Melatih anak dengan autisme untuk mandiri di sekolah melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan intervensi yang disesuaikan, analisis perilaku, dan strategi manajemen diri. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak untuk melakukan tugas secara mandiri, mengelola transisi, dan mengembangkan keterampilan fungsi eksekutif. Integrasi teknologi, seperti AI dan pemodelan video, lebih lanjut mendukung upaya ini dengan memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi. Di bawah ini adalah strategi dan wawasan utama yang berasal dari makalah penelitian yang disediakan.
Intervensi yang Disesuaikan dan Integrasi AI
- Solusi berbasis AI: Memanfaatkan teknologi AI, seperti realitas virtual dan pembelajaran adaptif, dapat mempersonalisasi pengalaman pendidikan untuk anak-anak dengan autisme. Teknologi ini membantu dalam mengembangkan keterampilan belajar sosial, emosional, dan mandiri dengan beradaptasi dengan kebutuhan individu setiap anak (Adako et al., 2024).
- Program Individual: Program yang dirancang khusus untuk mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh anak-anak dengan autisme, seperti pendekatan Lovaas, telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan kemandirian (Obiedat et al., 2019).
Analisis Perilaku dan Script-Fading
- Jadwal Kegiatan: Menerapkan jadwal kegiatan membantu anak-anak dengan autisme belajar memulai dan menyelesaikan tugas secara mandiri. Jadwal ini mengurangi ketergantungan pada petunjuk dan mendorong perilaku mandiri (Li, 2022).
- Prosedur Pemudaran Skrip: Teknik ini melibatkan penghapusan petunjuk verbal atau visual secara bertahap, memungkinkan anak-anak untuk melakukan tugas secara mandiri. Ini telah efektif dalam mengajarkan beragam kegiatan, termasuk interaksi sosial (Li, 2022).
Fungsi Eksekutif dan Manajemen Diri
- Keterampilan Fungsi Eksekutif: Program seperti Mencapai Kemandirian dan Penguasaan di Sekolah (AIMS) berfokus pada peningkatan keterampilan fungsi eksekutif seperti organisasi dan prioritas, yang sangat penting untuk keberhasilan dan kemandirian akademik (Tamm et al., 2021).
- Teknik Manajemen Mandiri: Strategi manajemen diri, termasuk penetapan tujuan, pemantauan diri, dan penguatan diri, memberdayakan anak-anak untuk mengendalikan pembelajaran dan perilaku mereka. Teknik-teknik ini telah efektif di berbagai domain, termasuk pengaturan akademik dan sosial (М.Б.Джуманиязов, 2022).
Pemodelan Video dan Umpan Balik
- Pemodelan Mandiri Video: Menggunakan pemodelan diri video dengan umpan balik, anak-anak dapat mengamati dan belajar dari perilaku sukses mereka sendiri. Metode ini telah terbukti meningkatkan keterampilan transisi independen di lingkungan sekolah (Kabashi & Epstein, 2017).
Strategi Pendidikan Berbasis Bukti
- TEACCH dan Hierarki Prompt: Menerapkan metode pengajaran terstruktur, seperti pendekatan TEACCH dan hierarki paling cepat, mempersiapkan siswa untuk hidup mandiri dengan mempromosikan keterampilan fungsional dan adaptif (Tobey, 2017).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk menumbuhkan kemandirian pada anak-anak dengan autisme, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Integrasi teknologi dan intervensi yang dipersonalisasi dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman belajar, tetapi pendidik dan pengasuh harus tetap fleksibel dan responsif terhadap kemajuan dan tantangan anak. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan intervensi baru sangat penting untuk mengatasi kebutuhan anak-anak dengan autisme yang berkembang dalam pengaturan pendidikan.