Kemampuan anak-anak untuk belajar calistung, yang meliputi membaca, menulis, dan aritmatika, sangat bervariasi di antara individu. Sementara beberapa anak dapat memahami keterampilan ini dengan cepat, yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama karena berbagai faktor seperti perkembangan kognitif, lingkungan pendidikan, dan kebutuhan belajar individu. Penelitian menunjukkan bahwa sementara calistung adalah seperangkat keterampilan dasar untuk anak-anak, tingkat perolehan dapat berbeda berdasarkan beberapa pengaruh.
Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Calistung
Kesiapan Kognitif dan Perkembangan: Kesiapan anak-anak untuk belajar calistung terkait erat dengan perkembangan kognitif mereka. Studi menunjukkan korelasi yang kuat antara kemampuan calistung dan kesiapan untuk sekolah dasar, menunjukkan bahwa anak-anak yang dipersiapkan secara perkembangan cenderung memperoleh keterampilan ini lebih efisien (Lestari, 2024).
Lingkungan dan Sumber Daya Pendidikan: Kehadiran alat pembelajaran interaktif dan menarik, seperti robot BELANGKAS, telah terbukti meningkatkan minat dan kemampuan anak-anak dalam calistung. Alat-alat ini membantu menjaga fokus anak-anak dan meningkatkan hasil belajar mereka dengan membuat proses pembelajaran lebih melibat (Rahmalisa & Linarta, 2022).
Dukungan Orang Tua dan Komunitas: Peran orang tua dan masyarakat dalam mendukung pembelajaran anak sangat penting. Di beberapa komunitas, kurangnya kemampuan orang tua untuk mengajar di rumah dan sumber daya pendidikan yang tidak mencukupi dapat menghambat perkembangan calistung anak (Azwar et al., 2022)]. Sebaliknya, program komunitas yang menyediakan lingkungan belajar terstruktur dan sumber daya dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan melek huruf anak (Saputra et al., 2024)].
Kebutuhan Belajar Individu: Anak-anak dengan kebutuhan khusus atau kesulitan belajar mungkin memerlukan pendekatan yang disesuaikan untuk pembelajaran calistung. Misalnya, penggunaan media pembelajaran khusus telah efektif dalam mengajar calistung kepada anak-anak cacat mental, menunjukkan bahwa strategi yang disesuaikan dapat memfasilitasi pembelajaran bagi mereka yang mungkin berjuang dengan metode tradisional (Widayati et al., 2019).
Tantangan dan Pertimbangan
Gangguan Teknologi: Meningkatnya paparan gadget dapat berdampak negatif pada kemampuan anak-anak untuk berkonsentrasi dan mengembangkan keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk calistung. Ini menyoroti perlunya penggunaan teknologi yang seimbang dalam pengaturan pendidikan (Rahmalisa & Linarta, 2022).
Variabilitas dalam Kecepatan Belajar: Tidak semua anak belajar dengan kecepatan yang sama, dan beberapa mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan metode yang berbeda untuk menguasai calistung. Program seperti klinik Calistung telah dikembangkan untuk mengatasi kesulitan membaca tertentu, menunjukkan perlunya rencana pembelajaran individual (Nabela et al., 2022).
Sementara penelitian menggarisbawahi variabilitas dalam kemampuan anak-anak untuk belajar calistung, penelitian ini juga menyoroti pentingnya lingkungan pendidikan yang mendukung dan strategi pembelajaran yang disesuaikan. Faktor-faktor ini dapat secara signifikan mempengaruhi kecepatan dan efektivitas pembelajaran. Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak akan belajar pada tingkat yang sama, dan beberapa mungkin memerlukan dukungan dan sumber daya tambahan untuk mencapai kemahiran dalam calistung.