Melatih kesabaran anak dengan cerebral palsy (CP) dalam proses belajar membaca melibatkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan kognitif dan fisik yang dihadapi anak-anak ini. Proses ini membutuhkan strategi individual yang memenuhi kebutuhan unik setiap anak, dengan mempertimbangkan keterbatasan motorik dan komunikasi spesifik mereka. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan yang efektif untuk menumbuhkan kesabaran dan meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan CP.
Strategi Instruksional Individual
- Metode Pengajaran yang Disesuai: Strategi instruksional harus disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap anak. Ini termasuk menggunakan kombinasi pendekatan verbal dan non-verbal, serta metode instruksional yang berbeda untuk mengatasi beragam tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan CPÂ (Obinga & Kochung, 2011)Â (Ogono, 2008).
- Penggunaan Instruksi Multikomponen: Memasukkan fonik, pengenalan kata penglihatan, kefasihan membaca, dan pemahaman ke dalam rencana pembelajaran yang kohesif dapat mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam keterampilan melek huruf. Metode ini telah menunjukkan efek sedang hingga besar dalam meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak dengan CPÂ (Murphy et al., 2022)Â (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023).
- Penggabungan Teknologi: Memanfaatkan metode dan teknologi biofeedback seperti EMG dan TV sirkuit tertutup dapat membantu anak-anak dengan CP meningkatkan keterampilan membaca dan menulis mereka dengan memberikan umpan balik real-time dan meningkatkan keterlibatan mereka dengan materi pembelajaran (Block, 1978).
Pengembangan Keterampilan Kognitif dan Motorik
- Pemrosesan Fonologis dan Visual: Mengatasi gangguan kognitif tertentu seperti pemrosesan fonologis dan memori sekuensial visual sangat penting. Anak-anak dengan CP sering mengalami kesulitan di area ini, yang dapat menunda keterampilan membaca dan mengeja. Intervensi yang disesuaikan yang berfokus pada aspek kognitif ini dapat meningkatkan hasil literasi (Critten, 2013).
- Adaptasi Keterampilan Motorik: Mengingat tantangan motorik yang dihadapi oleh anak-anak dengan CP, adaptasi dalam lingkungan belajar dan materi instruksional diperlukan. Ini termasuk menggunakan buku bergambar yang dapat disentuh dan rencana bacaan yang dipersonalisasi untuk mengakomodasi batasan fisik mereka (Wang, 2024).
Mendorong Kemerdekaan dan Kesabaran
- Dukungan Scaffolding dan Fading: Guru harus secara bertahap mengurangi dukungan untuk mendorong kemandirian dalam membaca. Ketergantungan yang berlebihan pada dukungan dapat menghambat pengembangan swasembada dalam keterampilan melek huruf. Pendekatan seimbang yang memberikan dukungan awal dan secara bertahap mendorong membaca independen direkomendasikan (Anyango et al., 2016).
- Menciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung: Suasana kelas yang positif dan mendukung secara emosional dapat meningkatkan kesabaran dan motivasi. Guru harus fokus pada menciptakan lingkungan yang secara fisik dan emosional kondusif untuk belajar(Ogono, 2008).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mengenali heterogenitas di antara anak-anak dengan CP. Setiap anak mungkin merespons secara berbeda terhadap berbagai metode pengajaran, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak efektif untuk yang lain. Oleh karena itu, penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi pengajaran sangat penting untuk memenuhi kebutuhan setiap anak yang berkembang. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi metode baru dan menyempurnakan strategi yang ada untuk lebih mendukung anak-anak dengan CP dalam perjalanan pengembangan literasi mereka.