Menciptakan lingkungan di mana anak-anak dengan cerebral palsy (CP) merasa diterima dalam keluarga mereka melibatkan penanganan berbagai tantangan psikososial, budaya, dan praktis. Keluarga memainkan peran penting dalam membentuk pengalaman dan perkembangan anak-anak dengan CP, dan mendorong penerimaan membutuhkan pendekatan multifaset yang mencakup pemahaman, dukungan, dan partisipasi aktif dalam kehidupan anak. Bagian berikut menguraikan strategi kunci untuk meningkatkan penerimaan dan integrasi anak-anak dengan CP dalam pengaturan keluarga.
Pemahaman dan Penerimaan
- Proses Penerimaan Orangtua: Penerimaan adalah perjalanan yang kompleks dan emosional bagi orang tua, seringkali melibatkan tahapan penolakan dan adaptasi bertahap terhadap kondisi anak. Keluarga yang mencapai penerimaan lebih siap untuk menangani stres dan beradaptasi dengan perubahan (Andromeda et al., 2023).
- Pengaruh Budaya dan Sosial: Dalam konteks Asia, kepercayaan budaya dan stigma dapat secara signifikan mempengaruhi penerimaan keluarga, sedangkan dalam konteks Eropa, penerimaan lebih dipengaruhi oleh optimisme dan akses ke layanan (Andromeda et al., 2024).
- Mengatasi Stigma: Keluarga sering menghadapi stigma asosiatif, yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka. Pendidikan dan konseling dapat membantu menantang persepsi negatif dan meningkatkan dinamika keluarga (Dako-Gyeke et al., 2021).
Intervensi yang Berpusat pada Keluarga
- Pendekatan Berpusat pada Keluarga: Pendekatan ini menekankan keterlibatan aktif keluarga dalam proses rehabilitasi, mengintegrasikan teknik terapeutik ke dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup anak (Havrylenko et al., 2024).
- Program Pengasuhan Positif: Intervensi seperti program pengasuhan positif dan terapi komitmen dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan ketahanan dalam keluarga, mendukung praktik pengasuhan yang lebih baik (Tambunan et al., 2023).
Meningkatkan Partisipasi dan Keterlibatan
- Inklusi dalam Kegiatan Keluarga: Anak-anak dengan CP sering berpartisipasi lebih sedikit dalam kegiatan keluarga dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang. Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan dan kehadiran mereka dalam beragam kegiatan keluarga (Milićević, 2021).
- Membangun Persahabat: Mendorong persahabatan yang stabil dapat mengurangi masalah kesehatan mental dan meningkatkan integrasi sosial untuk anak-anak dengan CP. Partisipasi dalam kegiatan inklusif seperti olahraga atau seni dapat menumbuhkan hubungan ini (Paulus, 2019).
Sistem dan Sumber Daya Dukungan
- Akses ke Layanan: Menyediakan keluarga dengan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan sangat penting untuk mendukung anak-anak dengan CP. Ini termasuk fasilitasi interdisipliner untuk membantu keluarga memahami dan memenuhi kebutuhan khusus anak-anak mereka (Dewantoro et al., 2018).
- Intervensi Online: Program seperti Parenting Acceptance and Commitment Therapy (PACT) menawarkan dukungan yang dapat diakses untuk meningkatkan hubungan orangtua-anak dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan (Whittingham et al., 2016)].
Sementara strategi ini berfokus pada mendorong penerimaan dan integrasi, penting untuk mengenali tantangan berkelanjutan yang dihadapi keluarga. Iklim psikologis dalam keluarga, stigma sosial, dan kebutuhan akan sistem pendukung yang komprehensif adalah masalah terus-menerus yang membutuhkan perhatian. Mengatasi tantangan ini secara holistik dapat mengarah pada lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi anak-anak dengan CP, yang pada akhirnya meningkatkan perkembangan dan kualitas hidup mereka.