girl, child, smile, happy, kid, young, female, childhood, cute, adorable, portrait, girl, child, child, child, child, child, smile, smile, smile, portrait

Apakah Sindrom Down Hanya Terjadi Pada Ras Atau Etnis Tertentu?

Down syndrome adalah kelainan genetik yang terjadi secara universal di semua ras dan etnis. Hal ini disebabkan oleh adanya kromosom tambahan 21, yang dikenal sebagai trisomi 21, dan merupakan kelainan kromosom yang paling umum di seluruh dunia. Terjadinya sindrom Down tidak terbatas pada kelompok ras atau etnis tertentu, karena mempengaruhi individu secara global, terlepas dari latar belakang mereka. Universalitas ini didukung oleh berbagai penelitian dan data epidemiologi, yang menyoroti keberadaan sindrom Down yang konsisten di seluruh populasi yang beragam. Di bawah ini adalah poin-poin utama yang menguraikan topik ini:

Kejadian Global

  • Sindrom Down lazim di semua negara dan mempengaruhi individu dari semua ras dan kedua jenis kelamin secara merata. Ini adalah kelainan kromosom alami yang telah menjadi bagian dari kondisi manusia sepanjang sejarah (Al-Biltagi, 2015) (K, 2017) (Crawford & Dearmun, 2016).
  • Insiden sindrom Down diperkirakan sekitar 1 dari 800 kelahiran di seluruh dunia, dengan beberapa variabilitas prevalensi di antara populasi dan negara yang berbeda (K, 2017) (Sherman et al., 2007).
  • Bukti sejarah menunjukkan bahwa sindrom Down telah hadir di berbagai budaya dan periode sejarah, dengan artefak yang menunjukkan keberadaannya dalam peradaban kuno (Gunn, 1993).

Faktor Genetik dan Lingkungan

  • Terjadinya sindrom Down terutama disebabkan oleh faktor genetik, khususnya nondisjungsi kromosom 21 selama meiosis, yang tidak dipengaruhi oleh ras atau etnis (Khatri et al., 2015) (Ghosh et al., 2009).
  • Sementara dasar genetik sindrom Down konsisten di seluruh populasi, faktor lingkungan seperti usia ibu dan akses perawatan kesehatan dapat mempengaruhi prevalensi dan hasilnya (Al-Biltagi, 2015) (Ghosh et al., 2009).

Fitur Klinis dan Diagnosis

  • Gambaran klinis sindrom Down, seperti brachycephaly, anomali telinga, dan celah sandal, dapat bervariasi antar kelompok etnis, tetapi karakteristik intinya tetap konsisten (Kruszka et al., 2017).
  • Kemajuan dalam teknologi analisis wajah digital telah meningkatkan keakuratan diagnosis sindrom Down di berbagai populasi, menunjukkan presentasi klinis universal sindrom (Kruszka et al., 2017).

Disparitas Kesehatan

  • Meskipun sindrom Down terjadi di semua kelompok ras dan etnis, ada perbedaan dalam akses dan hasil perawatan kesehatan. Misalnya, kelompok ras dan etnis yang terpinggirkan mungkin mengalami tingkat rawat inap yang lebih tinggi, menunjukkan potensi ketidakadilan perawatan kesehatan (Tewolde et al., 2024).
  • Tingkat kematian di antara individu dengan sindrom Down tidak berbeda secara signifikan antara kelompok ras Hitam dan Putih, tetapi kelompok ras lain mungkin menunjukkan pola yang berbeda karena berbagai faktor sosial-ekonomi dan perawatan kesehatan (Tewolde et al., 2024).

Sementara sindrom Down adalah kondisi universal yang mempengaruhi semua ras dan etnis, pengalaman dan hasil untuk individu dengan gangguan ini dapat bervariasi berdasarkan faktor sosial ekonomi dan perawatan kesehatan. Kesenjangan ini menyoroti pentingnya akses perawatan kesehatan yang adil dan dukungan untuk individu dengan sindrom Down di berbagai komunitas.

Al-Biltagi, M. (2015). Down syndrome from Epidemiologic Point of View.
K, S. (2017). Review on Down Syndrome.
Crawford, D., & Dearmun, A. (2016). Down’s syndrome. Nursing Children and Young People. https://doi.org/10.7748/NCYP.28.9.17.S19
Sherman, S. L., Allen, E. G., Bean, L. J. H., & Freeman, S. B. (2007). Epidemiology of Down syndrome. Mental Retardation and Developmental Disabilities Research Reviews. https://doi.org/10.1002/MRDD.20157
Gunn, P. (1993). Characteristics of Down syndrome. https://doi.org/10.1007/978-1-4899-7240-8_1
Khatri, P. S., Kumar, S., & Jo, D. (2015). A molecular panorama of down syndrome- à la mode evidence and future implication.
Ghosh, S., Feingold, E., & Dey, S. K. (2009). Etiology of Down syndrome: Evidence for consistent association among altered meiotic recombination, nondisjunction, and maternal age across populations. American Journal of Medical Genetics Part A. https://doi.org/10.1002/AJMG.A.32932
Kruszka, P., Porras, A. R., Sobering, A. K., Ikolo, F., Qua, S. L., Shotelersuk, V., Chung, B. H. Y., Mok, G. T. K., Uwineza, A., Mutesa, L., Moresco, A., Obregon, M. G., Sokunbi, O. J., Kalu, N., Joseph, D. A., Ikebudu, D., Ugwu, C. E., Okoromah, C. A. N., Addissie, Y. A., … Muenke, M. (2017). Down Syndrome in diverse populations. American Journal of Medical Genetics Part A. https://doi.org/10.1002/AJMG.A.38043
Tewolde, S., Scott, A., Higgins, A., Blake, J. M., Michals, A., Fox, M. P., Tripodis, Y., & Rubenstein, E. (2024). Doubly marginalized: the interplay of racism and disability in outcomes for minoritized people with Down syndrome. Epidemiology. https://doi.org/10.1097/ede.0000000000001789
Scroll to Top