Pertanyaan apakah semua anak dengan autisme dapat belajar membaca itu kompleks dan beragam. Penelitian menunjukkan bahwa sementara banyak anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dapat mengembangkan keterampilan membaca, tingkat dan sifat keterampilan ini dapat bervariasi secara signifikan. Faktor-faktor seperti tingkat keparahan gejala autisme, adanya kondisi komorbiditas, dan jenis metode instruksional yang digunakan semuanya dapat mempengaruhi hasil membaca. Namun, dengan intervensi dan dukungan yang tepat, banyak anak autis dapat mencapai kemahiran membaca, meskipun tantangan dalam pemahaman dan kecepatan membaca adalah hal biasa. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara lebih rinci.
Keterampilan Membaca pada Anak dengan Autisme
- Penguraian Kata vs Pemahaman: Banyak anak dengan autisme dapat memecahkan kode kata-kata secara efektif tetapi berjuang dengan pemahaman bacaan. Ini sering disebut sebagai profil “pemahaman buruk yang berbeda”. Intervensi seperti program Visualization and Verbalizing (V/V) telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan pemahaman dalam kelompok ini (Beckerson et al., 2024).
- Keterampilan Membaca Normatif: Studi telah menemukan bahwa anak-anak dengan ASD sering memiliki keterampilan membaca dalam batas normatif, tetapi mereka mungkin menghadapi tantangan dengan kecepatan membaca dan pemahaman. Tingkat keparahan gejala autisme dapat berdampak negatif pada keterampilan ini, memerlukan strategi pendidikan yang disesuaikan (Kucherenko et al., 2024).
Intervensi dan Strategi yang Efektif
- Instruksi Membaca Dini yang Komprehensif: Instruksi membaca dini berbasis bukti, selaras dengan rekomendasi Panel Baca Nasional, dapat secara signifikan bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme. Namun, ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut untuk menyesuaikan metode ini dengan kebutuhan individu dan untuk mengeksplorasi instruksi membaca bilingual dan non-Inggris (Arciuli & Bailey, 2021).
- Pendekatan Adaptif dan Personalisasi: Penggunaan strategi adaptif, seperti alat bantu visual dan rutinitas terstruktur, dan program khusus seperti ABA dan TEACCH, sangat penting. Praktik pedagogis yang dipersonalisasi yang mempertimbangkan kebutuhan individu sangat penting untuk pelatihan literasi yang efektif (Terra et al., 2024).
- Teknologi dan Gamifikasi: Instruksi berbantuan komputer dan pembelajaran berbasis game telah terbukti meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak dengan autisme. Metode-metode ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran individu dan telah menunjukkan hasil positif dalam studi percontohan (Koumpouros, 2022) (Guseva, 2020) (Abdulahi, 2022).
Tantangan dan Pertimbangan
- Kesulitan Pemahaman Membaca: Meskipun memiliki kemampuan untuk menghafal huruf dan kata-kata, banyak anak dengan ASD kesulitan memahami makna teks. Ini menyoroti perlunya strategi pedagogis yang berfokus pada keterampilan pemahaman (Perim & Rocha, 2020).
- Heterogenitas dalam Keterampilan Membaca: Ada variabilitas yang signifikan dalam kemampuan membaca di antara anak-anak dengan ASD. Sementara beberapa penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam membaca kata antara anak-anak dengan ASD dan teman sebaya yang biasanya berkembang, yang lain menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami strategi yang digunakan oleh anak-anak dengan ASD (Vale et al., 2022).
Sementara banyak anak dengan autisme dapat belajar membaca, prosesnya tidak seragam di semua individu. Variabilitas dalam keterampilan membaca dan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan ASD menggarisbawahi pentingnya strategi pendidikan yang dipersonalisasi dan adaptif. Selain itu, integrasi teknologi dan intervensi berbasis bukti dapat memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan membaca. Namun, masih ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut untuk mengatasi kesenjangan dalam pemahaman dan untuk mengoptimalkan metode pengajaran untuk pelajar yang beragam dalam spektrum autisme.