Anak-anak dengan sindrom Down (DS) memang dapat belajar membaca, meskipun prosesnya mungkin memerlukan pendekatan dan intervensi khusus yang disesuaikan dengan profil kognitif dan linguistik mereka yang unik. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak dengan DS menghadapi tantangan dalam mengembangkan keterampilan terkait membaca tertentu, mereka dapat memperoleh manfaat dari berbagai strategi dan alat instruksional yang mendukung pengembangan literasi mereka. Bagian berikut mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi akuisisi membaca pada anak-anak dengan DS dan metode yang telah ditemukan efektif dalam memfasilitasi proses ini.
Membaca Tantangan dan Kekuatan pada Down Syndrome
- Kesadaran Fonologis dan Dekode Kata: Anak-anak dengan DS sering berjuang dengan kesadaran fonologis dan decoding kata, yang merupakan komponen penting dari membaca. Kesulitan-kesulitan ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengenali dan memproses suara dan kata-kata yang diucapkan secara efektif (Loveall & Barton-Hulsey, 2021).
- Pengenalan Visual dan Dukungan Ortografi: Terlepas dari tantangan dengan pemrosesan fonologis, anak-anak dengan DS mungkin memiliki kekuatan dalam pengenalan visual dan mendapat manfaat dari dukungan ortografi. Penelitian telah menunjukkan bahwa menyajikan kata-kata dalam bentuk tertulis dapat membantu pengenalan kata dan retensi memori untuk anak-anak dengan DS (الحناوى, 2024) (Muscat & Grech, 2023).
- Membaca Nonkata dan Diskriminasi Visual: Beberapa anak dengan DS menunjukkan kekuatan dalam membaca bukan kata dan diskriminasi visual, menunjukkan bahwa mereka dapat memproses dan memahami bahasa tertulis sampai batas tertentu, bahkan jika mereka berjuang dengan subketerampilan membaca lainnya (Muscat & Grech, 2023).
Intervensi Literasi yang Efektif
- Teknologi Digital dan Bantuan: Penggunaan game digital dan teknologi bantu telah terbukti mendukung pengembangan literasi pada anak-anak dengan DS. Alat-alat ini dapat memberikan cara yang menarik dan interaktif untuk melatih keterampilan membaca, disesuaikan dengan kebutuhan populasi ini (Freitas et al., 2023).
- Pelatihan Fonologis dan Kosakata: Intervensi yang berfokus pada kesadaran fonologis dan kosakata telah terbukti efektif. Pelatihan awal di bidang ini dapat meningkatkan onset membaca dan meningkatkan keterampilan decoding pada anak-anak dengan DS (Næss et al., 2021).
- Shared Book Reading (SBR) : SBR adalah intervensi yang telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan bahasa dan komunikasi pada anak-anak dengan DS. Pendekatan ini melibatkan sesi membaca interaktif yang dapat meningkatkan hasil bahasa dan keterlibatan orang tua dalam proses melek huruf (Jeremić et al., 2023).
- Telepractice dan Instruksi Online: Selama pandemi COVID-19, instruksi literasi online menggunakan platform seperti ABRACADABRA menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam akurasi membaca untuk anak-anak dengan DS, menyoroti potensi telepractice sebagai metode instruksional yang layak (Murphy et al., 2022).
Pertimbangan dan Arah Masa Depan
Sementara banyak anak dengan sindrom Down dapat belajar membaca, variabilitas kemampuan kognitif dan linguistik dalam populasi ini berarti bahwa tidak semua anak akan mencapai tingkat kemahiran yang sama. Faktor-faktor seperti kemampuan mental nonverbal, memori jangka pendek verbal, dan perbedaan individu dalam gaya belajar dapat mempengaruhi hasil baca (Næss et al., 2021). Selain itu, kebutuhan akan penelitian lebih lanjut tentang intervensi spesifik dan efektivitas jangka panjangnya sangat penting untuk mendukung anak-anak dengan DS dengan lebih baik dalam perjalanan melek huruf mereka(Jeremić et al., 2023). Penting bagi pendidik dan dokter untuk mengadopsi pendekatan yang fleksibel dan individual, menggabungkan berbagai strategi untuk mengatasi beragam kebutuhan anak-anak dengan DS.