Metode Montessori, yang dikenal karena pendekatannya yang berpusat pada anak, telah dieksplorasi sebagai strategi pendidikan potensial untuk mengajar anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) membaca. Metode ini menekankan pembelajaran individual, keterlibatan sensorik, dan keterampilan hidup praktis, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme. Literatur menunjukkan bahwa pendekatan Montessori dapat mendukung pengembangan literasi pada anak-anak autis dengan berfokus pada kekuatan mereka dan menyediakan lingkungan belajar yang terstruktur namun fleksibel. Namun, efektivitas metode ini dapat bervariasi tergantung pada implementasi dan kebutuhan spesifik anak.
Manfaat Metode Montessori untuk Anak Autis
Pembelajaran Individual: Metode Montessori secara inheren dapat beradaptasi, memungkinkan pendidik untuk menyesuaikan pengalaman belajar dengan kebutuhan dan kemampuan unik setiap anak. Hal ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme, yang mungkin memerlukan pendekatan yang dipersonalisasi untuk belajar (Yunitasari et al., 2023) (Pawluczuk-Solarz, 2024).
Keterlibatan Sensorial: Pendidikan Montessori menekankan pembelajaran berbasis indera, yang dapat membantu anak-anak autis terlibat lebih penuh dengan materi bacaan. Pendekatan ini dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memproses dan menyimpan informasi (Yunitasari et al., 2023) (Durakoğlu, 2010).
Fokus pada Keterampilan Hidup Praktis: Metode Montessori mengintegrasikan keterampilan hidup praktis ke dalam kurikulum, yang dapat membantu anak-anak autis mengembangkan keterampilan hidup sehari-hari yang penting di samping literasi. Pendekatan holistik ini mendukung perkembangan secara keseluruhan dan dapat meningkatkan pemahaman bacaan dengan memberikan konteks dan relevansi dengan materi pembelajaran (Yunitasari et al., 2023) (Durakoğlu, 2010).
Tantangan dan Pertimbangan
Pelatihan dan Fleksibilitas: Penerapan Metode Montessori yang berhasil untuk anak-anak autis mengharuskan guru untuk dilatih dengan baik dalam prinsip Montessori dan strategi khusus autisme. Guru harus fleksibel dan mau menyesuaikan metode mereka untuk memenuhi kebutuhan siswa autis, yang dapat menjadi tantangan dalam pengaturan Montessori tradisional (Janes, 2015).
Kebutuhan Bukti Empiris: Meskipun ada dukungan anekdot dan teoritis untuk menggunakan Metode Montessori dengan anak-anak autis, diperlukan lebih banyak penelitian empiris untuk memvalidasi keefektifannya khusus untuk instruksi membaca. Studi saat ini menyoroti manfaat potensial tetapi juga menyerukan evaluasi berbasis bukti yang lebih ketat (Marks, 2016) (Nguyen et al., 2018).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara Metode Montessori menawarkan strategi yang menjanjikan untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan autisme, itu bukan satu-satunya pendekatan. Metode pendidikan lainnya, seperti program literasi terstruktur dan pembelajaran berbantuan teknologi, juga menunjukkan potensi dalam mendukung pengembangan literasi pada anak autis. Alternatif ini dapat menawarkan keuntungan yang berbeda, seperti instruksi yang lebih eksplisit atau penggunaan alat digital untuk melibatkan peserta didik. Oleh karena itu, pendidik dan orang tua harus mempertimbangkan berbagai pilihan dan memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar anak individu. Selain itu, mengintegrasikan beberapa metode dapat memberikan pengalaman pendidikan yang lebih komprehensif untuk anak-anak dengan autisme.