Anak-anak dengan Down Syndrome (DS) tidak semua mengalami keparahan gejala atau kondisi kesehatan yang sama. Variabilitas tingkat keparahan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk komorbiditas, perbedaan genetik, dan pengaruh lingkungan. Variabilitas ini terbukti di berbagai domain kesehatan seperti gangguan tidur, respon imun, kecacatan intelektual, dan kesehatan gigi. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.
Gangguan Tidur
- Gangguan pernapasan tidur (SDB) lazim di antara anak-anak dengan DS, dengan berbagai tingkat keparahan, termasuk mendengkur primer, apnea tidur obstruktif ringan, dan sedang/berat (OSA) (Ong et al., 2024).
- Tingkat keparahan SDB dapat memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan psikologis anak-anak dan orang tua mereka, dengan kasus yang lebih parah berkorelasi dengan tekanan orang tua yang lebih besar dan berkurangnya dukungan sosial (Ong et al., 2024).
Respon Kekebalan Tubuh dan COVID-19
- Anak-anak dengan DS memiliki disregulasi imun, seperti hiperreaktivitas interferon, yang dapat menyebabkan respons parah terhadap infeksi seperti COVID-19 (Kantar et al., 2020).
- Tingkat keparahan COVID-19 pada anak-anak dengan DS bervariasi, dengan beberapa mengalami perjalanan yang parah karena komorbiditas seperti anomali kardiovaskular dan obesitas (Kantar et al., 2020) (Emes et al., 2021).
- Data dari berbagai negara menunjukkan bahwa anak-anak dengan DS dalam lingkungan berpenghasilan rendah mungkin mengalami hasil COVID-19 yang lebih parah dibandingkan dengan mereka di negara-negara berpenghasilan tinggi, menyoroti peran faktor lingkungan dan perawatan kesehatan (Pinku et al., 2022) (“Risk for Severe Illness and Death among Pediatric Patients with Down Syndrome Hospitalized for COVID-19, Brazil”, 2023).
Cacat Intelektual
- Tingkat keparahan cacat intelektual pada anak-anak dengan DS dapat bervariasi, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan DS mungkin mengalami cacat intelektual yang lebih parah dibandingkan dengan anak yang lebih muda (Oxelgren et al., 2019).
Kesehatan Gigi
- Anak-anak dengan DS sering memiliki maloklusi dan masalah gigi yang lebih parah dibandingkan dengan teman sebayanya tanpa DS. Ini termasuk prevalensi gigi yang hilang, gigitan silang, dan masalah oklusal lainnya yang lebih tinggi, yang dapat bervariasi dalam tingkat keparahan di antara individu (Marques et al., 2018) (Bauer et al., 2012).
Arthritis dan Komorbiditas Lainnya
- Artritis terkait sindrom Down (DA) hadir dengan beban penyakit yang lebih tinggi dan hasil yang lebih buruk dibandingkan dengan artritis idiopatik remaja pada anak-anak tanpa DS, meskipun pendekatan pengobatan serupa (Onuora, 2020).
- Tingkat keparahan arthritis dan komorbiditas lainnya dapat secara signifikan mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup anak-anak dengan DS (Onuora, 2020).
Sementara tingkat keparahan kondisi pada anak-anak dengan Down Syndrome bervariasi, penting untuk mempertimbangkan bahwa tidak semua anak dengan DS akan mengalami gejala atau komplikasi yang parah. Faktor-faktor seperti intervensi dini, akses ke perawatan kesehatan, dan lingkungan yang mendukung dapat mengurangi beberapa tantangan yang terkait dengan DS. Selain itu, adanya komorbiditas dan perbedaan genetik individu memainkan peran penting dalam menentukan tingkat keparahan masalah kesehatan pada anak-anak dengan DS. Memahami variasi ini sangat penting untuk menyesuaikan perawatan kesehatan dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan unik setiap anak dengan Down Syndrome.