Melatih anak autis untuk menulis tanpa merasa frustrasi melibatkan penerapan strategi berbasis bukti terstruktur yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Pendekatan Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD) sangat efektif, karena menggabungkan instruksi menulis dengan teknik pengaturan diri untuk meningkatkan keterampilan menulis dan mengurangi frustrasi. Metode ini telah terbukti meningkatkan kualitas, panjang, dan struktur tulisan pada anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dengan menumbuhkan kemampuan pemantauan diri dan perencanaan. Berikut adalah beberapa strategi dan pertimbangan utama untuk mengajar menulis kepada anak-anak dengan ASD.
Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD)
- Pendekatan Terstruktur: SRSD melibatkan proses instruksional enam tahap: mengembangkan pengetahuan latar belakang, mendiskusikan strategi, memodelkan strategi, menghafal strategi, praktik pendukung dan kolaboratif, dan praktik independen. Pendekatan terstruktur ini membantu siswa menginternalisasi strategi penulisan dan menerapkannya secara mandiri (Asaro-Saddler, 2016) (Asaro-Saddler, 2014).
- Teknik Pengaturan Mandiri: Memasukkan instruksi diri, pemantauan diri, penetapan tujuan, dan penguatan diri di seluruh tahap SRSD membantu siswa mengelola tugas menulis mereka dengan lebih efektif dan mengurangi frustrasi (Asaro-Saddler, 2014).
- Hasil Penulisan yang Ditingkatkan: Studi telah menunjukkan bahwa SRSD dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan menulis cerita anak-anak dengan ASD, yang mengarah ke pekerjaan tertulis yang lebih lama, lebih rinci, dan berkualitas lebih tinggi (Asaro-Saddler, 2014).
Praktik Penulisan Berbasis Bukti
- Instruksi Eksplisit: Memberikan instruksi yang jelas dan langsung dalam strategi penulisan sangat penting bagi siswa dengan ASD. Ini termasuk mengajarkan keterampilan menulis khusus dan memberikan contoh dan kesempatan praktek (Asaro-Saddler, 2016) (Pennington & Delano, 2012).
- Strategi POW: Strategi POW (Pick + Organize + Write) adalah metode efektif lain yang mendukung keterampilan perencanaan dan menulis. Ini membantu siswa mengatur pemikiran mereka dan mengelola kompleksitas tugas penulis (Gökmen & Citil, 2022).
- Penggunaan Mnemonik: Mnemonik seperti POW dan lainnya yang digunakan dalam SRSD dapat membantu memori dan membantu siswa mengingat langkah-langkah yang terlibat dalam penulisan, membuat prosesnya tidak terlalu menakutkan(Asaro-Saddler, 2014) (Gökmen & Citil, 2022).
Mengatasi Tantangan Menulis
- Memahami Teks: Anak-anak dengan ASD sering berjuang dengan memahami konsep abstrak dan nuansa sosial teks. Intervensi harus fokus pada peningkatan pemahaman dan kemampuan ekspresif untuk meningkatkan keterampilan menulis (Sideridou, 2019).
- Masalah Motorik dan Koordinasi: Beberapa anak dengan ASD mungkin mengalami kesulitan motorik yang memengaruhi tulisan mereka. Menyediakan alat ekspresi alternatif, seperti mengetik atau menggunakan perangkat lunak ucapan-ke-teks, dapat mengurangi frustrasi (Asaro-Saddler, 2014).
Perspektif Umum
Sementara strategi terstruktur seperti SRSD dan instruksi eksplisit efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan ASD adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Fleksibilitas dalam metode pengajaran dan pendekatan yang dipersonalisasi sangat penting. Selain itu, membina lingkungan belajar yang mendukung dan menggembirakan dapat membantu mengurangi kecemasan dan frustrasi yang terkait dengan tugas menulis. Penelitian di masa depan harus terus mengeksplorasi beragam intervensi dan menyesuaikannya untuk memenuhi beragam kebutuhan anak-anak dengan ASD, memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan menulis mereka secara efektif.