A cheerful father and two children running through a blossoming park, enjoying springtime together.

Bagaimana Cara Agar Anak Hiperaktif Bisa Fokus Belajar?

Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), menghadapi tantangan yang signifikan dalam berfokus pada pembelajaran karena impulsif, kegelisahan, dan kesulitan dalam mempertahankan perhatian. Berbagai strategi telah dieksplorasi untuk membantu anak-anak ini berkonsentrasi lebih baik dalam pengaturan pendidikan. Strategi ini berkisar dari intervensi terapeutik hingga praktik pendidikan inklusif dan desain pembelajaran yang inovatif. Bagian berikut menguraikan pendekatan kunci untuk meningkatkan fokus pada anak-anak hiperaktif.

Intervensi Terapi

  • Pengobatan dan Terapi: Terapi obat adalah pendekatan umum untuk mengelola hiperaktif, sering dikombinasikan dengan terapi perilaku seperti musik dan terapi bermain. Intervensi ini bertujuan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan fokus dengan mengatasi masalah psikologis dan neurologis yang mendasarinya (Abidin, 2023).
  • Keterlibatan Orang Tua dan Guru: Keterlibatan aktif orang tua dan guru sangat penting. Memberikan perhatian, pemantauan, dan bimbingan yang memadai dapat membantu anak-anak mengembangkan fokus dan kepercayaan diri yang lebih baik. Membangun komunikasi yang baik antara orang tua, guru, dan sekolah sangat penting untuk keberhasilan intervensi ini (Abidin, 2023)].

Strategi Pendidikan

  • Pembelajaran Berbasis Gam: Menggabungkan permainan edukatif, seperti permainan menebak, dapat secara signifikan meningkatkan konsentrasi pada anak-anak hiperaktif. Permainan ini melibatkan anak-anak dengan cara yang menyenangkan, membuat belajar lebih menyenangkan dan tidak terlalu membuat stres, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk fokus (Baharun, 2023)].
  • Pembelajaran Kooperatif: Kegiatan kelompok dan strategi pembelajaran kooperatif dapat membantu anak-anak hiperaktif dengan menyediakan interaksi sosial terstruktur dan tanggung jawab bersama, yang dapat meningkatkan rentang perhatian dan keterlibatan mereka di ruang kelas (Nugraha et al., 2024).

Pendidikan Inklusif

  • Praktik Kelas Inklusif: Menerapkan praktik pendidikan inklusif dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi anak-anak dengan ADHD. Ini melibatkan mengadaptasi metode pengajaran untuk memenuhi beragam kebutuhan siswa, menumbuhkan rasa memiliki, dan mempromosikan dukungan sebaya (Nurfadhillah et al., 2024)].
  • Kondisi Pedagogis: Menciptakan lingkungan kelas yang nyaman dan memotivasi sangat penting. Ini termasuk mengatur ruang belajar untuk meminimalkan gangguan dan menggunakan bahan ajar yang memenuhi minat dan kekuatan siswa hiperaktif (“Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school”, 2022)].

Pendekatan Kognitif dan Perilaku

  • Pelatihan Memori Kerja: Meningkatkan memori kerja melalui latihan khusus dapat membantu anak-anak dengan ADHD meningkatkan fokus mereka. Latihan-latihan ini bertujuan untuk memperkuat proses kontrol kognitif, memungkinkan anak-anak untuk mengelola gangguan dengan lebih baik dan mempertahankan perhatian pada tugas yang relevan (Majko, 2016).
  • Perkembangan Perilaku dan Emosional: Mengatasi aspek emosional dan perilaku hiperaktif sangat penting. Memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada perilaku hiperaktif, seperti genetika dan pengaruh lingkungan, dapat menginformasikan strategi untuk meningkatkan konsentrasi dan interaksi sosial (S & Purnama, 2024) (Faktor et al., 2024).

Sementara strategi ini menawarkan cara-cara yang menjanjikan untuk membantu anak-anak hiperaktif fokus pada pembelajaran, penting untuk mengenali kompleksitas ADHD dan kebutuhan akan pendekatan individual. Setiap anak dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai intervensi, dan penelitian berkelanjutan diperlukan untuk menyempurnakan metode ini dan mengeksplorasi kemungkinan baru. Selain itu, membina lingkungan yang inklusif dan memahami di sekolah dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman belajar untuk anak-anak hiperaktif, memastikan mereka menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil secara akademis dan sosial.

Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Baharun, H. (2023). Learning Design based on Educational Game Guessing Words: Increasing Concentration in Attention Deficit Hyperactivity Disorder Children. Journal of Innovation in Educational and Cultural Research. https://doi.org/10.46843/jiecr.v4i1.379
Nugraha, R. P., Wikansari, A., Dewanti, S. A., Anggraeni, D. E., Prabowo, S. N., Haningsih, S., Qurdani, F. A., Hanifah, S. N., Ramadhani, D., Ernawati, S., & Manungsong, F. T. (2024). Upaya guru dalam mengelola perilaku hiperaktif di Kelas: studi deskriptif kualitatif. Deleted Journal. https://doi.org/10.62385/literal.v2i01.106
Nurfadhillah, S., Kurniawan, E., Aqmarani, A., Fitriya, D., Ulyah, E. S., Andreani, M. G., Syahra, N. P., Fadhillahwati, N. F., Pujianti, P., Putri, R. A., & Lestari, R. D. (2024). Mengoptimalkan Pembelajaran Bagi Anak dengan Adhd Melalui Pendekatan Inklusif di Sekolah Dasar. Tarbiatuna. https://doi.org/10.47467/tarbiatuna.v4i2.6340
Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school. (2022). Наукові Записки Ніжинського Державного Університету Ім. Миколи Гоголя. https://doi.org/10.31654/2663-4902-2022-pp-1-46-53
Majko, A. (2016). Learning and Teaching Children with ADHD.
S, A. S. K., & Purnama, R. L. (2024). Analisis Perkembangan Perilaku Dan Emosional ABK Hiperaktif Yang Mengalami Gangguan Konsentrasi Di Sekolah Ra Al-Hidayah. Student Scientific Creativity Journal. https://doi.org/10.55606/sscj-amik.v2i1.2782
Faktor, A., Dampak, D., Hiperaktif, P., Sekolah, S., Kelas, D., Terhadap, R., Belajar, H., Rizqi, A. M., Permana, B. S., Reygita, H., Rostika, D., & Sudarmansyah, R. (2024). Analisis Faktor Dan Dampak Perilaku Hiperaktif Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah Terhadap Hasil Belajar. Khatulistiwa (Pontianak). https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v4i1.2723
Scroll to Top