Anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) sering menghadapi tantangan dalam melakukan kontak mata, komponen kunci dari interaksi sosial. Berbagai intervensi telah dieksplorasi untuk membantu meningkatkan keterampilan ini, mulai dari solusi teknologi hingga teknik perilaku. Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan frekuensi dan durasi kontak mata, sehingga meningkatkan keterampilan komunikasi sosial pada anak-anak dengan ASD. Di bawah ini adalah beberapa metode dan temuan dari penelitian terbaru tentang topik ini.
Intervensi Teknologi
- Robot Sosial: Sebuah studi yang melibatkan intervensi di rumah selama sebulan dengan robot sosial menunjukkan bahwa anak-anak dengan ASD dapat meningkatkan perilaku pandangan mereka. Robot memfasilitasi interaksi triadis, mendorong anak-anak untuk mengikuti pandangannya, yang menyebabkan kontak mata yang lebih sering dan berkepanjangan dengan pengasuh (Ramnauth et al., 2025).
- Permainan Komputer: Game yang dirancang untuk latihan kontak mata, seperti yang melibatkan teknologi pelacakan mata, telah terbukti menjanjikan. Permainan ini mengharuskan anak-anak berinteraksi dengan karakter menggunakan pandangan mereka, yang membantu meningkatkan kontak mata dan konsentrasi. Umpan balik dari spesialis rehabilitasi menunjukkan permainan ini adalah alat rehabilitasi yang efektif (Xie et al., 2024).
- Aplikasi Seluler: Aplikasi dengan pemodelan video tertanam telah digunakan untuk meningkatkan kontak mata pada anak-anak dengan ASD. Aplikasi ini, ketika dikombinasikan dengan instruksi kelas, telah efektif dalam meningkatkan kontak mata dengan individu yang akrab dan tidak dikenal (Polychronis et al., 2022).
Teknik Perilaku
- Teknik Lihat dan Katakan: Metode ini melibatkan mendorong anak-anak untuk melakukan kontak mata dengan menggunakan petunjuk dan penguatan verbal. Penelitian telah menunjukkan bahwa teknik ini secara signifikan dapat meningkatkan durasi kontak mata pada anak-anak dengan ASDÂ (Penelitian et al., 2023).
- Mendorong dan Pemodeling: Intervensi perilaku menggunakan dorongan dan pemodelan telah efektif dalam meningkatkan kontak mata dan keterampilan imitasi. Teknik-teknik ini melibatkan menunjukkan perilaku yang diinginkan dan memberikan isyarat untuk mendorong anak-anak meniru mereka (Mounzer et al., 2024).
- Penarikan Prompt Sistematis: Secara bertahap mengurangi penggunaan petunjuk dan penguat nyata telah terbukti membantu anak-anak mempertahankan kontak mata dan mengikuti pandangan. Pendekatan ini memungkinkan anak-anak untuk menggeneralisasi keterampilan ini ke pengaturan baru dan mempertahankannya dari waktu ke waktu (Lee et al., 2022).
Strategi Metakognitif dan Sadar Diri
- Panduan Metakognitif: Mengintegrasikan strategi metakognitif dengan intervensi teknologi, seperti permainan komputer, telah terbukti meningkatkan kontak mata. Anak-anak yang menerima bimbingan metakognitif menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam kontak mata dibandingkan dengan mereka yang tidak (Kramer, 2022).
- Adaptasi Sadar Diri Sendiri: Orang dewasa autis telah melaporkan menggunakan strategi yang disengaja untuk menyesuaikan kontak mata mereka dalam situasi sosial. Ini melibatkan mendapatkan kesadaran akan pola kontak mata mereka dan menyesuaikannya berdasarkan umpan balik dari orang lain (Garvey et al., 2024).
Sementara intervensi ini menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu di antara anak-anak dengan ASD. Beberapa anak mungkin merespons intervensi tertentu lebih baik daripada yang lain, dan efektivitas metode ini dapat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti tingkat fungsi anak dan konteks di mana intervensi diterapkan. Selain itu, tekanan sosial untuk melakukan kontak mata dapat menjadi permusuhan bagi beberapa individu dengan ASD, menyoroti perlunya pendekatan yang dipersonalisasi yang menghormati kenyamanan dan preferensi mereka (Garvey et al., 2024).