Melatih anak dengan Down Syndrome untuk menjumlahkan menggunakan objek nyata melibatkan kombinasi teknik yang memanfaatkan kekuatan mereka dan memenuhi kebutuhan belajar spesifik mereka. Penggunaan objek nyata, bahan multi-sensorik, dan metode pengajaran terstruktur dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami dan melakukan penambahan. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam pemahaman matematika tetapi juga mendukung pengembangan keterampilan fungsional yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah ini adalah strategi dan wawasan utama yang berasal dari makalah penelitian.
Teknik Menghitung
- Teknik penghitungan adalah metode lanjutan yang dapat diajarkan kepada anak-anak dengan Down Syndrome yang sudah memiliki keterampilan menghitung dasar. Ini melibatkan mulai dari angka dan menghitung ke depan, daripada menghitung semua objek dari awal. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan Down Syndrome dapat menguasai teknik ini dalam waktu seminggu dan terus menggunakannya secara efektif dari waktu ke waktu (Irwin, 1991).
- Keterampilan prasyarat untuk metode ini meliputi kemampuan menghitung secara konsisten, membaca dan menulis angka, dan memahami konsep penambahan(Irwin, 1991).
Penggunaan Bahan Multi-Sensor
- Materi multi-sensorik sangat penting dalam mengajarkan konsep matematika kepada anak-anak dengan Down Syndrome. Bahan-bahan ini melibatkan banyak indera, membuat konsep abstrak lebih konkret dan dapat dimengerti. Penggunaan bahan-bahan tersebut telah terbukti membantu siswa memecahkan masalah di bidang konseptual aditif (Tabaka et al., 2021).
- Batang Cuisenaire yang diadaptasi, yang taktil dan berbeda secara visual, dapat memfasilitasi pembelajaran dekomposisi dan penambahan angka, meskipun mereka mungkin memerlukan adaptasi lebih lanjut untuk anak-anak dengan kesulitan motorik halus (Vaudano et al., 2022).
Konteks Kehidupan Nyata dan Keterampilan Fungsional
- Mengajar menghitung dan menambahkan dalam konteks kehidupan nyata, seperti menggunakan makanan ringan atau koin, membantu anak-anak dengan Down Syndrome menerapkan keterampilan matematika dengan cara yang bermakna. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam pembelajaran tetapi juga dalam retensi dan generalisasi keterampilan (Xin & Holmdal, 2003).
- Latihan penjumlahan koin, yang melibatkan penghitungan dan penjumlahan nilai koin yang berbeda, telah efektif dalam mengajar selain individu dengan cacat intelektual. Teknik seperti pemodelan, partisipasi subjek, dan penghitungan independen digunakan untuk meningkatkan kinerja (Lowe & Cuvo, 1976) (Borakove & Cuvo, 1977).
Pembelajaran Visual dan Berulang
- Anak-anak dengan Down Syndrome mendapat manfaat dari pembelajaran visual dan pengulangan. Menggunakan alat bantu visual dan latihan berulang dapat membantu mereka memahami dan mempertahankan konsep matematika. Pendekatan ini sangat efektif dalam mengajarkan kata-kata angka dan maknanya (Bird, 2001).
- Permainan dan kegiatan yang menggabungkan elemen visual dan sentuhan dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif untuk anak-anak ini (Surer, 2016).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu setiap anak dengan Down Syndrome. Beberapa anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan pengulangan untuk menguasai keterampilan ini, sementara yang lain mungkin mendapat manfaat dari adaptasi atau dukungan tambahan. Penggunaan teknologi, seperti video game, juga dapat memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan menarik yang memenuhi kebutuhan kognitif dan fisik anak (Surer, 2016).