A child wearing paper star glasses peeks behind a red curtain, playing pretend.

Apakah Semua Anak Dengan Autisme Memiliki Bakat Khusus Seperti Dalam Film?

Penggambaran individu autis dengan bakat luar biasa dalam film sering mengarah pada kesalahpahaman bahwa semua anak dengan autisme memiliki kemampuan seperti itu. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sementara beberapa anak dengan autisme memang menunjukkan bakat khusus, itu bukan sifat universal di antara semua individu dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Prevalensi dan sifat bakat ini sangat bervariasi, dan mereka sering dikaitkan dengan karakteristik kognitif dan sensorik spesifik yang terkait dengan autisme.

Prevalensi Bakat Khusus dalam Autisme

  • Studi menunjukkan bahwa sekitar satu dari sepuluh individu dengan ASD mungkin memiliki kemampuan khusus, sering disebut sebagai keterampilan savant, di bidang-bidang seperti matematika, musik, seni, atau ingatan (Tan & Poon, 2022) (Tan & Poon, 2023).
  • Sebuah studi yang lebih besar menemukan bahwa 62,5% individu autis menunjukkan keterampilan terisolasi khusus (SIS), dan 58% menunjukkan puncak persepsi (PP), meskipun bakat ini tidak terdistribusi secara seragam di semua individu dengan autisme(Meilleur et al., 2015).
  • Prevalensi talenta ini cenderung meningkat seiring dengan kecerdasan dan usia, menunjukkan bahwa faktor genetik dan pengalaman berperan dalam perkembangan mereka(Meilleur et al., 2015).

Karakteristik Kognitif dan Sensorik

  • Perkembangan bakat khusus pada individu autis sering dikaitkan dengan gaya kognitif yang berfokus pada detail, yang dikenal sebagai koherensi sentral yang lemah, yang memungkinkan peningkatan fungsi persepsi dan perhatian terhadap detail(Happé & Vital, 2009) (Baron-Cohen et al., 2009).
  • Hipersensitivitas sensorik, terutama dalam domain visual, adalah karakteristik lain yang dapat berkontribusi pada munculnya bakat di bidang tertentu (Y.Esmaeel, 2013) (Baron-Cohen et al., 2009).
  • Teori hiper-sistemisasi menunjukkan bahwa kemampuan individu autis untuk mendeteksi pola dan aturan dalam domain yang dapat disistematisasikan dapat mengarah pada pengembangan bakat, terutama di bidang yang memerlukan pemikiran sistematis (Baron-Cohen et al., 2009).

Variabilitas dan Faktor Kontekstual

  • Manifestasi bakat pada individu autis sangat bervariasi dan seringkali bergantung pada konteks. Tidak semua individu dengan autisme akan mengembangkan keterampilan luar biasa, dan mereka yang melakukannya dapat menunjukkannya dalam domain terbatas (Y.Esmaeel, 2013).
  • Faktor lingkungan, seperti dukungan dari orang tua dan pendidik, memainkan peran penting dalam memelihara dan mengungkap bakat-bakat ini. Metode pengamatan bertahap dan pengujian keterampilan telah efektif dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi anak-anak autis (Sulistyawan & Liauw, 2024).

Sementara kehadiran bakat khusus pada individu autis adalah fenomena yang menarik dan terdokumentasi dengan baik, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak dengan autisme akan menunjukkan kemampuan seperti itu. Penggambaran para sarjana autis di media dapat menyebabkan harapan yang tidak realistis dan mengabaikan beragam pengalaman dan tantangan yang dihadapi oleh individu dengan autisme. Memahami karakteristik kognitif dan sensorik yang mungkin mempengaruhi beberapa individu autis untuk mengembangkan bakat dapat membantu dalam menciptakan lingkungan yang mendukung yang memelihara potensi mereka. Namun, sangat penting untuk mendekati setiap individu dengan autisme sebagai unik, dengan serangkaian kekuatan dan tantangan mereka sendiri, daripada mengasumsikan narasi satu ukuran yang cocok untuk semua.

Tan, E., & Poon, K. K. (2022). Aptitudes, Capabilities, and Interests of Children with Autism Spectrum Disorder. European Journal of Teaching and Education. https://doi.org/10.33422/ejte.v4i4.863
Tan, E. M. Y., & Poon, K. K.-L. (2023). Exceptional abilities and individuals with autism. a historical account. EPRA International Journal of Multidisciplinary Research. https://doi.org/10.36713/epra12148
Meilleur, A.-A. S., Jelenic, P., & Mottron, L. (2015). Prevalence of Clinically and Empirically Defined Talents and Strengths in Autism. Journal of Autism and Developmental Disorders. https://doi.org/10.1007/S10803-014-2296-2
Happé, F., & Vital, P. M. (2009). What aspects of autism predispose to talent. Philosophical Transactions of the Royal Society B. https://doi.org/10.1098/RSTB.2008.0332
Baron-Cohen, S., Ashwin, E., Ashwin, C., Tavassoli, T., & Chakrabarti, B. (2009). Talent in autism: hyper-systemizing, hyper-attention to detail and sensory hypersensitivity. Philosophical Transactions of the Royal Society B. https://doi.org/10.1098/RSTB.2008.0337
Y.Esmaeel, M. A. (2013). Talent in Autism: Cognitive Style based on Weak Central Coherence and Special Sensory Characteristics in State of Kuwait: Case Study. World Academy of Science, Engineering and Technology, International Journal of Social, Behavioral, Educational, Economic, Business and Industrial Engineering.
Sulistyawan, D. M., & Liauw, F. (2024). Penerapan metode bertahap dan mekanisme sederhana untuk menggali bakat anak-anak autisme. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur. https://doi.org/10.24912/stupa.v6i1.27191
Scroll to Top