan yang komprehensif dan inklusif untuk anak-anak dengan autisme (Silva, 2018).