Young girl wearing a colorful dress with floral patterns in an outdoor park setting, enjoying a carefree moment.

Bagaimana Cara Melatih Anak Sindrom Down Berhitung Tanpa Bantuan Alat Bantu?

Melatih anak dengan sindrom Down untuk menghitung tanpa alat bantu melibatkan penggunaan metode praktis, menarik, dan konsisten yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan pengalaman kehidupan nyata, permainan, dan teknik pengajaran terstruktur dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan sindrom Down. Metode-metode ini berfokus pada memanfaatkan lingkungan alam dan aktivitas sehari-hari untuk membuat pembelajaran lebih relevan dan efektif.

Pengalaman Menghitung Kehidupan Nyata

  • Menggunakan bahan nyata dalam konteks alami membantu anak-anak dengan sindrom Down belajar menghitung dengan cara yang fungsional dan bermakna. Misalnya, melibatkan anak-anak dalam kegiatan seperti pengiriman makanan ringan dapat memberikan praktik penghitungan praktis. Pendekatan ini memungkinkan anak-anak menghitung objek yang mereka temui setiap hari, seperti wadah susu, yang membantu mereka memahami konsep angka dalam pengaturan dunia nyata (Xin & Holmdal, 2003).
  • Mendorong anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan rutin yang membutuhkan penghitungan dapat memperkuat keterampilan mereka. Metode ini tidak hanya membantu dalam pembelajaran tetapi juga membantu anak-anak menerapkan penghitungan di berbagai pengaturan, seperti di rumah atau di komunitas (Xin & Holmdal, 2003).

Teknik Pengajaran Terstruktur

  • Mengajar anak-anak dengan sindrom Down untuk menghitung melibatkan memecah proses menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola. Misalnya, teknik “penghitungan”, yang dibangun di atas keterampilan menghitung yang ada, telah terbukti efektif. Metode ini melibatkan mengajar anak-anak untuk mulai menghitung dari angka yang diketahui daripada mulai dari satu setiap kali, yang bisa lebih efisien dan tidak membingungkan(Irwin, 1991).
  • Teknik pengajaran presisi, yang berfokus pada latihan berulang dan umpan balik langsung, dapat membantu anak-anak menguasai keterampilan menghitung lebih cepat. Teknik-teknik ini telah berhasil mengajar anak-anak untuk menggeneralisasi keterampilan berhitung ke bahan dan pengaturan yang berbeda (Irwin, 1991).

Penggunaan Game dan Aktivitas Interaktif

  • Permainan sederhana yang dirancang untuk mengajarkan penghitungan dapat secara signifikan meningkatkan akurasi penghitungan pada anak-anak dengan sindrom Down. Permainan ini memberikan cara yang menyenangkan dan menarik untuk berlatih menghitung, membuat proses belajar menyenangkan dan tidak terlalu mengintimidasi (McEvoy, 1992).
  • Permainan yang melibatkan tindakan penghitungan atau membangun korespondensi antara kata angka dan objek dapat membantu anak-anak memahami prinsip-prinsip dasar penghitungan, seperti korespondensi satu-ke-satu dan urutan stabil (McEvoy, 1992).

Memahami Prinsip Penghitungan

  • Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat mempelajari prinsip-prinsip menghitung seperti korespondensi satu-ke-satu, urutan stabil, dan kardinalitas. Prinsip-prinsip ini sangat penting untuk mengembangkan dasar yang kuat dalam menghitung dan dapat diajarkan melalui deteksi kesalahan dan tugas kinerja diri (Caycho et al., 1991).
  • Tingkat perkembangan anak, bukan sindrom itu sendiri, sering menentukan kemampuan mereka untuk memahami prinsip-prinsip penghitungan ini. Oleh karena itu, pengajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak (Caycho et al., 1991).

Meskipun metode ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mengajar menghitung tanpa alat bantu, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu setiap anak. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari dukungan tambahan atau metode alternatif, seperti menggunakan bahan manipulatif seperti batang Cuisenaire yang diadaptasi, yang dapat membantu dalam memahami konsep matematika melalui pembelajaran taktil (Vaudano et al., 2022)]. Selain itu, menumbuhkan kesadaran awal tentang kuantitas dan mengintegrasikan keterampilan ini ke dalam kurikulum dapat lebih mendukung perkembangan matematika anak-anak dengan sindrom Down (Porter, 2019).

Xin, J. F., & Holmdal, P. (2003). Snacks and Skills: Teaching Children Functional Counting Skills. Teaching Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/004005990303500506
Irwin, K. C. (1991). Teaching Children with Down Syndrome to Add by Counting-On. Education and Treatment of Children.
McEvoy, J. (1992). An evaluation of simple games as a method of teaching counting to children with a moderate mental handicap. European Journal of Psychology of Education. https://doi.org/10.1007/BF03172824
Caycho, L., Gunn, P., & Siegal, M. (1991). Counting by children with Down syndrome. American Journal on Mental Retardation.
Vaudano, G., Casal, J., & Picado, L. (2022). The Mathematical Development of Children with Down Syndrome: The Adapted Cuisenaire Material as a Learning Facilitator. International Journal of Social Science Research and Review. https://doi.org/10.47814/ijssrr.v5i10.649
Porter, J. (2019). Discriminating Quantity: New Points for Teaching Children with Down Syndrome About Number? International Journal of Disability Development and Education. https://doi.org/10.1080/1034912X.2019.1569208
Scroll to Top