Terapi wicara terutama ditujukan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi pada anak-anak dengan autisme, tetapi dampaknya pada keterampilan berhitung kurang langsung dan tidak dipelajari secara ekstensif. Sementara terapi wicara dapat meningkatkan komunikasi verbal, yang merupakan dasar untuk pembelajaran, pengaruh langsungnya pada berhitung tidak didokumentasikan dengan baik. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dalam komunikasi secara tidak langsung dapat mendukung pengembangan berhitung dengan meningkatkan kemampuan kognitif dan belajar secara keseluruhan. Jawaban ini akan mengeksplorasi hubungan antara terapi wicara dan berhitung pada anak-anak dengan autisme, berdasarkan penelitian yang relevan.
Terapi Wicara dan Keterampilan Komunikasi
- Terapi wicara terbukti meningkatkan keterampilan komunikasi verbal pada anak-anak dengan autisme, yang dapat menjadi penting untuk perkembangan mereka secara keseluruhan. Studi telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penguasaan bahasa dan upaya verbal setelah intervensi terapi wicara (Olejnik, 2017) (Osman et al., 2023).
- Intervensi dini dengan terapi wicara sangat bermanfaat, karena dapat mengarah pada hasil yang lebih baik dalam komunikasi dan keterampilan sosial, yang merupakan dasar untuk pembelajaran secara umum (Osman et al., 2023).
Keterampilan Berhitung pada Anak dengan Autisme
- Keterampilan berhitung pada anak-anak dengan autisme sering dikembangkan melalui program khusus daripada melalui terapi wicara. Program seperti Pemulihan Matematika dan kurikulum individual lainnya telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan matematika pada anak-anak autis (Tzanakaki et al., 2014).
- Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak autis sering memiliki skor yang lebih rendah dalam operasi numerik dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang, menyoroti perlunya intervensi berhitung yang ditargetkan (Kljajevic, 2022).
Efek Tidak Langsung Terapi Wicara pada Berhitung
- Sementara terapi wicara tidak secara langsung menargetkan berhitung, peningkatan komunikasi dapat memfasilitasi keterlibatan yang lebih baik dalam kegiatan pendidikan, termasuk tugas berhitung. Keterampilan verbal yang ditingkatkan dapat membantu anak-anak memahami dan mengikuti instruksi dengan lebih efektif, yang bermanfaat dalam lingkungan belajar (Olejnik, 2017) (Osman et al., 2023).
- Pengembangan keterampilan komunikasi sosial melalui terapi wicara juga dapat mendukung keterampilan belajar di kelas, yang secara tidak langsung dapat bermanfaat bagi pembelajaran berhitung (Adams et al., 2012).
Studi Kasus dan Intervensi Teknologi
- Intervensi teknologi, seperti pemodelan video dan aplikasi layar sentuh, telah digunakan untuk mengajarkan keterampilan berhitung kepada anak-anak dengan autisme. Metode-metode ini telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan kemampuan berhitung dengan memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik (Kamaruzaman et al., 2016) (Jowett et al., 2012).
- Penggunaan teknologi dalam mengajar berhitung menyoroti pentingnya pendekatan inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar unik anak-anak autis, yang dapat melengkapi terapi wicara tradisional (Jowett et al., 2012).
Kesimpulannya, sementara terapi wicara tidak secara langsung ditujukan untuk meningkatkan keterampilan berhitung, perannya dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan kognitif secara tidak langsung dapat mendukung perkembangan berhitung pada anak-anak dengan autisme. Integrasi program berhitung khusus dan alat teknologi dapat membantu lebih lanjut dalam mengatasi kebutuhan pembelajaran khusus anak-anak ini. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan langsung antara terapi wicara dan hasil berhitung pada anak-anak autis.
