Mengajar membaca kepada anak-anak hiperaktif di sekolah membutuhkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan kognitif dan perilaku yang dihadapi siswa ini. Guru harus menerapkan strategi yang memenuhi kebutuhan unik anak-anak hiperaktif, seperti mereka yang memiliki Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), untuk meningkatkan keterampilan membaca mereka secara efektif. Ini melibatkan kombinasi teknik instruksional khusus, strategi manajemen kelas, dan kolaborasi dengan keluarga untuk mendukung proses pembelajaran siswa ini. Di bawah ini adalah strategi dan pertimbangan utama untuk mengajar membaca kepada anak-anak hiperaktif.
Strategi Instruksional
- Instruksi Membaca Intensif: Guru dapat mengintensifkan instruksi membaca dengan menggunakan metode pengajaran eksplisit dan sistematis yang memecah tugas membaca menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola. Pendekatan ini membantu siswa dengan ADHD fokus pada keterampilan membaca tertentu dan secara bertahap membangun kemahiran mereka (Roberts et al., 2020).
- Penggunaan Strategi Belajar: Menerapkan strategi pembelajaran seperti metode FOCUS dapat membantu siswa dengan ADHD meningkatkan keterampilan mendengarkan dan memahami mereka, yang sangat penting untuk membaca. Strategi ini melibatkan pengajaran siswa untuk mengikuti arahan dan berkonsentrasi pada tugas, sehingga meningkatkan kemampuan mereka untuk memproses bahan baca (Scott & Fark, 2011).
- Penggabungan Aktivitas Bermain dan Interaktif: Melibatkan anak-anak hiperaktif dalam kegiatan berbasis bermain dan interaktif dapat membuat membaca lebih menyenangkan dan tidak terlalu menakutkan. Pendekatan ini membantu mempertahankan minat dan motivasi mereka, yang penting untuk praktik membaca yang berkelanjutan (“Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school”, 2022).
Manajemen Kelas
- Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif: Guru harus menciptakan suasana kelas yang meminimalkan gangguan dan menyediakan lingkungan yang terstruktur. Ini termasuk mengatur ruang fisik untuk mengurangi rangsangan yang dapat mengganggu fokus anak (Simanjuntak & Marbun, 2023).
- Teknik Manajemen Perilaku: Menerapkan strategi manajemen perilaku, seperti penguatan positif dan harapan yang jelas, dapat membantu mengelola perilaku hiperaktif. Teknik-teknik ini mendorong siswa untuk tetap mengerjakan tugas dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan baca (Gehrling, 2006).
Kolaborasi Keluarga-Sekolah
- Melibatkan Keluarga dalam Proses Belajar: Kolaborasi dengan keluarga sangat penting dalam mendukung perkembangan membaca anak-anak yang hiperaktif. Guru dapat bekerja dengan orang tua untuk memperkuat strategi membaca di rumah dan memberikan dukungan yang konsisten di berbagai lingkungan (Roberts et al., 2020).
- Menyediakan Sumber Daya dan Dukungan: Sekolah dapat menawarkan sumber daya dan pelatihan bagi orang tua untuk membantu mereka memahami dan mendukung perkembangan membaca anak mereka. Kemitraan ini memastikan bahwa anak-anak menerima dukungan komprehensif baik di sekolah maupun di rumah (Silva et al., 2024).
Tantangan dan Pertimbangan
Meskipun strategi ini efektif, guru mungkin menghadapi tantangan seperti sumber daya yang terbatas atau ukuran kelas yang besar yang membuat perhatian individual menjadi sulit. Selain itu, anak-anak hiperaktif dapat menunjukkan berbagai tingkat kesulitan membaca, membutuhkan pendekatan yang disesuaikan untuk setiap siswa. Guru harus mudah beradaptasi dan terus menilai efektivitas strategi mereka untuk memenuhi beragam kebutuhan pelajar hiperaktif. Selain itu, sementara pengobatan dapat menjadi komponen pengelolaan ADHD, undang-undang terbaru dan preferensi orang tua dapat membatasi penggunaannya, mengharuskan fokus yang lebih kuat pada strategi perilaku dan kognitif di ruang kelas (Gehrling, 2006).